TEMPO Interaktif, Jakarta: Cat kuning membuat restoran itu kontras dengan bangunan lain yang bersebelahan dengannya. Tapi, ketimbang catnya, yang lebih menarik perhatian adalah spanduk yang mencantumkan menu andalan restoran itu: undur-undur laut goreng.
Undur-undur laut goreng tepung adalah menu andalan restoran Nasi Kuning Plus-plus. Nggak nyambung? Ya, undur-undur laut goreng ini adalah salah satu "plus"-nya restoran Nasi Kuning. Undur-undur laut goreng disuguhkan mengelilingi nasi kuning, yang dibentuk seperti tumpeng mini dihiasi lalapan kol dan daun selada.
Undur-undur laut itu terlihat seperti gumpalan yang sedikit lebih besar daripada kuku ibu jari orang dewasa. "Ini kebetulan kecil, biasanya bisa sampai sebesar ibu jari," kata pemilik restoran, Brigitta Yuliana. Sepintas tampak kaki-kaki yang mirip kaki kepiting kecil yang memerah seperti udang yang dimasak. Tapi, bedanya dengan kepiting dan udang, semua bagian undur-undur bisa dimakan tanpa dikupas.
Rasa undur-undur laut ini gurih dan renyah, meski agak asin. Tapi nasi kuning yang hangat mengepul plus sambal menjadikannya paduan yang pas.
Nilai plus lain restoran yang dikelola suami-istri Rudy Daud dan Brigitta Yuliana ini adalah tiga macam sambal: sambal bawang, sambal lombok hijau (cabai hijau), dan sambal mete. Dari ketiganya, yang paling garang adalah sambal mete. "Memang sengaja kami buat pedas. Tapi masih ada yang bilang kurang pedas," kata Rudy sambil tertawa, Senin lalu.
Rasa pedasnya memang langsung "nendang" begitu sampai pada lidah. Namun, ada juga rasa asam, yang rupanya berasal dari potongan daun jeruk, yang dicampur dalam olahan kacang mete tumbuk, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih itu.
Restoran ini hanya menyediakan satu varian menu undur-undur laut. Yuliana menjelaskan, undur-undur laut harus segera diolah saat masih segar. Kalau tidak, rasa dagingnya tak enak. Sejauh ini hewan berkaki delapan yang masih ber-"saudara" dengan udang ini hanya bisa ditemukan di Pantai Selatan Jawa, terutama di Yogyakarta.
Karena tak bisa didapatkan di Jakarta, mau tak mau, Yuliana masih mendatangkan undur-undur laut dari Yogyakarta. Di sana ada kerabatnya yang mengolah undur-undur laut hingga menjadi setengah matang. Undur-undur itu dibalut dengan campuran tepung beras, terigu, dan tapioka. "Makanya cuma bisa dibuat goreng tepung," ujarnya.
Selain undur-undur, teman nasi kuning di restoran ini daging ayam dan bebek goreng. Menu ini bisa dibeli terpisah atau dalam bentuk paket dengan kremes, nasi kuning, dan lalapan.
Mengapa Rudy dan Yuliana menawarkan nasi kuning? Suami-istri yang asli Kota Gudeg ini mengaku mengamati restoran di sekitar daerah Pasar Minggu serta Kalibata dan menemukan banyak sekali warung makan nasi uduk, tapi tak ada yang menawarkan nasi kuning.
Awalnya, bebek goreng yang diorbitkan jadi andalan pendamping nasi kuning. Tapi, lantaran sudah terlalu banyak penjual bebek, akhirnya undur-undur lautlah yang jadi andalan. Rudy mengaku belum banyak yang memesan menu andalan itu lantaran banyak orang belum mencobanya.
Meski tawaran menunya menarik, restoran di tepi jalan raya ini bukan tempat yang nyaman untuk berlama-lama nongkrong. Jalanan yang bising, ditambah desain interior yang seadanya membuat pengunjungnya tak betah. Apalagi area parkirnya sempit, yang membuat pelanggan bermobil kesulitan memarkir mobilnya.
"Biasanya pengunjung datang dan memesan makanan untuk dibungkus dan dibawa pulang," kata Rudy. Restoran memang lengang siang itu. Tapi ada saja pelanggan yang datang dan memesan, lantas membawanya pulang.
Khasiat Undur-undur Laut
Undur-undur laut (Emerita sp.) biasa digunakan untuk umpan memancing di laut. Tapi masyarakat pesisir selatan biasa menjadikannya hidangan sehari-hari. Berbagai penelitian, termasuk yang dilakukan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, menemukan bahwa hewan yang hidup di dalam pasir pantai ini mengandung asam lemak omega-3 yang lebih tinggi dibanding hewan jenis crustacea lain, seperti udang, lobster, dan kepiting.
Asam lemak Omega-3 membantu perkembangan fungsi saraf dan penglihatan pada bayi. Karena itu, undur-undur laut dianjurkan bagi ibu hamil. Omega-3 juga berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan menekan kolesterol jahat.
OKTAMANDJAYA WIGUNA