Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Tak Disarankan Pakai Loofah saat Mandi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi loofah. News.com.au
Ilustrasi loofah. News.com.au
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Loofah atau sabut plastik digunakan banyak orang untuk mandi dengan tujuan untuk membersihkan sel kulit mati dan kulit pun lebih bersih. Namun dermatolog punya pendapat sendiri tentang penggunaannya. Perhatian utama adalah kebersihan dan risiko infeksi kulit karena bakteri yang berkembang di loofah.

Secara tradisional, loofah dibuat dari serat di dalam buah tanaman luffa yang biasa digunakan sebagai spons untuk scrub alami dan mengelupas kulit. Tanaman ini adalah keluarga Cucurbitaceae yang termasuk juga labu dan mentimun, kemudian dikupas dan dikeringkan untuk membuat spons loofah.

Loofah sudah sejak lama digunakan untuk mandi karena mengandung zat yang bisa mengelupas kulit selain membersihkan dan melembutkan kulit. Versi sintetisnya terbuat dari plastik atau material lain yang umum digunakan saat ini.

Alasan tak dianjurkan pakai loofah
Biasanya, loofah dibiarkan di kamar mandi setelah digunakan. Lingkungan yang lembap pun menjadi area berkembangnya bakteri di loofah dan menjadi berbahaya karena menjadi penampungan mikroba, menurut MedicineNet.com. Karena digunakan untuk menggosok sel kulit mati, sel-selnya pun menyumbat pori-pori spons dan memicu pertumbuhan bakteri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jenis bakteri yang umum berkembang di loofah adalah spesies Pseudomonas dan Enterobacteriales, jelas National Library of Medicine Amerika Serikat. Loofah yang terkontaminasi dikaitkan dengan kasus folikulitis Pseudomonas, infeksi kulit yang disebabkan bakteri  Pseudomonas aeruginosa yang biasa bersarang di bak berendam air panas, kolam, atau spa publik.

Dermatolog menyarankan penggunaan loofah hanya 1-2 kali seminggu dan hindari memakainya setelah bercukur agar bakteri tidak masuk ke luka kecil akibat pisau cukur. Loofah juga disarankan diganti setelah 3-4 minggu penggunaan. Loofah plastik bisa bertahan dua bulan. Jika sudah menunjukkan tanda berubah warna atau kempis, segera ganti.

Pilihan Editor: Cara Aman Bersihkan Pusar Menurut Pakar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

3 jam lalu

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin pada santri Madrasah Muhammadiyah dalam ruang kelas pesantren di Kelurahan Kebon Pisang, Bandung, Rabu, 11 November 2020. Sedangkan kelas 2 dan 5 mendapat imunisasi lanjutan tetanus difteri, sebagai bagian dari program pemerintah di Bulan Imunisasi Anak Sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium belum tentu disebabkan tertusuk benda berkarat.


Pakar Ingatkan Perkembangan Kasus Bakteri Pemakan Daging dan Upaya Pencegahan

1 hari lalu

Bakteri pemakan daging Vibrio vulnificus. Kredit: Wikipedia
Pakar Ingatkan Perkembangan Kasus Bakteri Pemakan Daging dan Upaya Pencegahan

Pakar kesehatan mengatakan bakteri pemakan daging bisa menyebar dengan cepat dan menimbulkan kematian hanya dalam waktu 48 jam.


Ada Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Ini Gejalanya

1 hari lalu

Ilustrasi bakteri. reddit.com
Ada Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Ini Gejalanya

Ada penyakit infeksi bakteri pemakan daging yang kini sedang mengalami peningkatan kasus di Jepang. Simak gejalanya.


Makanan Manis Bisa Bikin Bau Mulut

20 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
Makanan Manis Bisa Bikin Bau Mulut

Mengonsumsi makanan tertentu dapat berperan besar menyebabkan bau mulut. Hal ini juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma mulut.


Liburan Musim Panas di Spanyol Waspada Wabah Kecoak

23 hari lalu

Park Gell Barcelona, Spanyol (Pixabay)
Liburan Musim Panas di Spanyol Waspada Wabah Kecoak

Para ahi di Spanyol mengimbau agar serangan kecoak saat musim panas yang disebabkan perubahan iklim


Penyebab Keracunan Makanan, Begini Penanganannya

26 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Penyebab Keracunan Makanan, Begini Penanganannya

Saat keracunan makanan gejala yang bisa dilihat adalah muntah-muntah dan diare.Apa saja penyebabnya, dan bagaimana penanganannya?


IDAI Ingatkan Keamanan Pangan sebagai Faktor Penting Nutrisi Anak

27 hari lalu

Ilustrasi anak makan kue. Unsplash,com/Tong Nguyen Van
IDAI Ingatkan Keamanan Pangan sebagai Faktor Penting Nutrisi Anak

IDAI menegaskan keamanan pangan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak.


Bahaya Mandi dengan Shower yang Tak Pernah Dibersihkan bagi Kesehatan

31 hari lalu

Ilustrasi mandi. ewater.com
Bahaya Mandi dengan Shower yang Tak Pernah Dibersihkan bagi Kesehatan

Mandi dengan shower memang praktis tapi bila pancuran jarang dibersihkan akan menjadi sarang bakteri yang membahayakan kesehatan.


Cara Aman Panaskan Nasi Sisa, Jangan Lakukan Lebih dari Sekali

41 hari lalu

Ilustrasi memasak nasi. Pixabay.com/Hans Braxmeier
Cara Aman Panaskan Nasi Sisa, Jangan Lakukan Lebih dari Sekali

Berhati-hatilah saat akan memanaskan nasi sisa karena punya pH netral dan lebih lembap dibanding makanan lain sehingga bakteri mudah berkembang.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 Mei 2024

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?