TEMPO.CO, Jakarta - Mentimun sering diklaim baik buat kesehatan dan sering dijadikan campuran makanan, dibuat jus atau rujak, atau dimakan langsung. Kandungan air yang tinggi membuatnya baik untuk hidrasi selain kandungan nutrisinya.
Namun ahli gizi dengan spesialisasi manajemen berat badan Rhiannon Lambert punya pandangan lain. Menurutnya, nutrisi mentimun tak sebanyak yang dipikirkan banyak orang meski konsumsinya disarankan untuk hidrasi.
"Mentimun adalah sayuran yang menyegarkan dengan kandungan air tinggi (96 persen), membuatnya baik untuk hidrasi tapi rendah nutrisi. Meski mengandung nutrisi seperti rangkaian vitamin B, C dan K, tembaga, fosfor, potasium, dan magnesium, kepadatan gizi mentimun kurang bila dibanding sayuran lain," jelasnya kepada Daily Telegraph.
"Mentimun memang mengandung antioksidan seperti flavonoid, kulitnya juga mengandung serat. Tapi secara umum, gizinya tak sebaik sayuran berdaun hijau," tambahnya.
Ilustrasi mentimun. Foto: Pixabay.com/ka_re
Kombinasikan dengan sayuran lain
Menurutnya, cara terbaik makan mentimun adalah dalam bentuk asli atau dijadikan tambahan untuk salad atau roti lapis. Selain mentimun, selada juga kurang nutrisinya meski baik untuk hidrasi.
"Kandungan vitamin dan mineral esensialnya sangat sedikit, seperti vitamin A, C, dan K, juga lebih rendah serat dan antioksidan dibanding sayuran berdaun hijau lainnya," paparnya.
Jika ingin melengkapi gizi kedua sayuran itu dalam pola makan, kombinasikan juga dengan brokoli dan kale. Brokoli disebutnya sumber gizi super karena kaya vitamin, mineral, antioksidan, dan fitonutrien. Kale bahkan sering dianggap sebagai makanan super karena nutrisinya serta sumber luar biasa vitamin A, C, dan K, serta serat, kalsium, dan zat besi.
Kale juga disebutnya juara dalam kandungan antioksidan yang baik buat kesehatan mata. Kale dan brokoli lebih dianjurkan disantap dalam kondisi mentah meski tak ada salahnya juga bila dimasak.
Pilihan Editor: Trik Menyimpan Mentimun agar Tetap Renyah sampai 10 Hari