Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menerapkan Gentle Parenting yang Mudah untuk Orang Tua

Editor

Nurhadi

image-gnews
Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memberikan pola asuh yang tepat sangatlah penting, utamanya ketika gempuran teknologi berusaha menginvasi kehidupan anak. Banyak sekali model pola asuh yang diterapkan oleh para orang tua. Apalagi, saat ini media sosial juga ikut menambah tren referensi pola asuh anak yang dapat dipertimbangkan oleh orang tua. Salah satunya adalah gentle parenting atau pola asuh yang lembut. 

Seorang psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener mengatakan, jika gentle parenting memiliki manfaat mengembangkan kecerdasan emosional anak yang sehat, menumbuhkan rasa percaya diri dan ketahanan. Ditambah lagi berbagai pengaruh media sosial dan cepatnya laju informasi membuat emosi anak bisa tidak stabil. 

"Salah satu tips agar sukses melakukan gentle parenting adalah dengan mendampingi anak bermain hingga tercipta hubungan yang erat antara orang tua dan anak melalui empati, mendengarkan secara aktif, komunikasi terbuka dan saling percaya,” kata Samanta dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada 13 September 2024. 

Selain keterangan dari Samanta, berikut cara menerapkan gentle parenting yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Mempersiapkan Anak Sejak Dini

Gentle parenting disarankan sudah diterapkan kepada anak sejak dini. Anak sudah harus dipersiapkan dengan cara memberi bimbingan dan arahan dengan penuh rasa empati. Anda bisa mencoba untuk berbicara dengan nada lembut dan memberi penjelasan setiap hal yang ingin anak Anda lakukan. Misalnya, saat anak Anda tidak ingin memakai sepatu, Anda bisa menjelaskan kenapa harus memakai sepatu saat keluar rumah. 

Anak juga perlu melakukan banyak latihan yang berulang setiap hari agar kebiasaan baik tertanam menjadi prinsip mereka. Misalnya untuk merapikan mainan setelah bermain. Jelaskan kepada mereka bahwa ada tanggung jawab untuk membuat tempat bermain bersih agar selanjutnya bermain bisa nyaman. 

2. Mengedepankan Validasi dan Empati

Gentle parenting memiliki tujuan yang jelas, yaitu berusaha mengatasi akar penyebab perilaku buruk dengan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan pengaturan diri mereka dan memahami dampak dan konsekuensi dari tindakan mereka. Hal ini harus dibarengi dengan kerelaan orang tua untuk memvalidasi perasaan yang dirasakan oleh anak-anak, bahkan yang negatif sekalipun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak-anak di sini dibantu untuk jujur dan mengakui apa yang mereka rasakan. Hal ini akan membantu membangun ikatan dan rasa dukungan kepada anak. Namun, sering kali membuat anak mau jujur disalah artikan dengan membiarkan anak melakukan kesalahan. Nyatanya tidak seperti itu. Anak tetap harus diarahkan ketika mereka melakukan kesalahan. 

3. Disiplin Positif 

Disiplin positif membuat anak berfokus memecahkan masalah mereka dengan mengarahkan ke berbagai keterampilan. Anak akan memecahkan masalah ketika orang tua membiasakan mereka disiplin dan taat akan peraturan yang dibarengi dengan konsekuensi.

Misal jika anak tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah, Anda bisa menjelaskan kepada anak jika nanti mereka akan tertinggal dalam pembelajaran dan mereka harus bekerja dua kali lebih keras. Konsekuensi yang diberikan kepada anak ketika tidak mengerjakan sesuatu harus logis atau bukan hal yang dibuat-buat, agar anak paham hal tersebut bisa benar-benar terjadi. 

4. Orang Tua Harus Memberikan Teladan

Anak-anak belajar melalui apa yang mereka lihat. Maka orang tua harus menjadi panutan yang positif. Anda bisa menunjukkan perilaku yang ingin diterapkan oleh anak-anak. Misal Anda ingin anak bebas dari gawai, orang tua juga harus mengurangi penggunaan gawai saat menghabiskan waktu dengan anak. Anda bisa melakukan aktivitas untuk bonding juga dengan anak. Semakin banyak waktu yang diluangkan untuk anak, semakin dekat pula anak dengan orang tua. 

MITRA TARIGAN | POSITIVE PSYCHOLOGY | PARENT 

Pilihan Editor: Ajak Anak Berpetualang dan Asah Pengembangan Karakter lewat Olahraga Lari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

2 jam lalu

Ilustrasi kanker ovarium. Istimewa
Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

Penyebab kanker ovarium pada bayi masih menjadi pertanyaan besar.


