Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Penjelasan Minum Alkohol Sebelum Tidur di Pesawat Bisa Berakibat Fatal

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak hal yang perlu diperhatikan saat akan naik pesawat, termasuk kebiasaan yang dilakukan sebelum naik pesawat. Para ahli memperingatkan agar orang-orang yang akan naik pesawat tidak minum alkohol sebelum tidur di pesawat karena bisa berakibat fatal. 

Dilansir dari laman Express.co.uk, berdasarkan penelitian terbaru, ditemukan adanya hubungan antara tekanan kabin, alkohol, dan tidur yang disebut bisa menjadi kombinasi yang mematikan. Minum alkohol sebelum tertidur di pesawat memberikan tekanan pada jantung sehingga bisa berakibat fatal.

Menurut para ilmuwan, kombinasi ini menurunkan jumlah oksigen dalam darah penumpang dan meningkatkan detak jantung, bahkan pada mereka yang masih muda dan sehat. Karena itu, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin buruk dampaknya, di mana penumpang berusia lanjut dan mereka yang memiliki kondisi medis berisiko lebih besar.

Tim peneliti pun dikatakan telah mendesak masyarakat untuk menghindari minuman beralkohol baik sebelum maupun selama penerbangan. Selain itu, mereka menyarankan agar akses terhadap alkohol di dalam pesawat harus dibatasi. 

Eva Maria Elmenhorst dari German Aerospace Center memberi penjelasan terkait situasi yang membedakan bagi penumpang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

“Saturasi oksigen mereka mungkin rendah pada awalnya dan kemudian turun ke tingkat yang lebih rendah lagi. Jadi kondisi medis mungkin memburuk dan menyebabkan keadaan darurat medis dalam penerbangan. Saya akan menyarankan orang-orang dengan penyakit jantung atau paru-paru untuk menghindari minum alkohol di pesawat," kata dia.

Berdasarkan pemaparan dari penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Medis Thorax itu, tim tersebut meneliti 48 orang berusia 18 hingga 40 tahun. Mereka memantau saat separuh kelompok tidur di laboratorium dengan tekanan udara normal dan yang lainnya di ruang ketinggian untuk mewakili tekanan kabin pesawat pada ketinggian jelajah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar oksigen dan detak jantung pada orang yang tidur setelah meminum alkohol dan yang tidak. Dalam kondisi tertentu, kadar oksigen dianggap tidak normal bila turun di bawah 90 persen dan berbahaya di bawah 80 persen.

Hal itu dikarenakan oksigen darah rendah dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, napas cepat, detak jantung cepat atau berdebar kencang, dan kebingungan. Selain itu, dalam kasus yang berkepanjangan bahkan dapat menyebabkan kerusakan organ.

“Hasil ini menunjukkan bahwa, bahkan pada individu muda dan sehat, kombinasi asupan alkohol dengan tidur dalam kondisi hipobarik (tekanan kabin) menimbulkan tekanan besar pada sistem jantung dan mungkin menyebabkan eksaserbasi gejala pada pasien dengan penyakit jantung atau paru-paru," demikian kesimpulan penelatian tersebut.

Tak hanya itu, beberapa dampak yang akan dirasakan dan sangat menganggu bagi penumpang pesawat akibat minum alkohol sebelum pesawat mulai terbang, termasuk perilaku agresif, kulit dan mata menjadi kering, mual, emosi yang meningkat drastis seperti menangis hingga tertawa terbahak-bahak, masalah pencernaan, serangan panik/kecemasan (anxiety attack), hingga perilaku seksual yang berisiko. 

EXPRESS.CO.UK

Pilihan Editor: Jarang Disadari, Ini Alasan Pintu Pesawat Selalu Terletak di Sebelah Kiri

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

18 jam lalu

Acara bedah buku
Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Didin S Damanhuri, membeberkan alasan industri pesawat terbang tidak lanjut berkembang di Indonesia.


Daftar Diskon Epic Brand Day di Traveloka, Turkish Airlines hingga Ascott Hotel

20 jam lalu

Putri Titian memanfaatkan diskon akomodasi dan transportasi agar bisa berlibur hemat bersama keluarha. Foto: @bebeclub
Daftar Diskon Epic Brand Day di Traveloka, Turkish Airlines hingga Ascott Hotel

Traveloka menggelar diskon penerbangan dan hotel.


Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

1 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

Tidak semua koper bisa dibawa ke kabin karena keterbatasan ruang. Selain ukuran, berat barang bawaan juga dibatasi.


Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

2 hari lalu

Presiden Israel, Isaac Herzog. SAUL LOEB/Pool via REUTERS
Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

Presiden Israel Isaac Herzog dan delegasinya ditahan selama 40 menit saat mendarat bandara Paris Charles de Gaulle karena masalah keamanan


Diduga Selundupkan Paspor, 2 Warga Negara Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

2 hari lalu

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta merilis pengungkapan sindikat penyelundupan paspor  Malaysia ke Indonesia, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Diduga Selundupkan Paspor, 2 Warga Negara Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

Pelaku diduga mencuri 12 paspor itu.


Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan puing-puing pesawat Saurya Airlines yang terbakar setelah tergelincir dari landasan saat lepas landas di Bandara Internasional Tribhuvan, di Kathmandu, Nepal, 24 Juli 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

Sebanyak 18 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Saurya Airlines di Ibu Kota Nepal, dengan sang poilot menjadi satu-satunya korban selamat


Bisakah Kelapa Diolah Menjadi Bahan Bakar Pesawat Seperti Keinginan Presiden Jokowi?

3 hari lalu

Ilustrasi minyak kelapa untuk  Bioavtur. antaranews.com
Bisakah Kelapa Diolah Menjadi Bahan Bakar Pesawat Seperti Keinginan Presiden Jokowi?

Kelapa dapat diolah dengan menghasilkan minyak kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau bioavtur.


Pengamat Wanti-wanti Pemerintah soal Ketersediaan Bioavtur Minyak Kelapa untuk Pesawat

3 hari lalu

Pesawat jenis CN235 milik PT Dirgantara Indonesia yang digunakan untuk uji bioavtur buatan dalam negeri, Senin 6 Semptember 2021.  PTDI
Pengamat Wanti-wanti Pemerintah soal Ketersediaan Bioavtur Minyak Kelapa untuk Pesawat

Pengamat penerbangan Gerry Soejatma menyoroti wacana pemanfaatan minyak kelapa menjadi bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau bioavtur.


Pengolahan Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Kementerian ESDM: Secara Teknis Memungkinkan

3 hari lalu

Ilustrasi minyak kelapa untuk  Bioavtur. antaranews.com
Pengolahan Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Kementerian ESDM: Secara Teknis Memungkinkan

BRIN menyatakan bahwa kelapa non-standar sudah diakui kelayakannya oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.


Kaleng Soda Meledak di Pesawat akibat Suhu Panas, 20 Pramugari Terluka

4 hari lalu

Sejumlah pesawat milik maskapai Southwest Airlines, parkir di bandara Baltimore/Washington International Thurgood Marshall Airport. Kerusakaan sistem diduga menjadi penyebab tertundanya sejumlah penerbangan. Baltimore, Maryland, 15 Agustus 2015. Rob Carr / Getty Images
Kaleng Soda Meledak di Pesawat akibat Suhu Panas, 20 Pramugari Terluka

Meledaknya kaleng soda pada musim panas ini baru ditemukan pada masakapai Southwest Airlines. Satu pramugari mengalami luka yang harus dijahit.