TEMPO.CO, Jakarta - CEO dan Kepala Perencana Keuangan QM Financial, Ligwina Hananto, membagi tips menghadapi kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
"Tentu berhemat, apa yang harus kita lakukan apa yang harus kita siapkan. Kalau buat aku, orang yang sudah punya anggaran akan tahu dia berhematnya buat apa," ujar Ligwina di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024.
Ia membagikan rumus keuangan sederhana yang dikenal sebagai rumus 1, 2, 3, dan 4. Angka 1 mengacu pada 10 persen, 2 adalah 20 persen, 3 adalah 30 persen, dan 4 adalah 40 persen. Menurut rumus ini, 10 persen dari penghasilan harus dialokasikan untuk ditabung dan diinvestasikan. Selanjutnya, maksimal 20 persen dapat digunakan untuk keperluan gaya hidup seperti bersenang-senang, menonton bioskop, atau mengunjungi kafe.
Jaga pos dengan berhemat
Bagian berikutnya, 30 persen dapat dialokasikan untuk pembayaran utang atau cicilan. Sementara itu, 40 persen lagi untuk biaya hidup sehari-hari.
"Berhemat itu agar semua pos ini terjaga. Kalau kita boros, untuk gaya hidup saja nanti untuk menabungnya enggak ada, maka kita harus tahu mana pos yang harus dihemat supaya ada pos untuk menabung untuk gaya hidup, tapi bayar cicilan atau utang jalan terus," jelasnya.
Menurutnya, masyarakat harus bisa membedakan antara gaya hidup dan biaya untuk hidup. Biaya hidup mencakup kebutuhan sehari-hari seperti makan, membayar listrik, atau kebutuhan transportasi. Sedangkan gaya hidup lebih kepada untuk bersenang-senang.
"Kalau gaya hidup itu kalaupun enggak ada, kita tetap baik-baik saja," ucap Ligwina.
Pilihan Editor: 6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga