Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

image-gnews
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBerdasarkan clevelandclinic.org, flu adalah penyakit yang berasal dari virus influenza. Flu memiliki varian yang beragam dan dapat menyebabkan dampak berbahaya bagi kesehatan. Bahkan, ada beberapa jenis flu yang berdampak mengerikan dan menghebohkan dunia. Berikut adalah daftar varian flu yang sempat menggemparkan dunia sebagai berikut.

Flu Burung

Merujuk nhs.uk, flu burung adalah jenis influenza menular yang menyebar dari burung dan dapat memengaruhi manusia. Ada empat jenis virus flu burung yang telah menyebabkan kekhawatiran dalam beberapa tahun terakhir, yaitu H5N1 (sejak 1997), H7N9 (sejak 2013), H5N6 (sejak 2014), H5N8 (sejak 2016). Flu burung menyebar melalui kontak dekat dengan burung yang terinfeksi, baik mati maupun hidup. Adapun, gejala dari flu burung, antara lain:

  • Suhu yang sangat tinggi atau menggigil
  • Nyeri otot 
  • Sakit kepala
  • Batuk atau sesak napas
  • Diare
  • Pendarahan dari hidung dan gusi

Flu Unta

Menurut laporan WHO, flu unta tidak kalah mematikan daripada Covid-19. Sebanyak satu dari tiga pasien yang terinfeksi berakhir meninggal dunia. Flu unta membuat virus menginfeksi paru-paru dan menyebabkan radang atau pneumonia sehingga beberapa orang meninggal dunia. Virus dalam flu ini mirip dengan SARS dari Arab Saudi. Mengacu jagranjosh, berikut tanda-tanda yang paling khas dari flu unta, seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak Napas
  • Mialgia
  • Kegelisahan gastrointestinal dengan diare
  • Muntah
  • Sakit Perut

Flu Babi

Flu babi adalah jenis virus influenza A yang ditemukan pada babi. Pada 2009, strain virus flu yang dikenal H1N1 menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia. Kasus flu babi menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menjadi pandemi dan dinyatakan berakhir oleh WHO pada 2010. 

Virus ini menyebar dari orang ke orang. Saat seseorang batuk atau bersin, tetesan masuk ke udara. Seseorang juga bisa terinfeksi ketika menghirup virus dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata. Namun, seseorang tidak mengalami flu babi dengan makan daging babi. Gejala flu babi mirip dengan gejala flu biasa, seperti: 

  • Demam
  • Batuk dan sakit tenggorokan 
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Kesulitan bernapas
  • Kesulitan bangun

Flu Singapura

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Flu Singapura adalah infeksi virus yang menyebabkan sariawan di mulut dan lecet di kulit. Flu Singapura disebabkan dari infeksi Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6, jenis virus dalam kelompok Enterovirus. Virus tersebut hidup di cairan hidung, tenggorokan, air liur, feses, dan cairan dari lepuh di kulit.  

Merangkum kemkes.go.id, ciri khas dari flu Singapura adalah adanya bercak kemerahan, seperti lenting di telapak tangan, mulut, dan kaki. Saat awal munculnya flu Singapura, seseorang akan mengalami perubahan warna kulit menjadi merah cerah dan bintik-bintik, seperti lenting berukuran 4-8 milimeter. Seseorang juga akan mengalami nyeri tenggorokan atau nyeri mulut.

Flu Tomat

Dikutip Everyday Health, flu tomat menyebabkan lepuh merah terang yang menyakitkan. Secara bertahap lepuh ini tumbuh seukuran tomat dan menyebar ke seluruh tubuh. Penyebab flu tomat dihubungkan dengan virus yang dibawa oleh nyamuk, khususnya jenis chikungu. Namun, penyebab pastinya belum diketahui.

Berdasarkan maxhealthcare, flu tomat menyebar di India dan menyebabkan beberapa gejala yang mirip dengan Covid-19, antara lain:

  • Demam tinggi
  • Dehidrasi parah
  • Kelelahan
  • Sakit badan
  • Diare
  • Iritasi Kulit
  • Kehilangan nafsu makan
  • Batuk

RACHEL FARAHDIBA R  | DELFI ANA HARAHAP

Pilihan Editor: Waspadai Gejala Covid-19 Varian Pirola Jangan Anggap Flu Biasa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

14 jam lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

7 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

8 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

10 hari lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Sebastian Castaneda
Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung


Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

10 hari lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Dado Ruvic
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.


Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

11 hari lalu

Flu Singapura.
Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

13 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

15 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.