TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa disadari, orang tua sering berfungsi berlebihan, padahal hal itu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak jadi tidak optimal secara psikologis dan kedewasaan emosional. Orang tua biasa menyelesaikan pekerjaan rumah anak, membawakan jaketnya ke sekolah setelah anak lupa membawanya berulang kali, menerima sampah dari anak balita yang terburu-buru mau bermain setelah makan. Padahal, anak-anak bisa melakukannya maupun mempelajari semua itu sendiri.
Bila selalu mengingatkan anak untuk mengerjakan PR agar ia tak lupa dan menerima nilai buruk di sekolah, Anda pun sedang melakukan sesuatu untuknya yang dalam jangka pendek mungkin membantu. Namun, itu bersifat problematik pada jangka panjang karena anak tak mendapat kesempatan untuk belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri atau mempraktikkan keterampilan kehidupan yang penting seperti manajemen waktu.
Ada beberapa alasan umum orang tua berfungsi berlebihan, seperti:
-Hidup sibuk dan hanya mencoba menyelesaikan tugas-tugas harian.
-Dapat melakukan banyak hal lebih baik dan cepat daripada anak.
-Memilih untuk tidak melihat anak-anak merasa tak nyaman atau tidak melakukan sesuatu dengan baik.
Biarkan anak belajar salah
Meski demikian, melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan, kekecewaan, dan ketidaknyamanan merupakan pengalaman hidup esensial yang memberi kesempatan pada anak untuk belajar melakukan sesuatu lebih baik dan mempraktikkan keterampilan baru.
Kita mungkin hanya bisa mengangkat sejumlah rasa sakit atau ketidaknyamanan jangka pendek (baik untuk kita dan anak-anak) tetapi dalam jangka panjang secara tidak sengaja menghilangkan kesempatan anak untuk belajar dan mempraktikkan keterampilan kehidupan yang penting saat mereka masih dalam lingkungan keluarga yang penuh dukungan. Bukan berarti dengan ini tidak perlu membantu anak atau tidak pernah melakukan sesuatu yang dapat mereka lakukan sendiri. Saling membantu merupakan nilai penting dalam keluarga.
Inti tulisan ini adalah pikirkan apa yang Anda lakukan secara rutin untuk anak dan tentukan apakah mereka mendapat manfaat dari pembelajaran untuk melakukannya sendiri. Akan menakutkan untuk menghentikan diri melakukan banyak hal sebagai orang tua untuk meringankan kehidupan anak-anak dan melindungi dari konsekuensi yang berlawanan seperti mengingatkan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.
Namun bila kita tidak berhenti sekarang akan semakin sulit karena anak bertambah dewasa dan masih bergantung pada kita untuk melakukan hal-hal itu. Keyakinan dan kepercayaan diri yang sejati sama-sama diturunkan dari kompetensi yang muncul dari belajar keterampilan baru, dari kesalahan dan dari semuanya.
Pilihan Editor: Dampak Buruk Polusi Udara pada Tumbuh Kembang Anak Menurut Pakar