Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

Editor

Nurhadi

image-gnews
Batu ginjal.
Batu ginjal.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batu empedu dan batu ginjal adalah dua kondisi medis yang sering membingungkan karena keduanya melibatkan pembentukan kristal atau batu dalam tubuh. Meski begitu, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam lokasi pembentukan, komposisi, penyebab, gejala, dan pengobatan. 

Batu Empedu

Dilansir dari Healthline, batu empedu terbentuk di dalam kantong empedu atau saluran empedu. Kantong empedu adalah organ kecil berbentuk seperti buah pir yang terletak di bawah hati. Organ ini berfungsi menyimpan dan mengeluarkan empedu, cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati dan diperlukan untuk pencernaan lemak.

Batu empedu umumnya terbentuk dari kolesterol yang mengeras atau pigmen bilirubin (batu pigmen). Kolesterol adalah komponen utama dari mayoritas batu empedu. Pada beberapa kasus, batu empedu juga dapat terbentuk dari kalsium yang bergabung dengan bilirubin atau zat lain.

Ada beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap pembentukan batu empedu. Di antaranya adalah obesitas, diet tinggi lemak dan kolesterol, kurangnya aktivitas fisik, kehamilan, dan kondisi medis tertentu seperti sirosis hati.

Faktor genetik dan usia juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami batu empedu. Wanita lebih rentan terhadap batu empedu dibandingkan pria, sebagian karena hormon estrogen yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu.

Gejala batu empedu bervariasi, dari ringan hingga parah. Nyeri hebat di perut bagian kanan atas, yang dapat menjalar ke punggung atau bahu kanan, adalah salah satu gejala utama. Selain itu, penderita mungkin mengalami mual dan muntah, serta demam jika ada infeksi. Gejala sering kali dipicu oleh makanan berlemak yang memicu kantong empedu untuk berkontraksi.

Pengobatan batu empedu bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi batu. Untuk batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, pengobatan mungkin tidak diperlukan. Namun, jika gejala muncul atau batu menyebabkan penyumbatan, pengobatan yang mungkin termasuk obat-obatan, prosedur non-bedah seperti Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) atau operasi untuk mengangkat kantong empedu (kolesistektomi).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Batu Ginjal

Dikutip dari Cleveland Clinic, batu ginjal terbentuk di dalam ginjal atau saluran kemih, termasuk ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal adalah organ yang berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah untuk membentuk urine. Batu ginjal bisa berada di mana saja dalam sistem saluran kemih.

Batu ginjal dapat terbentuk dari berbagai zat, termasuk kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, dan struvit (magnesium ammonium fosfat). Batu kalsium adalah yang paling umum, tetapi faktor diet dan kondisi kesehatan tertentu juga dapat mempengaruhi komposisi batu ginjal.

Penyebab batu ginjal meliputi dehidrasi, diet tinggi garam, protein, dan gula, kondisi medis tertentu seperti infeksi saluran kemih dan gangguan metabolisme, serta penggunaan beberapa jenis obat. Genetik juga memainkan peran penting dalam risiko pembentukan batu ginjal.

Gejala batu ginjal sering kali meliputi nyeri hebat di punggung bagian bawah atau samping, yang bisa menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan. Penderita juga mungkin mengalami darah dalam urine, urine keruh atau berbau busuk, sering ingin buang air kecil, serta sensasi terbakar saat buang air kecil. Mual dan muntah juga bisa terjadi, terutama jika batu menyebabkan penyumbatan yang signifikan.

Pengobatan batu ginjal bergantung pada ukuran dan lokasi batu serta tingkat ketidaknyamanan yang dialami pasien. Untuk batu yang kecil, minum banyak air untuk membantu meluruhkan batu mungkin cukup. Namun, untuk batu yang lebih besar atau yang menyebabkan gejala berat, pengobatan mungkin meliputi obat-obatan untuk meredakan nyeri dan meluruhkan batu, prosedur non-invasif seperti lithotripsy (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy - ESWL), atau prosedur bedah seperti ureteroskopi atau pembedahan terbuka.

Pilihan Editor: 5 Minuman Alami yang Dapat Menghancurkan Batu Ginjal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tren Perawatan Kecantikan dan Pengobatan Herbal Meningkat, Indonesia Punya Dua Modal Besar

1 hari lalu

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Tren Perawatan Kecantikan dan Pengobatan Herbal Meningkat, Indonesia Punya Dua Modal Besar

Riset menunjukkan kekayaan pengetahuan dan sumber daya alam lokal Indonesia yang penting untuk perawatan kecantikan dan pengobatan.


Cegah Masalah Prostat, Pria 55 Tahun ke Atas Disarankan Tak Banyak Minum di Malam Hari

23 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Parentsafrica.com
Cegah Masalah Prostat, Pria 55 Tahun ke Atas Disarankan Tak Banyak Minum di Malam Hari

Pada usia di atas 55 tahun biasanya pria sudah mengalami masalah gangguan kencing sehingga bisa menyebabkan masalah prostat.


Kurang Bergerak dan Obesitas Tingkatkan Risiko Munculnya Batu Ginjal

23 hari lalu

Batu ginjal.
Kurang Bergerak dan Obesitas Tingkatkan Risiko Munculnya Batu Ginjal

Urolog mengatakan pola hidup sedentari dan obesitas bisa menjadi pemicu timbulnya batu ginjal karena kurang bergerak.


Ragam Tindakan untuk Atasi Batu Empedu, Mana yang Paling Direkomendasikan?

25 hari lalu

Kantung empedu. Shutterstock
Ragam Tindakan untuk Atasi Batu Empedu, Mana yang Paling Direkomendasikan?

Dokter menjelaskan ada beberapa tatalaksana yang dapat digunakan untuk mengatasi batu empedu, tergantung kondisi dan kebutuhan setiap pasien.


3 Masalah Batu Empedu, Penyebab dan Bedanya

25 hari lalu

Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
3 Masalah Batu Empedu, Penyebab dan Bedanya

Batu empedu terbentuk ketika substansi seperti kolesterol, garam empedu, atau zat-zat lain terjadi secara tidak seimbang dalam empedu.


5 Minuman Alami yang Dapat Menghancurkan Batu Ginjal

30 hari lalu

Batu ginjal.
5 Minuman Alami yang Dapat Menghancurkan Batu Ginjal

Berikut beberapa minuman alami yang diyakini memiliki potensi untuk menghancurkan batu ginjal.


5 Cara Menjaga Ginjal Tetap Sehat

32 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
5 Cara Menjaga Ginjal Tetap Sehat

Ginjal merupakan anggota tubuh berperan penting. Mencegah penyakit ginjal amat penting karena organ ini berfungsi untuk menghilangkan racun di tubuh.


3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

42 hari lalu

Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berpose saat akan mulai latihan tinju di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas
3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.


Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

46 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.


Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

46 hari lalu

Ginjal babi hasil rekayasa genetika tampak sehat selama operasi transplantasi di NYU Langone di New York. Prosedur yang dilakukan di NYU Langone Health di New York City melibatkan penggunaan babi yang gennya telah diubah sehingga jaringannya tidak lagi mengandung molekul yang diketahui memicu penolakan segera. Joe Carrotta for NYU Langone Health/Handout via REUTERS
Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

Seorang pria penerima transplantasi ginjal babi pertama di dunia meninggal setelah dua bulan operasi pencangkokan. Apa sebabnya?