Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Penjelasan Penderita Diabetes Mudah Lapar

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda menderita diabetes dan sering merasa lapar, mungkin Anda mengalami polifagia, istilah yang menggambarkan rasa lapar berlebihan yang berlanjut meski sudah makan.

Rasa lapar ini dapat terjadi pada penderita diabetes karena perubahan fungsi insulin, sehingga menyulitkan tubuh dalam memanfaatkan glukosa sebagai energi. Akibatnya, Anda mungkin terus-menerus memikirkan makanan dan mengalami keinginan makan yang berlebihan.

Mengapa diabetes menyebabkan lapar berlebihan?

Dilansir dari Cleveland Clinic, rasa lapar berlebihan atau dikenal juga dengan istilah hiperfagia atau polifagia adalah kondisi ketika seseorang selalu merasa lapar dan tidak puas dengan makan.

Polifagia atau hyperfagia adalah gejala umum diabetes karena masalah produksi dan fungsi insulin. Hal ini dapat terjadi pada diabetes tipe 1 dan tipe 2 dan sering kali melibatkan keinginan akan makanan manis dan tinggi karbohidrat, yang menyebabkan makan berlebihan. 

Dilansir dari Use Nourish, insulin adalah hormon yang dibuat di pankreas yang membantu mengangkut glukosa atau gula dari makanan yang Anda makan dari aliran darah ke sel Anda untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, yakni insulin tidak bekerja dengan baik untuk mengantarkan glukosa, adalah ciri khas diabetes tipe 2.

Hal ini menyebabkan penumpukan glukosa dalam aliran darah, yang juga dikenal sebagai gula darah tinggi. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, yang juga menyebabkan gula darah tinggi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika sel-sel Anda menerima jumlah glukosa yang tidak mencukupi, tubuh Anda tidak memiliki cukup energi, sehingga meningkatkan dorongan Anda untuk makan. Pada diabetes yang tidak tertangani, hal ini dapat berubah menjadi hiperfagia.

Gejala Polifagia

Dilansir dari Verywell Health, meskipun setiap orang kadang-kadang mengalami keinginan mengidam, hiperfagia merupakan kondisi yang berbeda dari rasa lapar biasa.

Penderita hiperfagia diabetik biasanya merasa lapar meskipun sudah makan secara teratur, mengidam makanan secara intens, makan berlebihan, pertambahan berat badan, kelelahan, rasa haus yang berlebihan, dan sering buang air kecil. Masalah pencernaan seperti diare, mual, dan mulas (terutama terkait dengan makan berlebihan) juga dapat terjadi.

SUKMA KANTHI NURANI

Pilihan Editor: 5 Jenis Ikan yang Disarankan untuk Penderita Diabetes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

4 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.


Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

4 hari lalu

FPC. Gula, Garam, Lemak. Shutterstock
Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

Kemenkes tengah menyusun Peraturan Menteri Kesehatan terkait implementasi penambahan label Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam produk pangan.


Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

6 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

Olahraga fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan otak


Kapan Penderita Diabetes Harus Mendapatkan Suntik Insulin?

6 hari lalu

Ilustrasi suntik Insulin, Shutterstock
Kapan Penderita Diabetes Harus Mendapatkan Suntik Insulin?

Apakah semua penderita diabetes diperbolehkan melakukan suntik insulin?


Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

6 hari lalu

Penjual warteg saat menyajikan paket nasi Rp. 7500 di sebuah warteg di Jakarta, Jumat 19 Juli 2024.  Program Makan Siang Gratis yang berganti nama jadi Makan Bergizi Gratis jadi sorotan. Pasalnya, harga satuan per porsi Makan Bergizi Gratis dikabarkan turun dari Rp 15 ribu menjadi Rp 7.500. TEMPO/Subekti.
Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

Pemerintah dan BPOM siapkan peraturan tentang kadar gula, lemak dan garam dalam makanan yang tidak memberatkan UMKM tapi juga aman untuk masyarakat.


Cara Suntik Insulin Mandiri Penderita Diabetes Menggunakan Insulin Pen

6 hari lalu

Ilustrasi Insulin. Shutterstock
Cara Suntik Insulin Mandiri Penderita Diabetes Menggunakan Insulin Pen

Bagi penderita diabetes, suntik insulin dapat dilakukan secara mandiri salah satunya dengan menggunakan insulin pen.


Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

10 hari lalu

Ilustrasi ngemil keripik. Freepik.com
Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

Para peneliti mencatat adanya korelasi langsung antara jumlah makanan ultra proses dalam diet dan risiko diabetes tipe 2


5 Camilan Terbaik Berserat Tinggi untuk Penderita Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi buah beri. Shutterstock
5 Camilan Terbaik Berserat Tinggi untuk Penderita Diabetes

Camilan yang tinggi serat merupakan pilihan baik karena serat dapat membantu mengontrol kadar gula darah, yang artinya baik bagi penderita diabetes


Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

12 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak


Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

13 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

Keputusan Kementerian Keuangan menerima usulan BAKN DPR RI soal tarif cukai minuman berpemanis 2,5 persen, dinilai YLKI hanya main-main.