Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Mengelola Emosi Bagi Ibu dengan Baby Blues, Ungkapkan pada Orang Terdekat

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan baby blues terjadi pada 80 persen ibu yang baru melahirkan.

Dia menyampaikan bahwa masalah psikologis tersebut biasanya membuat ibu yang baru melahirkan mengalami perubahan emosi seperti menjadi mudah marah, gampang menangis, mudah cemas, dan cepat merasa lelah. "Baby blues itu bisa membawa beberapa dampak buruk ya, seperti depresi perinatal, kesulitan merawat bayi, gangguan kesehatan sampai dengan perubahan hubungan dengan bayi," kata Vera saat dihubungi pada Minggu 14 Juli 2024.

Oleh karena itu, dia menyarankan ibu yang mengalami baby blues berusaha mengungkapkan emosi yang dirasakan kepada pasangan maupun orang-orang terdekat agar bisa segera mengatasi masalah tersebut.

Menurut dia, pasangan maupun anggota keluarga sebaiknya mendengarkan ungkapan perasaan ibu yang baru melahirkan tanpa menilai dan menghakimi agar ibu merasa nyaman dan merasa mendapat dukungan yang diperlukan.

Dia mengatakan bahwa ibu yang mengalami baby blues juga bisa mencoba mencurahkan perasaan dengan menulis diari atau catatan harian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Vera mengatakan, ibu yang mengalami gejala baby blues dapat menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang dirasa menyenangkan untuk mengurangi stres seperti berolahraga bersama kawan. "Meskipun ibu mungkin merasa lelah dan cemas, menghabiskan waktu dengan bayi pun juga dapat membantu mereka merasa lebih baik dan mengurangi stres," katanya.

Ibu yang baru melahirkan pun dapat memilih menghabiskan waktu untuk diri sendiri, seperti dengan membaca buku kesukaan, untuk memperbaiki suasana hati dan mengurangi tingkat stres.

Vera menyampaikan bahwa ibu yang mengalami baby blues bisa pula memanfaatkan platform media sosial untuk berbagi pengalaman serta bertemu dengan anggota komunitas ibu yang mengalami masalah serupa agar mendapat dukungan mental. Jika gejala baby blues pada ibu bertahan sampai dua minggu lebih, Vera mengatakan, maka keluarga sebaiknya segera meminta bantuan dari psikolog atau psikiater.

Pilihan Editor: Kenali Gejala Baby Blues Syndrome dan Cara Mengatasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


13 Agustus Diperingati Hari Kidal Sedunia, Ini 6 Fakta Orang Kidal

8 hari lalu

Sejumlah anak-anak memindahkan bola dengan tangan kirinya saat peringatan Hari Kidal Internasional di provinsi Hefei, Anhui. chinadaily.com.cn
13 Agustus Diperingati Hari Kidal Sedunia, Ini 6 Fakta Orang Kidal

Berikut fakta-fakta tentang orang kidal yang yang tidak banyak orang ketahui.


Psikolog: Kenalkan Anak dengan Emosi Sejak Kecil

23 hari lalu

Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Ayoe Sutomo/Teman Bumil
Psikolog: Kenalkan Anak dengan Emosi Sejak Kecil

Anak yang paham emosi mereka akan lebih mampu untuk mengendalikan cara mengekspresikannya


Aneka Bahaya Bromat pada Produk Minuman Menurut Peneliti, Termasuk Kanker

35 hari lalu

Ilustrasi air minum dalam botol plastik (Pixabay)
Aneka Bahaya Bromat pada Produk Minuman Menurut Peneliti, Termasuk Kanker

Sejumlah riset telah mengungkapkan berbagai dampak kesehatan yang disebabkan bromat yang ada dalam setiap air konsumsi yang terkena ozonisasi.


Beda Baby Blues dan Depresi setelah Melahirkan

37 hari lalu

Ilustrasi baby blues. shutterstock.com
Beda Baby Blues dan Depresi setelah Melahirkan

Kondisi baby blues dan depresi pada ibu melahirkan berbeda. Apa saja perbedaannya?


Psikolog Ingatkan Agar Ibu Tetap Berikan ASI Walau sedang Alami Baby Blues

38 hari lalu

Ilustrasi baby blues. shutterstock.com
Psikolog Ingatkan Agar Ibu Tetap Berikan ASI Walau sedang Alami Baby Blues

Para ibu dengan baby blues, disarankan untuk tetap mendapatkan makanan yang bergizi dan teratur untuk menjaga energi dan kesejahteraan.


5 Tips Menghindari Bali Belly: Panduan Sehat Berwisata di Bali

39 hari lalu

Wisatawan mancanegara saat mengunjungi Ubud Food Festival di Taman Kuliner Ubud, Gianyar, Bali, Kamis, 30 Mei 2024 (ANTARA)
5 Tips Menghindari Bali Belly: Panduan Sehat Berwisata di Bali

Bali Belly sebetulnya adalah penyait biasa yang dapat dicegah dan mudah disembuhkan.


PPIH Minta Jemaah Haji yang Baru Pulang Melapor ke Puskesmas

44 hari lalu

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mulai melayani kepulangan jemaah haji dalam musim Angkutan Haji 2024. Istimewa
PPIH Minta Jemaah Haji yang Baru Pulang Melapor ke Puskesmas

PPIH meminta jemaah haji Indonesia melapor ke puskesmas terdekat bahwa baru saja kembali Tanah Suci sehingga kondisi kesehatan bisa terpantau.


5 Macam Insomnia dan Pemicunya

47 hari lalu

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp
5 Macam Insomnia dan Pemicunya

Insomnia dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdsarkan penyebabnya. Berikut empat macam insomnia dan pemicunya.


Insiden Mom Shaming yang Diungkap HCC Menimpa Sebagian Besar Ibu-ibu Indonesia

49 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Insiden Mom Shaming yang Diungkap HCC Menimpa Sebagian Besar Ibu-ibu Indonesia

Hasil rilis studi HCC menyebut 7 per 10 ibu responden alami mom shaming di Indonesia. Apakah mom shaming itu?


Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

53 hari lalu

Ilustrasi karyawan marah/jengkel. Shutterstock
Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

Marah yang berlebihan dapat memicu serangan jantung. Berikut beberapa alasan mengapa bisa terjadi.