Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Penyakit yang Berpotensi Muncul Akibat Gigitan Monyet Liar

image-gnews
Monyet selfie. Wikipedia.org
Monyet selfie. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun tampak meyenangkan, bermain dengan monyet liar dapat membawa risiko serius bagi kesehatan manusia. Selain berpotensi menggigit, monyet juga bisa menularkan penyakit. Sejumlah penyakit yang disebabkan gigitan monyet juga bisa menular ke orang lain. Dilansir dari berbagai sumber, inilah deretan penyakit yang berpotensi ditularkan monyet: 

1.Cacar Monyet (Monkeypox)

Dilansir dari World Health Organization, cacar monyet merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Hal ini dapat menyebabkan ruam yang menyakitkan, pembesaran kelenjar getah bening, dan demam. 

Dikutip dari Medical News Today, cacar monyet atau Monkeypox (Mpox), adalah virus zoonosis, yang berarti berpindah dari hewan ke manusia. Beberapa hewan yang dapat membawa cacar monyet adalah berbagai spesies monyet, tikus raksasa-pouched, dormice Afrika, dan jenis tupai tertentu

Kebanyakan orang sembuh total, namun ada pula yang sakit parah. Virus ini dapat menyebar dari orang ke orang atau terkadang dari hewan ke manusia.

2.Rabies

Rabies adalah penyakit virus yang mempengaruhi sistem saraf dan biasanya berakibat fatal jika tidak diobati. Penyakit ini dapat ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, seperti monyet, biasanya melalui gigitan atau cakaran.

Luka bekas gigitan tersebut bisa menyebabkan masuknya kuman atau virus dan terkena penyakit rabies. Profilaksis rabies pasca pajanan harus dipertimbangkan bagi korban gigitan primata bukan manusia di negara-negara dimana rabies bersifat enzootik.

3. Herpes B

Dilansir dari kingcounty.gov, B-Virus, juga dikenal sebagai Herpesvirus B umum ditemukan pada kera. Infeksi B-Virus sangat jarang terjadi, namun dapat menyebabkan kerusakan otak parah atau kematian jika tidak segera ditangani.

Orang biasanya tertular B-Virus jika mereka digigit atau dicakar oleh monyet yang terinfeksi, atau melakukan kontak dengan mata, hidung, atau mulut monyet tersebut.

Penting untuk berhati-hati saat bersentuhan dengan monyet agar tidak digigit atau dicakar. Jika Anda digigit atau dicakar monyet, penting untuk segera mencari pertolongan medis dan mengikuti prosedur pertolongan pertama yang benar.

Pilihan Editor: Hubungan Seksual Sehat Cegah Cacar Monyet

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ungkap Kelompok yang Berisiko Tinggi Terkena Herpes Zoster

2 hari lalu

Cacar api. Foto : Halodoc
Pakar Ungkap Kelompok yang Berisiko Tinggi Terkena Herpes Zoster

Kelompok lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid merupakan kelompok berisiko tinggi terkena herpes zoster atau cacar api.


5 Cairan Termahal di Dunia, Ada Parfum, Darah, hingga Bisa Kobra

11 hari lalu

Seorang pekerja mengekstrak racun dari kalajengking untuk memproduksi obat homeopati Vidatox di LABIOFAM di Cienfuegos, Kuba, 3 Desember 2018. Para peneliti di Kuba telah menemukan bahwa racun dari kalajengking biru memiliki sifat anti-inflamasi dan pereda nyeri, dan mungkin dapat menunda pertumbuhan tumor pada beberapa pasien kanker. REUTERS/Stringer
5 Cairan Termahal di Dunia, Ada Parfum, Darah, hingga Bisa Kobra

Terdapat sejumlah cairan dengan harga tinggi, bisa mencapai ratusan juta rupiah per liter.


Medical and Wellness World Tourism Expo 2024: Merajut Sinergi Medis dan Pariwisata di Jakarta

12 hari lalu

Konferensi pers Medical and Wellness World Tourism Expo 2024
Medical and Wellness World Tourism Expo 2024: Merajut Sinergi Medis dan Pariwisata di Jakarta

Acara ini akan dihadiri oleh berbagai kalangan profesional dan masyarakat yang memiliki minat dalam bidang medis dan kebugaran.


Pemerintah Jerman Dituding Blokir Upaya Medis bagi Anak-anak Gaza

14 hari lalu

Seorang anak Palestina digendong ibunya saat dirawat di koridor rumah sakit Nasser, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 8 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Pemerintah Jerman Dituding Blokir Upaya Medis bagi Anak-anak Gaza

Organisasi bantuan Jerman menuduh pemerintah memblokir bantuan medis yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang terluka parah di Gaza


Israel Izinkan 19 Anak Palestina Sakit Tinggalkan Gaza, Pertama dalam 2 Bulan

28 hari lalu

Anak-anak Palestina yang terluka dalam serangan Israel beristirahat saat mereka menerima perawatan di rumah sakit, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 12 Februari 2024. Hamas menyatakan bahwa serangan udara Israel tersebut menghantam 14 rumah dan tiga masjid di berbagai bagian di Rafah. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Izinkan 19 Anak Palestina Sakit Tinggalkan Gaza, Pertama dalam 2 Bulan

68 warga Palestina - terdiri atas19 anak-anak yang sakit atau terluka bersama pendamping mereka - telah diizinkan keluar dari Jalur Gaza


85 Monyet Mati dan Jatuh dari Pohon Akibat Cuaca Panas di Meksiko

25 Mei 2024

Seekor monyet ekor panjang yang merupakan spesies asli Jakarta di pohon di kawasan Balai Konservasi Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta, Sabtu (8/9). TEMPO/Yosep Arkian
85 Monyet Mati dan Jatuh dari Pohon Akibat Cuaca Panas di Meksiko

Meksiko dilanda cuaca panas yang menyebabkan puluhan monyet-monyet mati dan jatuh dari pohon.


6 Fakta Sindrom Empty Sella, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu

22 Mei 2024

Ruben Onsu. (Instagram/ruben_onsu)
6 Fakta Sindrom Empty Sella, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu

Kesehatan Ruben Onsu menurun, disinyalir karena Sindrom Empty Sella yang ia alami.


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

27 April 2024

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

20 April 2024

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

19 April 2024

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.