TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 tengah mengalami kenaikan di banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu gejala yang biasa muncul adalah batuk. Namun, bagaimana membedakan itu batuk biasa atau Covid-19?
Menurut Dr. Nabil Salib dari MyDoc Urgent Care, batuk karena Covid-19 cenderung kering dan terus menerus dengan rasa gatal dan menggelitik di tenggorokan, sementara batuk rejan lebih ke sulit dikontrol.
"Batuk Covid awalnya berupa iritasi ringan dan berkembang lebih parah dan tak henti-henti. Penderita Covid-19 biasanya mengalami batuk sebagai gejala awal, diikuti masalah pernapasan sulit bernapas dan nyeri dada," kata Salib kepada Express.
"Penting untuk memahami batuk terkait Covid-19 bisa bervariasi pada setiap orang, mulai ringan sampai parah. Batuk rejan atau pertusis biasanya diawali gejala seperti flu, seperti hidung meler dan batuk ringan. Akan tetapi, batuk bisa menjadi parah, sulit dikontrol, dan suara berat saat bernapas " tambahnya.
Tes untuk identifikasi
Batuk rejan bisa membuat lelah dan berlangsung beberapa minggu. Penting juga untuk memahami jenis batuk ini menular dan berisiko, terutama pada anak kecil yang belum divaksinasi lengkap.
Ia pun menyarankan tes diagnostik, termasuk PCR atau rapid test, untuk identifikasi yang akurat untuk mengetahui apakah itu batuk Covid atau bukan. Selain karena Covid-19, Salib juga mengingatkan kemungkinan infeksi pernapasan lain.
Untuk meredakan gejala, ia menyarankan cukup istirahat, tetap terhidrasi, dan menggunakan humidifier. Obat batuk yang dijual bebas bisa membantu tapi lebih baik lagi segera memeriksakan ke dokter.
Pilihan Editor: Covid-19 Kembali Mengancam, Ini Pesan Guru Besar UI