Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua harus siap kondisi mental saat merawat anak yang menderita penyakit kritis sehingga pendampingan berjalan maksimal. Menurut spesialis anak konsultan emergensi dan rawat intensif anak Yogi Prawira, banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak menderita penyakit kritis dengan peluang sembuh kecil.

“Seperti pada saat naik pesawat, ketika terjadi perubahan tekanan oksigen di dalam kabin maka pramugari mengimbau penumpang mengenakan masker oksigen ke diri sendiri terlebih dulu baru kemudian membantu mengenakan masker oksigen ke anak. Pada saat orang tua memiliki anak sakit gawat dan kita awam maka yang pertama kali ditolong diri kita sendiri dulu,” kata Yogi di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.

Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta itu juga mengingatkan orang tua untuk benar-benar memahami penyakit yang diderita anak beserta berbagai kemungkinan yang berpeluang terjadi pada masa datang. Ketika orang tua sudah bisa berdamai dengan diri sendiri, pendampingan dan perhatian yang penuh pun bisa diberikan kepada anak.

Selanjutnya, orang tua diminta memprioritaskan kondisi dan persetujuan anak apabila memungkinkan untuk diajak berdiskusi. Anak dengan usia yang cukup harus terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai perawatan apa yang akan ditempuh.

“Karena kadang-kadang ada orang tua maunya semua dikerjakan. Padahal, mungkin keinginan terakhirnya hanya ingin bisa berkumpul dengan keluarga yang sudah berbulan-bulan menemaninya. Di sini kita harus lihat skala prioritas untuk anak,” pesannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penuhi diri dengan energi positif
Dalam perawatan intensif, terkadang terjadi hal-hal yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Ketika orang tua selalu memenuhi diri dengan energi positif, proses kesembuhan pada anak bisa saja terjadi dan begitu pula sebaliknya.

Pada kesempatan yang sama, psikolog perkembangan anak dan kesehatan mental Ajeng Raviando membenarkan penjelasan Yogi. Ia menambahkan pemupukan harapan positif sangat berdampak pada tingkat kesembuhan anak yang sedang mengalami penyakit kritis. Bahkan, harapan yang semakin kuat akan membantu anak termotivasi menjalani perawatan intensif hingga imunitas tubuhnya membaik meski sebelumnya telah dinyatakan tingkat kesembuhan cukup tipis dicapai.

“Sehingga memang kita butuh memberikan harapan dan bisa mengabulkan harapan-harapan dari anak-anak yang mengalami penyakit, sesederhana misalnya dia ingin bertemu temannya. Hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang sering kali tidak terlalu signifikan tapi buat-anak tersebut bisa membantu untuk terus berupaya dan berjuang untuk menghadapinya,” kata Ajeng.

Pilihan Editor: Tetap Prima di Usia 37, Ini Kiat Novak Djokovic Jaga Ketangguhan Mental

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Pakar untuk Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

2 jam lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Saran Pakar untuk Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Kecerdasan emosional anak bisa dibangun dengan membiarkannya mengekspresikan perasaan dalam suasana santai dan ramah. Simak saran lainnya.


Pentingnya Literasi Media Sosial bagi Kesehatan Mental, Ini Kata Kemenkes

16 jam lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Pentingnya Literasi Media Sosial bagi Kesehatan Mental, Ini Kata Kemenkes

Media sosial diidentifikasi sebagai salah satu pemicu masalah kesehatan mental. Kemenkes sebut enyebut pentingnya literasi.


Psikiater Ungkap Pemicu Gen Z Rentan Alami Gangguan Mental

17 jam lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Psikiater Ungkap Pemicu Gen Z Rentan Alami Gangguan Mental

Gen Z merupakan kaum yang rentan terkena gangguan mental yang dipengaruhi banyak hal, termasuk pola asuh, lingkungan, dan kemajuan zaman.


Tujuan Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Angkat Tema Kesehatan Mental

1 hari lalu

Konferensi pers film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis di Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Wilna Liana
Tujuan Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Angkat Tema Kesehatan Mental

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis berusaha menyoroti isu kesehatan mental yang relevan dengan generasi sekarang.


Ketahui Batasan Diri untuk Jaga Kesehatan Mental saat Bekerja

1 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Ketahui Batasan Diri untuk Jaga Kesehatan Mental saat Bekerja

Mengetahui batasan atau kemampuan diri terkait beban pekerjaan yang ditanggung bisa membantu menjaga kesehatan mental selama bekerja.


Saran Psikiater untuk Hindari Stres karena Pekerjaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Saran Psikiater untuk Hindari Stres karena Pekerjaan

Psikiater menjelaskan kerja tanpa batas waktu memiliki risiko terhadap kesehatan fisik dan mental akibat kelelahan, termasuk stres.


Psikolog Ingatkan Dampak Buruk Judi Online pada Kesehatan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Psikolog Ingatkan Dampak Buruk Judi Online pada Kesehatan Mental

Ada beberapa dampak buruk judi online pada kesehatan mental seperti hilang kontrol, menghabiskan waktu, uang, memicu stres dan kecemasan saat kalah.


Psikolog Kaitan Kesehatan Mental dan Fisik yang Tak Terpisahkan

2 hari lalu

Ilustrasi anak di sekolah. Shutterstock
Psikolog Kaitan Kesehatan Mental dan Fisik yang Tak Terpisahkan

Penelitian efek kimiawi pikiran pada tubuh menyebut kesehatan mental adalah pendorong kesehatan fisik. Berikut penjelasan psikolog.


4 Kunci Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja Menurut Kemenkes

3 hari lalu

Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
4 Kunci Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja Menurut Kemenkes

Kemenkes menyebut empat hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di tempat kerja sesuai tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024.


Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

3 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

Imunisasi tetap harus diberikan kepada anak berkebutuhan khusus selama tidak memiliki gangguan medis yang menyertai.