Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Bangkit Setelah Kena PHK

image-gnews
Seorang warga melewati gunungan sampah yang menumpuk di jalanan Birmingham, Inggris, 12 September 2017. Para tukang sampah di Birmingham melakukan aski mogok kerja lantaran berselisih dengan dewan kota menyusul adanya rencana pemutusan hubungan kerja. REUTERS/Darren Staples
Seorang warga melewati gunungan sampah yang menumpuk di jalanan Birmingham, Inggris, 12 September 2017. Para tukang sampah di Birmingham melakukan aski mogok kerja lantaran berselisih dengan dewan kota menyusul adanya rencana pemutusan hubungan kerja. REUTERS/Darren Staples
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa waktu belakangan ini, terjadi fenomena gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Salah satunya adalah PHK terhadap karyawan Perusahaan Sepatu Bata karena perusahaan tersebut telah resmi mengumumkan penutupan aktivitasnya pada awal Mei 2024.

Alasan lain dari terjadinya PHK oleh suatu perusahaan adalah nilai tukar rupiah dan situasi ekonomi yang tidak stabil. Setiap karyawan terutama di perusahaan swasta harus bersiap untuk kemungkinan terburuk tersebut.

Kekhawatiran utama setelah terjadinya PHK adalah bangkrut. Ada beberapa antisipasi yang dapat  dilakukan untuk menghadapi situasi PHK dan kebangkrutan. Salah satunya adalah selalu menyisihkan gaji bulanan sejak jauh-jauh hari.

Saving money atau menyisihkan beberapa persen uang gaji Anda sebagai dana darurat dapat membantu Anda untuk bengkit dari kebangkrutan dan mencukupi biaya hidup sementara sesaat setelah di PHK. Yang perlu diperhatikan dari tips ini adalah hindari gaya hidup konsumtif.

Dilansir dari prakerja.go.id melalui Live Instagram di IG @prakerja.go.id, ada beberapa hal yang perlu diingat untuk kembali bangkit dari PHK ataupun di saat tidak memiliki kerjaan. Astrid Noviasari Suprapto selaku recruiter Pijar Indonesia bagian dari Telkom mengatakan penguasaan skill sangat diutamakan untuk mencari pekerjaan.

Untuk teman-teman fresh graduate yang akan melamar kerja, carilah skill sebanyak-banyaknya. Selain itu, saat kuliah, cari jurusan sesuai pekerjaan yang diimpikan lalu milikilah skill yang inline dengan pekerjaan itu,” ungkapnya.

Hal yang terpenting menurut narasumber adalah sebagai pengangguran jangan terlalu banyak melamun dan meratapi keadaan saja, tetapi juga berusaha untuk keluar dari zona nyaman untuk kembali mencari pekerjaan lainnya.

Agar saat menganggur tidak makin terjerumus, sebaiknya jangan bengong. Berusahalah keluar dari rumah, supaya tak malu pada tetangga, dan juga supaya tidak bengong dan membuat pikiran kita makin buruk,” sarannya,

Selain giat memotivasi diri untuk terus bekerja, hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah menjaga diri dari sosial media. Maksudnya adalah jejak digital yang baik sangat menunjang Anda untuk mencari kerja. Hal ini dikarenakan teknologi sekarang sangat memungkinkan perusahaan memantau sosial media Anda.

Hati-hati di medsos. Jangan ikutan ngomong SARA dan rasis. Kita hidup sekarang seperti dilihat CCTV. Salah langkah sedikit, jejak kita di dunia digital tak akan hilang,” ujarnya.

Saat berada di fase kesulitan mencari kerja banyak orang yang menlamar ke berbagai perusahaan tanpa tahu latar belakang perusahaannya dan hanya berharap diterima bekerja. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa jadi data diri Anda digunakan untuk hal yang tidak baik.

Hati-hati dalam kirim data diri, Berikan CV saja. Jangan berkas seperti KTP dan NIK-nya, NPWP dan data-data pribadi lain saat benar-benar diterima. Misalnya, saat penandatangan kontrak,” kata Astri.

Selalu menaruh kecurigaan di setiap lowongan kerja yang ada. Lowongan pekerjaan yang kompeten biasanya tidak memberikan biaya pendaftaran meskipun Anda akan mendapatkan benefit atau keuntungan yang besar jika bergabung dengan perusahaan tersebut.

