TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 6 orang nelayan dikabarkan tewas di perairan Merak. Plt Kepala Biro Humas dan Pelayanan Publikasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan diduga kuat kematian nelayan tersebut disebabkan oleh penyakit Leptospirosis.
Nadia juga mengatakan, nelayan menjadi salah satu kelompok yang rentan terjangkit penyakit leptospirosis. Ia juga menjelaskan bahwa gejala- gejala penyakit tersebut mirip dengan flu dan dapat berasal dari air seni tikus.
"Gejala mirip flu berat tapi sering ada bengkak di kaki dan tangan serta kulit yang kuning. Seringkali dikira penyakit hepatitis," ujarnya.
Mengutip dari Antara News Leptospirosis memiliki gejala antara lain meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare.
Mengutip dari situs resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, penyakit leptospirosis dapat menyebabkan gangguan hati, gangguan pernapasan, hingga meningitis. Setiap tahunnya, secara global terdapat 1 juta kasus, dengan kematian mencapai hampir 60 ribu.
Laptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditemukan di air atau tanah yang terkontaminasi. Risiko terkena penyakit leptospirosis akan meningkat setelah terjadi hujan lebat, banjir, atau siklon tropis (hurricane). Inilah sejumlah cara mencegah leptospirosis dikutip dari Kemenkes Sleman dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
1. Pastikan kesehatan air minum
Pastikan air minum bebas dari bakteri leptospirosis terutama saat setelah banjir, karena pada saat banjir kontaminasi bakteri leptospira dapat meningkat. Salah satu sumber masuknya bakteri leptospira ialah melalui apa yang masuk ke dalam tubuh. Pastikan air minum bersih dan higienis.
2. Tutupi luka
Pencegahan selanjutnya yang dapat dilakukan untuk terhindar dari bakteri leptospira ialah dengan menutupi luka goresan. Salah satu tempat masuknya bakteri leptospira ialah melalui luka atau goresan. Tutupilah luka Anda dengan perban kedap air atau penutup lain yang dapat menahan air.
3. Hindari menggunakan air sembarangan
Jangan masak, mandi , atau menelan air banjir atau sumber air tawar apa pun yang mungkin mengandung urin hewan. Terutama saat banjir Anda harus lebih memperhatikan lagi tentang sumber air yang Anda gunakan.
4. Gunakan pelindung kedap air saat melintasi genangan
Kenakan pakaian dan sepatu pelindung kedap air di dekat air atau tanah yang mungkin terkontaminasi urin hewan. Ini akan melindungi Anda dari bahaya kontaminasi air yang mungkin mengandung bakteri leptospira
5. Amankan tempat tinggal dari hewan pengerat
Hewan pengerat seperti tikus dapat membawa sejumlah risiko penyakit, salah satunya leptospira. Anda dapat melakukan sejumlah hal untuk membasmi tikus dari tempat tinggal Anda seperti memasang perangkap tikus. Selain itu Anda harus lebih waspada dengan menutup makanan, air, dan sampah dalam wadah tertutup.
6. Mencuci tangan setelah beraktivitas
Untuk mencegah kontaminasi bakteri bersihkan tubuh setelah beraktivitas. Salah satu bagian tubuh yang penting untuk dibersihkan ialah tangan. Cuci tangan setelah beraktivitas untuk menghindari bakteri masuk ke dalam tubuh.
7. Bersihkan dengan disinfektan benda yang terkontaminasi kencing tikus
Benda- benda yang terkena urine tikus dapat menjadi sebab terjangkitnya penyakit leptospirosis. Maka dari itu perlu bagi Anda untuk membersihkan benda- benda yang terindikasi terkena kencing tikus dengan desinfektan.
8. Menggunakan alat pelindung saat berhadapan dengan hewan
Hewan menjadi salah satu sumber bakteri leptospira. Maka penting Bagi Anda untuk menggunakan alat pelindung diri saat berhadapan dengan hewan. Gunakan sepatukan boot, sarung tangan dan masker saat Anda akan berhadapan dengan Hewan .
Itulah cara- cara pencegahan agar terhindar dari penyakit leptospirosis. Tetap terapkan gaya hidup sehat dan jauhkan diri dari Hewan Pengerat yang emenjadi penyebab penyakit laptospirosis
TIARA JUWITA | ANTARA
Pilihan Editor: Waspada Leptospirosis di Jawa Timur