Ajak Anak Berpetualang dan Asah Pengembangan Karakter lewat Olahraga Lari

1 hari lalu

Para peserta Taro Junior Dash dalam Jakarta Running wondr Festival di Gelora Bung Karno, 12 Oktober 2024. (Dok. Taro)
Ajak Anak Berpetualang dan Asah Pengembangan Karakter lewat Olahraga Lari

Lomba lari yang dirancang khusus untuk anak Taro Junior Dash menggabungkan olahraga lari dan petualangan untuk mengasah kemandirian anak.


Hashim Sebut Makan Bergizi Gratis Tidak Wajib: Kalau Tidak Mau Makan Boleh Saja

3 hari lalu

Menu makan bergizi gratis di SDN 04 Cipayung Pagi, Jakarta Timur pada Senin, 26 Agustus 2024 terdiri dari nasi, ayam, orek tempe, capcay, jagung dan buah anggur. TEMPO/Desty Luthfiani
Hashim Sebut Makan Bergizi Gratis Tidak Wajib: Kalau Tidak Mau Makan Boleh Saja

Hashim Djojohadikusumo, yang merupakan adik kandung dari presiden terpilih Prabowo Subianto, mengatakan bahwa program makan bergizi gratis tidak diwajibkan.


Roblox Dituding Manipulasi Data Jumlah Pengguna dan Abaikan Keamanan Siber Bagi Anak-anak

4 hari lalu

Roblox (ANTARA/HO/Roblox Corporations)
Roblox Dituding Manipulasi Data Jumlah Pengguna dan Abaikan Keamanan Siber Bagi Anak-anak

Firma investasi Hindenburg Research menyebut Roblox "secara konsisten melebih-lebihkan jumlah orang di platformnya 25 hingga 42 persen atau lebih."


Mengapa Disarankan Makan Es Krim setelah Operasi Amandel?

5 hari lalu

Ilustrasi makan es krim. Shutterstock.com
Mengapa Disarankan Makan Es Krim setelah Operasi Amandel?

Es krim dapat memberikan kelegaan yang menenangkan bagi sebagian penderita radang amandel karena teksturnya yang dingin dan lembut.


Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

5 hari lalu

Ilustrasi bertemu mertua. Shutterstock
Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak. Apa yang harus dilakukan agar hubungan baik-baik saja?


4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

6 hari lalu

Ilustrasi anak membersihkan rumah. homeforher.com
4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

Mengajarkan anak untuk mandiri memang tak mudah pada awalnya. Orang tua bisa membantu anak lebih mandiri dengan cara-cara berikut.


Militer Israel Menahan 30 Warga Palestina di Tepi Barat

12 hari lalu

Rekaman video yang menunjukkan tentara pendudukan Israel mempermalukan tahanan Palestina di Penjara Megiddo. Sosial media
Militer Israel Menahan 30 Warga Palestina di Tepi Barat

Sekitar 30 warga Palestina, termasuk anak-anak, ditahan dalam sejumlah penggeledahan oleh militer Israel di Tepi Barat dalam tempo 24 jam


Oxfam: Israel Bunuh Lebih Banyak Perempuan dan Anak-anak Gaza Dibandingkan Konflik Global

13 hari lalu

Petugas Kementerian Kesehatan Palestina memindahkan jasad tak dikenal ke lokasi pemakaman massal di Khan Younis, Gaza, 26 September 2024. Israel mengirimkan kontainer berisi 88 jasad warga Palestina yang tewas dalam serangan militernya di Jalur Gaza. Hani Alshaer / Anadolu
Oxfam: Israel Bunuh Lebih Banyak Perempuan dan Anak-anak Gaza Dibandingkan Konflik Global

Studi menunjukkan lebih dari 17.000 perempuan dan anak-anak terbunuh di Gaza, melampaui rekor konflik di masa lalu


25 Orang Tewas, Mayoritas Anak-anak, dalam Kebakaran Bus Sekolah di Thailand

13 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran memadamkan bus yang terbakar yang membawa guru dan siswa dari sekolah Wat Khao Phraya, di pinggiran Bangkok, Thailand, 1 Oktober 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
25 Orang Tewas, Mayoritas Anak-anak, dalam Kebakaran Bus Sekolah di Thailand

Sekitar 25 orang dikhawatirkan tewas ketika sebuah bus sekolah terbakar di pinggiran ibu kota Thailand, Bangkok