Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikolog Minta Orang Tua Jauhi Gawai saat Bermain dengan Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi orang tua bermain dengan anak. Foto: Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi orang tua bermain dengan anak. Foto: Freepik.com/Jcomp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menyebut orang tua perlu bebas gawai saat bermain dengan anak.

“Waktu ideal untuk bermain dengan anak yakni saat anak maupun orang tua sedang dalam keadaan rileks atau santai, tidak terdistraksi oleh urusan lain, dan gadget-free,” kata Vera.

Menurutnya, sangat penting bagi orang tua meluangkan waktu untuk bermain dengan anak karena akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. “Sebagai orang dewasa terdekat yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak, penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa bermain merupakan kebutuhan anak, tidak hanya untuk bersenang-senang tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya,” ujarnya.

Vera mencontohkan salah satu aktivitas anak bermain dan penting untuk diperhatikan oleh orang tua karena memperlihatkan tumbuh kembangnya. “Misal anak terlihat main dengan kursi kecil yang didorong ke sana ke mari, sebetulnya sedang mengembangkan otot kaki dan kemampuan berjalan,” ucapnya.

Kenali tahapan perkembangan
Sementara itu, Ketua Program Studi Psikologi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Rose Mini Agus Salim, menyebut pentingnya kakek/nenek mengenali tahapan perkembangan ketika bermain dengan cucu dan melakukan pengasuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kakek/nenek juga harus mendengar keinginan dan harapan anak (orang tua) terhadap cucu seperti apa, lalu mengenali kebiasaan, kelebihan, dan kelemahan anak atau cucu, serta mengenali kebutuhan cucu sesuai dengan tahapan perkembangan mereka," kata Rose.

Ia menjelaskan setiap tahapan perkembangan anak butuh pendekatan yang berbeda. "Kalau balita atau prasekolah mungkin bisa dengan cerita shadow puppet (wayang) misalnya, jadi menganalogikan sesuatu karena tingkat perkembangan kognitif anak masih terbatas, enggak bisa abstrak, semua harus konkret dan operasional," ujarnya.

Pilihan Editor: Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 4 Jenis Metode Khitan pada Anak Laki-laki

12 jam lalu

Seorang bocah berusaha kabur saat hendak mengikuti khitanan massal di kantor Walikota Jakarta Utara, Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan puncak acara yang diselenggarakan oleh PMI Jakarta utara dan Walikota Jakarta Utara, diikuti oleh 497 peserta sebagai upaya melestarikan budaya betawi dalam rangka HUT Jakarta ke-497. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Inilah 4 Jenis Metode Khitan pada Anak Laki-laki

Khitan pada anak laki-laki bisa ilakukan dengan menggunakan empat jenis metode, yakni laser, manual, klem, dan metode elektrik cauter.


Orang Tua Dianjurkan Buat MPASI Sendiri daripada Beli di Pinggir Jalan

6 hari lalu

Ilustrasi bayi makan/menyuapi bayi. Shutterstock
Orang Tua Dianjurkan Buat MPASI Sendiri daripada Beli di Pinggir Jalan

MPASI yang dibuat sendiri di rumah diklaim memiliki kandungan dan takaran yang jauh lebih baik dibanding yang dijual di pinggir jalan.


Tips buat Orang Tua untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

7 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Tips buat Orang Tua untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Anak kecanduan gawai sering menunjukkan gejala seperti mudah tersinggung, prestasi akademik buruk, dan malas pergaulan. Berikut saran buat orang tua.


Perlunya Guru dan Orang Tua Bangun Kemampuan Literasi Numerasi Anak

15 hari lalu

Ilustrasi anak mengerjakan soal/matematika. Shutterstock
Perlunya Guru dan Orang Tua Bangun Kemampuan Literasi Numerasi Anak

Pakar pendidikan menyarankan para guru dan orang tua membangun kemampuan literasi dan numerasi anak. Simak caranya.


PPDB 2024, Pj Gubernur Jabar Minta Orang Tua Tak Terjebak Cap Sekolah Favorit

31 hari lalu

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
PPDB 2024, Pj Gubernur Jabar Minta Orang Tua Tak Terjebak Cap Sekolah Favorit

Menurut Pj Gubernur Jabar, orang tua siswa juga menjadi kunci dalam pelaksanaan PPDB yang bersih.


Persahabatan, Salah Satu Tolak Ukur Bakal Menjadi Orang Tua yang Baik

34 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Persahabatan, Salah Satu Tolak Ukur Bakal Menjadi Orang Tua yang Baik

Persahabatan yang baik dapat menjadi kriteria orang tua yang baik di masa depan. Caranya?


Andien Sebut Perlunya Peran Orang Tua Membimbing Penggunaan Gawai pada Anak

39 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Andien Sebut Perlunya Peran Orang Tua Membimbing Penggunaan Gawai pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah mengatakan orang tua berperan penting membimbing anak dalam penggunaan gawai.


Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

42 hari lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.


Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

43 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

43 hari lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.