TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja yang mengalami tuberkulosis atau TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik. Hal itu disampaikan oleh peneliti tuberkulosis dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Ahmad Fuady M.Sc PhD.
"Pertama pakai masker, kedua ruangannya punya ventilasi yang baik, jangan di ruang tertutup. Kalau setelah dua minggu enggak ada kuman TBC yang kelihatan, sebenarnya aman untuk dia bersosialisasi dengan yang lain," katanya dalam konferensi pers Hari Tuberkulosis Sedunia bersama Stop TB Partnership Indonesia (STPI) di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024.
Baca juga:
Ahmad mengatakan jika pasien TBC sensitif obat menjalani pengobatan teratur maka dalam dua minggu sudah bisa terlihat hasil baiknya karena gejala turun. Pemeriksaan dahak juga bisa dilakukan dalam dua minggu pengobatan. Namun pasien harus tetap memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain. Advokasi kepada perusahaan juga perlu dilakukan untuk memberi edukasi TBC bisa disembuhkan meski termasuk penyakit menular.
"Yang sulit adalah rekan kerja enggak mau kerja bareng lagi, pimpinan menyuruh pindah ke tempat lain. Ini yang harus diadvokasi ke perusahaan supaya mereka mengerti TBC penyakit menular tapi bisa disembuhkan, bahkan dalam dua minggu," paparnya.
Disiplin pengobatan
Indikator kesembuhan pasien tuberkulosis adalah jika tidak ada lagi kuman di dahak dan jaringan paru. Kuman tersebut bisa hilang atau pindah tempat dan terperangkap di organ lain, yang jika daya tahan tubuh menurun bisa terjadi kekambuhan. Ahmad juga mengatakan pengobatan TBC ditanggung BPJS selama dua bulan.
Selain itu juga ada pengobatan yang mengonsumsi obat selama enam bulan. Namun jika tidak disiplin dan berhenti di tengah pengobatan risiko kambuhnya akan lebih besar. Jika memiliki faktor risiko seperti diabetes, HIV/AIDS, malnutrisi, dan kegemukan bisa dilakukan pengecekan medis karena bisa berisiko terkena TBC.
"Orang kurus enggak TBC tapi karena nutrisinya jelek. Kalau kegemukan juga harus periksa karena enggak bagus, itu juga bisa berisiko," tutur Ahmad.
Pilihan Editor: Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental