Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Terjadinya Mastitis pada Ibu Menyusui

Reporter

image-gnews
Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan laktasi lulusan Universitas Brawijaya, Ingrid Siahaan, mengatakan menyusui fisiologis merupakan cara efektif untuk mencegah mastitis atau kondisi ketika payudara mengalami peradangan. Ia memaparkan teknik menyusui pun harus tepat, yakni posisi sesuai anatomi ibu dan bayi, perlekatan menyusui yang dalam, mulut atau isapan dinamis, serta hindari menyusui sesuai jadwal.

"Menyusui secara fisiologis dilakukan kapan saja bayi mau, tidak dijadwalkan karena ada sistem supply and demand," katanya dalam diskusi daring yang digelar Cahaya Pemuda Perubahan Foundation (CPPF) pada Minggu, 4 Agustus 2024.

Misalnya, bayi hanya butuh 50 cc maka payudara akan memberi tahu kepada otak kebutuhan bayi. "Sehingga berikutnya otak akan menyesuaikan kebutuhan," kata Ingrid.

Dengan demikian, hiperlaktasi pun akan menurun secara drastis. Selain itu, Ingrid juga mengimbau menghindari pemakaian pompa ASI sebab jika dipompa maka otak akan terus melakukan produksi ASI. Apabila payudara sedang tersumba, maka hal ini akan menyebabkan hiperlaktasi semakin parah dan berujung mastitis.

Minum parasetamol
Jika ibu mengalami kondisi tidak nyaman seperti payudara bengkak, nyeri, dan meradang, agar menyusui fisiologis tetap optimal, Ingrid mengatakan kompres dingin dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau sangat kesakitan bisa disarankan minum parasetamol,” saran Ingrid.

Selain itu, untuk membantu menyusui semakin nyaman, ibu bisa memerah sedikit ASI-nya sebelum menyusui. Lalu, jika area retroareolar atau wilayah dalam jarak 2 cm dari puting sangat bengkak, ibu bisa menyusui dari payudara yang tidak terkena terlebih dulu.

Ingrid menegaskan sebaiknya ibu menyusui tidak melakukan pijat payudara sendiri maupun oleh tenaga kesehatan. "Sebab pemijatan bisa menyebabkan kasus mastitis semakin memburuk," tandasnya.

Pilihan Editor: Ibu Kurang Persiapan, Proses Menyusui Berisiko Tak Lancar

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bolehkah Penderita TBC Menyusui Anak?

8 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Bolehkah Penderita TBC Menyusui Anak?

Dokter anak menjelaskan ibu menyusui dengan riwayat TBC masih boleh memberikan ASI kepada bayinya tapi ada syaratnya.


Manfaat ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

11 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Manfaat ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

ASI eksklusif memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi selama 1.000 hari pertama kehidupan.


Pasien Kanker Payudara Diminta Tak Mudah Percaya Informasi yang Tidak Terbukti

14 hari lalu

Ilustrasi peduli kanker payudara. Shutterstock
Pasien Kanker Payudara Diminta Tak Mudah Percaya Informasi yang Tidak Terbukti

Informasi di media sosial dan internet bisa menyesatkan dan membuat takut pasien kanker payudara untuk mendapatkan pengobatan.


Pakar Jelaskan Metastasis Kanker Payudara Her2-Low dan Pengobatannya

15 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Pakar Jelaskan Metastasis Kanker Payudara Her2-Low dan Pengobatannya

Pengetahuan metastasis kanker payudara HER2-Low di Indonesia masih sedikit. Pakar pun memberi penjelasan berikut.


Kemenkes Bagi Cara Beri ASI yang Benar, Kapan Perlu Tambahan Susu Formula?

48 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Kemenkes Bagi Cara Beri ASI yang Benar, Kapan Perlu Tambahan Susu Formula?

Berikut cara menyusui yang disarankan Kemenkes, kendala pemberian ASI, dan kapan perlu diberi susu formula?


Jokowi Resmi Bentuk Badan Gizi Nasional

49 hari lalu

Presiden Joko Widodo mengajak para pimpinan lembaga negara untuk mengunjungi sejumlah infrastruktur penting di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser, Kalimantan Timur, Sabtu, 17 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Resmi Bentuk Badan Gizi Nasional

Jokowi membentuk Badan Gizi Nasional setelah menerbikan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024.


Perlunya Memahami Manfaat ASI Eksklusif agar Ibu Semangat Menyusui

50 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Memahami Manfaat ASI Eksklusif agar Ibu Semangat Menyusui

Salah satu cara agar ibu menyusui lebih termotivasi memberikan ASI eksklusif adalah dengan mempelajari manfaat bagi diri sendiri dan bayinya.


Saran Konselor Laktasi agar Ibu Bekerja Sukses Beri ASI Eksklusif

51 hari lalu

Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Saran Konselor Laktasi agar Ibu Bekerja Sukses Beri ASI Eksklusif

Mempersiapkan diri dan lingkungan sangat penting demi keberhasilan pemberian air susu ibu atau ASI eksklusif oleh ibu bekerja.


Pakar Ungkap Kesulitan dalam Mengembangkan Vaksin Kanker Payudara

55 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Pakar Ungkap Kesulitan dalam Mengembangkan Vaksin Kanker Payudara

Pakar menjelaskan segala sesuatu terkait pengembangan vaksin kanker payudara dan kendala yang paling umum dialami.


Perlunya Tempat Kerja Menyediakan Dukungan Konselor Laktasi

58 hari lalu

Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Perlunya Tempat Kerja Menyediakan Dukungan Konselor Laktasi

Peneliti menyebut perlunya penyediaan konselor laktasi bagi ibu menyusui di tempat kerja untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif.