Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resep Tapa Kolo, Makanan Khas Flores untuk Upacara Sakral

image-gnews
Menu nasi bambu di Restoran Driam Riverside, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Foto: Fajar Dwi Aryanto
Menu nasi bambu di Restoran Driam Riverside, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Foto: Fajar Dwi Aryanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Flores menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang menyimpan ciri khas. Mulai dari destinasi wisata yang menawan, budaya hingga kuliner. Tapa kolo misalnya, jadi salah satu makanan khas pulau ini. Mengutip dari budaya-indonesia.org, tapa memiliki arti bakar dan kolo bermakna memasak menggunakan bambu. Tapa kolo merupakan nama lain dari nasi bambu khas Flores. 

Masih diacu dari sumber yang sama, tapa kolo diolah dengan dibakar yang menjadi kebiasaan turun temurun warga Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada mulanya mereka sering mengonsumsi umbi-umbian bakar. Kemudian cara tersebut juga diterapkan untuk memasak nasi. Selain itu, masyarakat Manggarai juga lebih senang memanfaatkan alat dan bahan dari alam, termasuk bambu. Cara masak ini rupanya membuat nasi memiliki aroma khas yang menggoda selera. 

Selain bambu, masyarakat Flores juga menggunakan daun pisang sebagai alas untuk beras yang dicetak dalam bambu. Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, daun pisang juga membentuk cita rasa nasi tapa kolo dan menghilangkan unsur sangit yang mengganggu. Tapa kolo mengandalkan santan serta bumbu kaldu yang membuat rasanya gurih. Nasi tersebut dibakar di atas api selama 6 jam dengan membolak-balik bambu agar tidak gosong. 

Setelah matang, nasi bambu disajikan dengan potongan setebal 2 sentimeter. Nasi bambu ini kerap disajikan dalam upacara adat atau untuk menyambut tamu yang datang berkunjung. Makanan ini masih menjadi andalan masyarakat Flores yang jarang ditemui di daerah-daerah lainnya. Umumnya satu batang nasi bambu dijual di kisaran harga Rp 50 ribu oleh masyarakat setempat. 

Resep Nasi Bambu Khas Flores 

Nasi bambu khas Flores dalam bahasa lokal disebut dengan kolo, hidangan ini cenderung disajikan ketika menjelang upacara sakral. Prosesnya dengan memasukkan beras ke dalam bambu dan dibakar di atas bara api. Mengacu dari Cookpad, berikut bahan dan cara membuat nasi bambu khas Flores. 

Bahan: 

- Beras ketan sebanyak 2 kilogram

- Kelapa tua sebanyak 1 buah

- Bawang putih sebanyak 3 siung

- Jahe sebanyak 2 ruas

- Daun pandan secukupnya

- Daun pisang secukupnya

- Garam san kaldu jamur sesuai selera

Cara Membuat Nasi Bakar:

1. Siapkan bambu yang akan digunakan sebagai tempat beras
Potong memendek seperti gelas dan jangan lupa untuk memastikan bagian dalamnya halus agar tidak ada bagian bambu yang menyelip ke dalam beras.

2. Lapisi permukaan dalam bambu dengan daun pisang yang dibentuk menyesuaikan ukuran bambu tersebur.

3. Cuci beras ketan dengan air mengalir, kemudian rendam di dalam air selama 8 jam. Lalu diamkan dalam ruangan terbuka.

4. Selanjutnya tiriskan beras ketan dan diisikan ke dalam bambu berdaun pisang. Isi bambu tersebut hingga penuh dan menyisakan ruang setinggi 2 sentimeter dari bagian atas bambu tersebut.

5. Untuk bumbu, dapat disiapkan ruas jahe, bawang putih, dan daun pandan. Haluskan ketiganya menggunakan blender hingga berbentuk pasta. Kemudian bumbu tersebut disaring hingga terdapat bagian yang halus.

6. Kupas buah kelapa tua dan diambil bagian dagingnya. Selanjutnya daging kelapa diparut serta diperas menjadi air santan. Air santan dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan sebelumnya dan ditambahkan kaldu jamur lalu diaduk merata.

7. Adonan kemudian disiramkan ke tiap beras kentan secara merata. Bambu yang berisi beras ketan kemudian dikukus hingga matang.

8. Dinginkan tapa kolo, kemudian keluarkan dari bambu. Nasi bambu dapat disajikan langsung atau dipotong menjadi bagian yang lebih kecil. Resep membuat tapa kolo tersebut bisa Anda variasikan sesuai selera, termasuk cara penyajiannya.

Pilihan Editor: Asal-usul Roti Maryam, Benarkah Makanan Khas Arab? 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya. Foto: Canva
8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.


AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

10 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax


Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

14 hari lalu

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.


Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

14 hari lalu

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

21 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

24 hari lalu

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.


Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

26 hari lalu

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo. Jumat 5 April 2024. Foto: Istimewa
Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.


Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

26 hari lalu

Pulau Kanawa. Shutterstock
Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa


Proses Semana Santa, Perayaan Pekan Suci Paskah di Larantuka NTT Selama 7 Hari Berturut-turut

32 hari lalu

Warga Flores Timur berkumpul saat Pekan Suci Semana Santa dengan mengarak patung keramat Bunda Maria. Dok. Kemenparekraf
Proses Semana Santa, Perayaan Pekan Suci Paskah di Larantuka NTT Selama 7 Hari Berturut-turut

Semana Santa atau Hari Bae adalah ritual perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka, Flores Timur, NTT.


Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

39 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

Media internasional The Spectator Index baru saja membagikan daftar 7 Desa Terindah di dunia. Salah satu desa di Indonesia menyabet runner up.