ADINDA ALYA IZDIHAR | ANISA LUCIANA

Pilihan Editor: Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seorang Polisi Diduga Menipu Makmurdin, Janjikan Jadi Teknisi PT KAI Asal Serahkan Rp 50 Juta

20 jam lalu

Makmurdin (27 tahun), warga yang merasa ditipu polisi yang menjanjikan bisa bekerja di PT KAI (Persero), Jumat, 13 September 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Seorang Polisi Diduga Menipu Makmurdin, Janjikan Jadi Teknisi PT KAI Asal Serahkan Rp 50 Juta

Seorang polisi berpangkar bripda diduga menipu Makmurdin Muslim. Pria 27 tahun itu kehilangan Rp 50 juta, dan tak jadi pegawai PT KAI.


PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

22 jam lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

PHK massal terjadi di PwC. Lembaga akuntansi internasional ini memecat 1.800 orang karyawannya di Amerika Serikat.


Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

2 hari lalu

Petani menjemur irisan daun tembakau di Desa Sukasari, Sumedang, Jawa Barat, 4 September 2024. Tembakau ini dikirim ke industri pengolahan tembakau shag dan pabrik rokok kretek kecil. TEMPO/Prima mulia
Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

Ketua Umum FSP RTMM - SPSI mengatakan aturan pengamanan produk tembakau dan rokok elektrik mengancam 6 juta pekerja di sektor industri hasil tembakau.


Kemenparekraf Sebut Bakal Bantu Serap Korban PHK ke Sektor Ekonomi Kreatif

2 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam agenda peluncuran buku biografi R. Suyoso Karsono
Kemenparekraf Sebut Bakal Bantu Serap Korban PHK ke Sektor Ekonomi Kreatif

Kemenparekraf sebut sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjawab tantangan dapat menyediakan peluang usaha dan buka lapangan kerja baru


Jumlah Kasus PHK Naik, Sandiaga: Saya Korban PHK Tahun 1997

3 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat ditemui wartawan di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Hammam Izzuddin
Jumlah Kasus PHK Naik, Sandiaga: Saya Korban PHK Tahun 1997

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno angkat bicara soal kenaikan jumlah kasus PHK belakangan ini.


OJK Masih Tunggu PP soal Program Dana Pensiun Tambahan: Kami Tak Bisa Menebak

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawasan perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, saat ditemui usai rapat kerja dengan DPR RI di Senayan, Jakarta pada Selasa, 4 April 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.
OJK Masih Tunggu PP soal Program Dana Pensiun Tambahan: Kami Tak Bisa Menebak

OJK mengaku masih menunggu Peraturan Pemerintah atau PP ihwal program dana pensiun tambahan.


Alasan Rieke Diah Pitaloka Tolak Program Pensiun Tambahan di Sidang Paripurna DPR

3 hari lalu

ilustrasi pensiun (pixabay.com)
Alasan Rieke Diah Pitaloka Tolak Program Pensiun Tambahan di Sidang Paripurna DPR

Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, menolak program pensiun tambahan yang sedang direncanakan pemerintah.


Apakah Pekerja Harian Lepas yang Dipecat Mendapat Pesangon?

7 hari lalu

Massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu 3 Juli 2024. Dalam aksinya massa buruh menyerukan penolakan PHK pada industri tektil dan jasa logistik. Selain itu buruh juga menyerukan dicabutnya Cabut Permendag No 8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. TEMPO/Subekti.
Apakah Pekerja Harian Lepas yang Dipecat Mendapat Pesangon?

Sejumlah manfaat yang berhak diterima pekerja harian lepas yang dipecat atau di-PHK


Volkswagen Siap-siap Tutup Pabrik di Jerman

9 hari lalu

Volkswagen ID. Buzz di GIIAS 2024. (Foto: Erwan Hartawan)
Volkswagen Siap-siap Tutup Pabrik di Jerman

Kondisi keuangan perusahaan, membuat Volkswagen harus menutup sejumlah pabrik di Jerman.


Tsunami PHK di Industri Manufaktur Berlanjut

9 hari lalu

Badai PHK bisa berlanjut dengan anjloknya manufaktur.
Tsunami PHK di Industri Manufaktur Berlanjut

Gelombang tsunami PHK terus bergulir. Industri manufaktur merupakan sektor yang paling banyak melakukan PHK.