TEMPO.CO, Jakarta - Wolbachia belakangan ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Namun, beberapa informasi yang berkembang di masyarakat tidak selalu akurat dan sering kali terjadi penyebaran hoax tentang Wolbachia.
Wolbachia adalah nama bakteri yang dijumpai di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga, tetapi tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan inangnya.
Baca juga:
Dilansir dari laman Kementerian Komunikasi dan Informasi serta Kementerian Kesehatan, berikut adalah beberapa hoax tentang Wolbachia yang perlu diketahui:
1. Membentuk Genetik LGBT
Beberapa informasi menyebutakan penyebaran nyamuk Wolbachia dapat membentuk genetik lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LBGT) di masyarakat. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menegaskan penyebaran nyamuk Wolbachia untuk membentuk genetik LGBT di masyarakat adalah tidak benar.
Tidak ditemukan klaim valid hingga saat ini yang menyatakan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia untuk membentuk genetik LGBT di masyarakat.
2. Sebagai senjata biologis
Informasi yang terlanjur menyebar di masyarakat menyebutkan Wolbachia digunakan sebagai senjata biologis untuk mengendalikan populasi nyamuk atau serangga lainnya. Menurut Kominfo, Wolbachia berperan dalam mengeblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Nyamuk yang mengandung Wolbachia tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue. Sehingga mengurangi penularan virus demam berdarah, bukan untuk tujuan destruktif.
3. Wolbachia Hasil Rekayasa Genetika
Sebagian orang percaya bahwa Wolbachia adalah hasil rekayasa genetika yang sengaja dilepaskan ke lingkungan untuk tujuan tertentu. Namun, Kemenkes menerangkan bahwa bakteri Wolbachia maupun nyamuk sebagai inangnya bukanlah organisme hasil dari modifikasi genetik yang dilakukan di laboratorium.
Secara materi genetik, baik dari nyamuk maupun bakteri Wolbachia yang digunakan, identik dengan organisme yang secara alami ditemukan di alam.
Dalam menghadapi penyebaran informasi yang tidak akurat, penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya dan tidak mudah terpengaruh oleh hoax yang beredar.
Pilihan Editor: Nyamuk Wolbachia Efektif Ketika Capai 60 Persen Populasi