TEMPO.CO, Jakarta - Merokok adalah kebiasaan yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Banyak orang terperangkap dalam kebiasaan merokok, tanpa menyadari betapa merokok dapat merusak tubuh mereka.
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan dampak negatif jangka panjang pada tubuh, termasuk penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Meskipun merokok tidak hanya berdampak pada paru-paru, efek negatifnya merambah organ-organ lain dalam tubuh.
Dikutip dari American Lung Association, terdapat sekitar 600 bahan kimia dalam rokok, dan ketika dibakar, mereka menghasilkan lebih dari 7.000 zat kimia, banyak diantaranya bersifat toksik. Sedikitnya 69 zat tersebut bersifat karsinogenik atau diketahui menyebabkan kanker.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tingkat kematian akibat merokok di Amerika Serikat tiga kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah merokok.
Dampak Kebiasaan Merokok
Baca Juga:
Salah satu dampak paling serius dari merokok adalah peningkatan risiko terkena berbagai jenis kanker. Bahkan ketika seseorang telah merokok selama beberapa tahun, risiko ini tetap ada.
Menurut CDC, merokok adalah penyebab utama kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis (COPD), yang mencakup emfisema dan bronkitis kronis.
Ketika seseorang berhenti merokok, risiko terkena berbagai jenis kanker ini dapat berkurang dalam waktu sekitar 10 hingga 20 tahun, tergantung pada jenis kanker. Namun, tetap ada risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok.
Selain kanker, merokok juga berdampak buruk pada kesehatan mata, jantung, dan sistem kekebalan tubuh. Beberapa efek kesehatan lainnya yang terkait dengan merokok adalah:
- Risiko penyakit mata: Merokok meningkatkan risiko terkena degenerasi makula terkait usia, yang merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di atas 65 tahun.
- Risiko diabetes tipe 2: Merokok berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2 dan meningkatkan risiko komplikasi, termasuk gangguan aliran darah ke kaki dan kaki.
- Disfungsi ereksi: Merokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk yang memasok darah ke penis, yang dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Namun, berhenti merokok dapat membawa perubahan signifikan dalam hal ini.IklanScroll Untuk Melanjutkan
- Kehamilan ektopik: Kehamilan ektopik adalah komplikasi reproduksi yang mengancam jiwa dan lebih mungkin terjadi pada perokok. Ini terjadi ketika telur yang telah dibuahi menempel di tempat lain selain rahim, yang dapat membahayakan nyawa ibu.
- Patah tulang pinggul: Perokok kehilangan kepadatan tulang dengan lebih cepat daripada yang tidak merokok, yang meningkatkan risiko patah tulang, terutama pinggul.
- Kanker usus besar: Merokok juga meningkatkan risiko kanker usus besar, penyebab kematian kedua tertinggi di Amerika Serikat.
- Artritis reumatoid: Artritis reumatoid adalah penyakit peradangan kronis yang lebih umum pada wanita dan dapat menyebabkan pembengkakan sendi, kehilangan tulang, dan deformitas sendi. Merokok diketahui sebagai salah satu faktor penyebabnya dan juga terkait dengan timbulnya penyakit pada usia lebih muda.
- Bibir sumbing: Cacat lahir ini, yang umumnya disebut sebagai bibir sumbing, terjadi ketika bibir atau mulut bayi tidak berkembang dengan baik selama kehamilan. Perempuan yang merokok selama kehamilan lebih mungkin memiliki bayi dengan bibir sumbing atau palatum sumbing.
- Masalah fertilitas: Merokok dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil dan dapat menyebabkan masalah lain selama kehamilan.
- Penyakit gusi: Perokok juga berisiko tinggi mengalami penyakit gusi yang menghancurkan tulang penyangga gigi dan dapat menyebabkan kehilangan gigi.
Dari berbagai efek negatif yang disebutkan di atas, terlihat jelas bahwa merokok bukan hanya berdampak pada paru-paru, tetapi juga merambah hampir setiap sistem dalam tubuh manusia.
Pilihan Editor: Pria Indonesia Urutan Pertama Perokok Aktif di Dunia, WHO: Tembakau Bunuh 8 Juta Orang Setiap Tahun