Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Mengganggu Pencernaan, Inilah Sederet Bahaya Mi Instan

image-gnews
Ilustrasi mi instan. shutterstock.com
Ilustrasi mi instan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun memiliki kandungan rendah kalori dan harga sangat terjangkau, tetapi tidak semua orang menyadari bahaya mi instan bagi kesehatan tubuh. Akumulasi senyawa berbahaya mi instan dalam tubuh akan mengganggu metabolisme tubuh jika dikonsumsi setiap hari.

Pewarna makanan, bahan kimia adiktif, dan pengawet adalah beberapa zat yang ditemukan dalam mi instan. Kandungan tersebut menghasilkan kenaikan atau penurunan berat badan dan masalah pencernaan. Sebab, mi instan menjadi makanan yang membutuhkan waktu paling lama untuk dicerna. 

Selain mengganggu proses pencernaan dan mengalami kenaikan atau penurunan berat badan tidak stabil, mi instan juga mengancam bahaya kesehatan lain. Berikut adalah bahaya kesehatan lain dari mengonsumsi mi instan terlalu sering.

1. Merusak Hati

Mi instan yang dikonsumsi terlalu banyak bisa merusak hati. Sebab, mi instan merupakan olahan yang mengandung zat aditif, pengawet, perasa, dan pemanis buatan. Kombinasi kandungan tersebut menyebabkan hati kerepotan dan stres sehingga menyimpan lemak dan sel sendiri. Semakin lama, lemak menumpuk dan merusak hati sehingga fungsinya juga terganggu.

2. Kerusakan Otak

Mi instan juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Sebab, mi instan mengandung monosodium glutamat (MSG) yang merupakan zat aditif untuk meningkatkan cita rasa makanan. Penelitian mengungkapkan bahwa MSG yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan kondisi kesehatan buruk, seperti kerusakan otak dan memicu sakit kepala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Rendah Nutrisi

Mi instan yang dikonsumsi berlebihan membuat tubuh kekurangan nutrisi sehingga mudah pusing, gelisah, dan lelah. Mi instan tidak memiliki kandungan nutrisi yang menjanjikan, tetapi menghasilkan banyak kalori, gula, lemak jenuh, rendah protein, dan rendah serat. Akibatnya, seseorang tidak bisa membantu fungsi organ dan sel tubuh layaknya makanan sehat. Bahkan, beberapa mi instan tidak memiliki nutrisi sama sekali. 

4. Memicu Gangguan Kesehatan Serius

Mi instan mengandung natrium yang tinggi. Seseorang yang mengonsumsi natrium berlebihan dapat memengaruhi  kondisi kesehatan serius, seperti tekanan darah tinggi, stroke, gagal jantung, batu ginjal, dan kanker pankreas.

RANDY FAUZI FEBRIANSYAH | TIM TEMPO.CO

Pilihan Editor: Pemain Timnas Indonesia Diduga Makan Mie Instan Saat TC di Turki, Netizen: Miris

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

10 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak.


Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

12 hari lalu

Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

Pemilik riwayat keluarga aneurisma otak, apalagi jenis ruptur atau pecah, diminta untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.


Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

13 hari lalu

Ilustrasi perdarahan otak. Pixabay
Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Aneurisma otak disebabkan pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah dan berisiko mengalami pecah.


Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

17 hari lalu

Ilustrasi MSG. Shutterstock
Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

Dokter spesialis gizi klinik Yohan Samudra menjelaskan manfaat micin bagi kesehatan.


Cegah Tekanan Darah Tinggi, Ini Tips Kurangi Asupan Natrium dari Makanan Kemasan

22 hari lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Cegah Tekanan Darah Tinggi, Ini Tips Kurangi Asupan Natrium dari Makanan Kemasan

Badan pangan Amerika minta produsen makanan kurangi natrium untuk cegah tekanan darah tinggi.


Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

23 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

Peneliti dari Universitas Cornell, dalam studinya, menemukan bahwa tidur berperan penting dalam mengatur ulang memori.


1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

26 hari lalu

Ilustrasi pasien koma. shutterstock.com
1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

Satu dari lima orang yang mengalami koma mungkin kesadarannya berada dalam kondisi seperti 'terkunci'.


Cara Menghadapi Lansia yang Mengalami Demensia

26 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Cara Menghadapi Lansia yang Mengalami Demensia

Saat keluarga memiliki demensia, seseorang kerap bingung dan tidak dapat menghadapinya dengan baik.


Sebab Pasien Operasi Otak Hanya Dibius Lokal dan Tetap Dibuat Sadar

30 hari lalu

Musisi Jazz Musa Manzini memainkan gitarnya selama operasi otak untuk membantu para dokter memantau gerakan jarinya.[www.iol.co.za]
Sebab Pasien Operasi Otak Hanya Dibius Lokal dan Tetap Dibuat Sadar

Metode operasi otak dengan pasien dalam keadaan sadar dan terjaga dipilih untuk menangani beberapa kondisi otak, seperti tumor otak. Ini alasannya.


DBS, Cara Modern Penanganan Pasien Penyakit Parkinson

39 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
DBS, Cara Modern Penanganan Pasien Penyakit Parkinson

Pengobatan Parkinson saat ini ada metode operasi DBS atau pemasangan cip di otak pasien yang dapat mengurangi efek penyakit.