Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prediksi Tren Kesehatan Mental di 2024 Menurut Terapis

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2024 sudah di depan mata. Resolusi tahun baru pun sudah dibuat banyak orang, termasuk di dalamnya soal kesehatan. Tapi jangan hanya memperhatikan kesehatan fisik, kesehatan mental pun harus menjadi perhatian.

Psikoterapis di LifeStance Health di Ohio, Nicholette Leanza, sudah kenyang pengalaman bekerja sama dengan anak-anak, remaja, dan dewasa dalam berbagai jenis terapi. Berdasar pengalamannya dalam terapi dan percakapan dengan pakar, berikut tren yang ia prediksi untuk 2024 dan cara mendapatkan kesehatan mental yang lebih baik.

Semakin banyak komunitas kesehatan mental
Kian banyaknya orang yang mulai terbuka pada kondisi kesehatan mental yang dialami, semakin banyak pula komunitas terkait masalah ini, lewat media sosial atau bertemu langsung, kata Leanza.

Terapi relaksasi dengan musik
Sejak dulu musik sudah biasa dimanfaatkan untuk meredakan stres dan memberi kesenangan. Kini, dengan semakin banyaknya penggemar setia musisi atau penyanyi tertentu, cara tersebut pun semakin diminati. 

Budaya menurunkan berat badan
Pengobatan untuk menurunkan berat badan semakin populer dan mudah diakses. Leanza memperkirakan orang akan mulai merasakan dampak emosional yang signifikan terkait penurunan berat badan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesehatan mental di tempat kerja
Leanza memperkirakan akan terjadi peningkatan tren orang yang memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja, terutama oleh Gen Z. Ini termasuk izin sakit untuk mengatasi kecemasan, mengambil cuti untuk berfokus pada kesehatan mental, dan sebagainya.

Lebih peduli pada konten kesehatan mental di media sosial
Tak sekedar konten di TikTok atau diagnosa diri sendiri, isu kesehatan mental di media sosial akan mendapat perhatian lebih. "Saya kira orang akan menginginkan standar yang lebih tinggi dan melibatkan profesional kesehatan mental untuk mendiagnosa dan memberi konsultasi daripada hanya sekedar mempercayai influencer," jelas Leanza kepada Fox News Digital.

Pilihan Editor: Liburan Malah Bikin Sedih, Coba Lakukan Hal Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Peneliti Kesenjangan Ekonomi Antarnegara Raih Nobel Ekonomi 2024

6 jam lalu

Sekretaris tetap Akademi Ilmu Pengetahuan Hans Ellegren, Jakob Svensson dan Jan Teorell, dari Majelis Nobel di Riksbank Swedia mengumumkan Riksbank Swedia dalam ilmu ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel 2024, yang diberikan kepada Daron Acemoglu, Simon Johnson dan James A. Robinson di Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia di Stockholm,  Swedia, 14 Oktober 2024. REUTERS/Tom Little
Tiga Peneliti Kesenjangan Ekonomi Antarnegara Raih Nobel Ekonomi 2024

Hadiah Nobel Ekonomi 2024 dianugerahkan kepada ahli ekonomi Amerika Serikat, Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James A. Robinson.


Seunghan RIIZE Dikirim 1.000 Papan Bunga Kematian, Netizen Indonesia Banjir Beri Dukungan

1 hari lalu

Seribu papan bunga dikirim di kantor SM Entertainment di Seoul, Korea pada Ahad, 13 Oktober untuk menolak kembalinya Seunghan di RIIZE. Foto: X.
Seunghan RIIZE Dikirim 1.000 Papan Bunga Kematian, Netizen Indonesia Banjir Beri Dukungan

Netizen Korea melakukan aksi mengirimkan 1000 papan bunga kematian atas pengumuman kembalinya Seunghan ke RIIZE.


Waspdai Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Penyakit Kronis Mengintai

1 hari lalu

Ilustrasi wanita duduk bekerja. Freepik.com/Lookstudio
Waspdai Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Penyakit Kronis Mengintai

Lingkungan kerja yang sehat dapat meningkatkan kesehatan mental sementara lingkungan yang buruk dapat menurunkan kesehatan dan bikin stres.


Berlirik Pengalaman Pribadi, Songlistwinne Luncurkan Tembang 'Kisah'

1 hari lalu

Penyanyi dan penulis Songlistwinne meluncurkan single berjudul Kisah, 12 Oktober 2024. (Dok.Songlistwinne)
Berlirik Pengalaman Pribadi, Songlistwinne Luncurkan Tembang 'Kisah'

Lirik lagu 'Kisah' dari Songlistwinne memberikan motivasi kepada para pendengar untuk melawan rasa sakit.


Saran Pakar untuk Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

2 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Saran Pakar untuk Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Kecerdasan emosional anak bisa dibangun dengan membiarkannya mengekspresikan perasaan dalam suasana santai dan ramah. Simak saran lainnya.


Pentingnya Literasi Media Sosial bagi Kesehatan Mental, Ini Kata Kemenkes

3 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Pentingnya Literasi Media Sosial bagi Kesehatan Mental, Ini Kata Kemenkes

Media sosial diidentifikasi sebagai salah satu pemicu masalah kesehatan mental. Kemenkes sebut enyebut pentingnya literasi.


Psikiater Ungkap Pemicu Gen Z Rentan Alami Gangguan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Psikiater Ungkap Pemicu Gen Z Rentan Alami Gangguan Mental

Gen Z merupakan kaum yang rentan terkena gangguan mental yang dipengaruhi banyak hal, termasuk pola asuh, lingkungan, dan kemajuan zaman.


Tujuan Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Angkat Tema Kesehatan Mental

3 hari lalu

Konferensi pers film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis di Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Wilna Liana
Tujuan Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Angkat Tema Kesehatan Mental

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis berusaha menyoroti isu kesehatan mental yang relevan dengan generasi sekarang.


Ketahui Batasan Diri untuk Jaga Kesehatan Mental saat Bekerja

4 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Ketahui Batasan Diri untuk Jaga Kesehatan Mental saat Bekerja

Mengetahui batasan atau kemampuan diri terkait beban pekerjaan yang ditanggung bisa membantu menjaga kesehatan mental selama bekerja.


Saran Psikiater untuk Hindari Stres karena Pekerjaan

4 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Saran Psikiater untuk Hindari Stres karena Pekerjaan

Psikiater menjelaskan kerja tanpa batas waktu memiliki risiko terhadap kesehatan fisik dan mental akibat kelelahan, termasuk stres.