Devi Simatupang Pandjaitan
Devi lahir pada 1949 yang merupakan anak dari ayah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia bertemu dengan Luhut ketika memasuki masa SMA. Luhut duduk di kelas 3 SMA dan Devi masih berada di bangku kelas 1 SMA. Meskipun berbeda sekolah, tetapi keduanya aktif dalam organisasi sehingga bertemu. Usut punya usut, ternyata Luhut sudah menargetkan Devi menjadi sang istri sejak itu.
Luhut dan Devi tidak mengenal istilah pacaran. Sebab, setelah lulus SMA, Luhut melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer di Magelang dan Devi menempuh pendidikan tinggi di Universitas Indonesia (UI). Keduanya pun menjalin komunikasi melalui surat.
Pada unggahannya di Facebook 1 Desember 2018, Luhut sempat menuliskan kisah surat cintanya dengan Devi. Ia mengalami masa ketika bertugas di daerah operasi belum ada jaringan telepon sehingga hanya surat cinta saja yang diandalkan. Namun, surat tersebut harus menempuh perjalanan panjang dengan helikopter TNI sampai akhirnya diterima Devi. Ia mengaku rajin menulis surat setiap pekan, terutama ketika rindu melanda.
Setelah melalui rintangan berhubungan jarak jauh, Devi dilamar oleh Luhut. Saat Luhut datang melamar, ayah Devi meyakinkan putrinya bahwa prajurit akan memberikan jiwa raganya untuk negara. Devi pun meyakinkan dirinya dan ayahnya untuk menjadi istri dari seorang prajurit. Saat itu, ia mengaku belum memiliki bayangan peran menjadi istri prajurit. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah siap ditinggal dalam waktu lama.
Saat sudah menikah, Devi ingin melanjutkan pendidikan ke Belanda demi gelar PHD, tetapi ada keputusan sulit. Kala itu, keduanya sudah memiliki 3 anak. Luhut pun sebagai prajurit lebih sering meninggalkan rumah sekitar 8 bulan sampai 1 tahun sehingga Devi lebih banyak mengurus anak-anak. Setelah berkonsultasi dengan sang ayah, Devi memutuskan tetap di Indonesia dan menjaga anak-anak serta ikut Luhut dinas ke berbagai daerah. Saat ini, Luhut dan Devi dikaruniai empat orang anak, yaitu Paulina, David, Paulus dan Kerri Pandjaitan, seperti tertulis dalam polkam.go.id.
Devi Pandjaitan memiliki hobi mengoleksi ulos. Ia pernah memamerkan koleksi kain ulos pribadinya sebanyak 70 lembar yang bernilai sejarah karena telah berusia lebih dari 50 tahun. Bahkan, ada ulos yang sudah berusia 100 tahun. Ia juga mengungkapkan bahwa semua ulos itu adalah benda yang diwariskan turun-temurun. Salah satu ulos yang paling disayang Devi adalah ulos sirara. Kain ulos ini didapatkan sebelum menikah dengan Luhut Binsar Pandjaitan pada 27 November 1971 silam.
RACHEL FARAHDIBA R I CEAESAR AKBAR | KODRAT SETIAWAN I MITRA TARGIGAN
Pilihan Editor: Kisah Luhut dan Istri yang Bergantung Surat Cinta