Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Berfungsi Berlebihan, Kesalahan Umum Orang Tua Terkait Tumbuh Kembang Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa disadari, orang tua sering berfungsi berlebihan, padahal hal itu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak jadi tidak optimal secara psikologis dan kedewasaan emosional. Orang tua biasa menyelesaikan pekerjaan rumah anak, membawakan jaketnya ke sekolah setelah anak lupa membawanya berulang kali, menerima sampah dari anak balita yang terburu-buru mau bermain setelah makan. Padahal, anak-anak bisa melakukannya maupun mempelajari semua itu sendiri.

Bila selalu mengingatkan anak untuk mengerjakan PR agar ia tak lupa dan menerima nilai buruk di sekolah, Anda pun sedang melakukan sesuatu untuknya yang dalam jangka pendek mungkin membantu. Namun, itu bersifat problematik pada jangka panjang karena anak tak mendapat kesempatan untuk belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri atau mempraktikkan keterampilan kehidupan yang penting seperti manajemen waktu.

Ada beberapa alasan umum orang tua berfungsi berlebihan, seperti:
-Hidup sibuk dan hanya mencoba menyelesaikan tugas-tugas harian.
-Dapat melakukan banyak hal lebih baik dan cepat daripada anak.
-Memilih untuk tidak melihat anak-anak merasa tak nyaman atau tidak melakukan sesuatu dengan baik.

Biarkan anak belajar salah
Meski demikian, melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan, kekecewaan, dan ketidaknyamanan merupakan pengalaman hidup esensial yang memberi kesempatan pada anak untuk belajar melakukan sesuatu lebih baik dan mempraktikkan keterampilan baru. 

Kita mungkin hanya bisa mengangkat sejumlah rasa sakit atau ketidaknyamanan jangka pendek (baik untuk kita dan anak-anak) tetapi dalam jangka panjang secara tidak sengaja menghilangkan kesempatan anak untuk belajar dan mempraktikkan keterampilan kehidupan yang penting saat mereka masih dalam lingkungan keluarga yang penuh dukungan. Bukan berarti dengan ini tidak perlu membantu anak atau tidak pernah melakukan sesuatu yang dapat mereka lakukan sendiri. Saling membantu merupakan nilai penting dalam keluarga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inti tulisan ini adalah pikirkan apa yang Anda lakukan secara rutin untuk anak dan tentukan apakah mereka mendapat manfaat dari pembelajaran untuk melakukannya sendiri. Akan menakutkan untuk menghentikan diri melakukan banyak hal sebagai orang tua untuk meringankan kehidupan anak-anak dan melindungi dari konsekuensi yang berlawanan seperti mengingatkan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. 

Namun bila kita tidak berhenti sekarang akan semakin sulit karena anak bertambah dewasa dan masih bergantung pada kita untuk melakukan hal-hal itu. Keyakinan dan kepercayaan diri yang sejati sama-sama diturunkan dari kompetensi yang muncul dari belajar keterampilan baru, dari kesalahan dan dari semuanya.

Pilihan Editor: Dampak Buruk Polusi Udara pada Tumbuh Kembang Anak Menurut Pakar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

4 jam lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

6 jam lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

1 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

1 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

2 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

2 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

6 hari lalu

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

Pada 2023 Pakistan melaporkan enam kasus polio sedangkan pada 2022 angkanya adalah 20 kasus.


Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

7 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

WHO menyebutkan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena cacar monyet, bahkan lebih parah dibanding orang dewasa. Jaga selalu kesehatannya.


Cara Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual Menurut Psikolog

8 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Cara Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual Menurut Psikolog

Psikolog membagi tips bagi orang tua dalam mengedukasi anak untuk mencegah menjadi pelaku atau korban pelecehan seksual.