Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKonflik antara orang tua dan anak merupakan bagian wajar dari dinamika keluarga. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, konflik ini dapat mengakibatkan ketegangan yang berkepanjangan.

Psikolog Endang Retno Wardhani, MBA., PhD., CHt. dari Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (APPRODI) menyatakan bahwa perbedaan pendapat dapat menyebabkan konflik yang, jika tidak diselesaikan dengan benar, akan semakin berlarut-larut.

"Perbedaan cara pandang adalah hal yang dapat terjadi, antara orang tua dengan anak, kakak dengan adik dan anggota keluarga lainnya," kata Endang Retno, atau yang akrab disapa Dhani, saat dihubungi Antara melalui pesan singkat pada Jumat, lalu.

Psikolog yang lulus dari Universitas Padjadjaran itu memberikan beberapa kiat untuk mengatasi konflik atau masalah yang muncul antara orang tua dan anak, mulai dari saling memahami melalui komunikasi hingga pentingnya saling memaafkan. Berikut 5 kiat yang dibagikan Psikolog Endang Retno Wardhani yang dikatakannya dalam wawancaranya bersama Antara.

1. Ambil Jeda dan Buat Kesepakatan

Mengambil jeda saat menghadapi situasi emosional adalah langkah yang sangat bijaksana. Dalam momen ketegangan, emosi sering kali dapat mengaburkan penilaian dan mengarah pada kata-kata atau tindakan yang tidak diinginkan. Dengan menyepakati untuk membicarakan masalah tersebut di lain waktu, semua pihak dapat mengatur pikiran dan perasaan mereka dengan lebih baik. Jeda ini memberi kesempatan bagi setiap individu untuk merenung, meredakan emosi, dan mempersiapkan diri untuk dialog yang lebih konstruktif.

2. Membuka Diri dan Menjadi Contoh

Perbedaan pendapat dapat dikelola dengan baik jika orang tua mau membuka diri dan menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka. Dhani menegaskan bahwa pendapat orang tua tidak selalu benar, sehingga anak perlu menyampaikan pikirannya dengan jelas agar orang tua dapat memahami keinginan mereka. “(Orang tua dan anak perlu) terbuka untuk saling memaafkan,” katanya.

3. Berikan Kesempatan Anak Menjelaskan dari Sudut Pandang Mereka

Jika menghadapi masalah, ajak anak untuk duduk bersama dan tanyakan apa yang terjadi. Beri mereka kesempatan untuk menjelaskan dari sudut pandang serta pengalaman yang mereka alami, sambil mengajak mereka melihat kekurangan dari masalah tersebut. Selanjutnya, dorong mereka untuk mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda sesuai dengan pemahaman mereka, lalu diskusikan konsekuensi dari tindakan yang ingin mereka ambil dalam menghadapi masalah itu.

“Terakhir, ajak anak untuk menyepakati hal-hal yang dapat mereka terima, dan kesepahaman ini dapat membantu mereka memahami alasan di balik perbedaan yang ada dengan orang tua,” ujar Dhani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Komunikasi adalah Kunci

Dhani menyatakan bahwa komunikasi adalah elemen penting dalam membangun hubungan yang positif antara orang tua dan anak. "Komunikasi merupakan jembatan penghubung dalam membangun interaksi dan hubungan positif antara orang tua dan anak," katanya.

Ia menekankan betapa pentingnya orang tua menciptakan komunikasi yang baik dengan anak agar dapat saling memahami. "Perbedaan pandangan sangat dimungkinkan, namun kebiasaan yang dilakukan untuk terbuka mendiskusikan dan saling mendengarkan akan dapat mengatasi permasalahan tersebut," katanya.

Dia menambahkan bahwa perbedaan pendapat di antara anggota keluarga tidak akan menjadi masalah jika ada keinginan dari setiap anggota untuk berdialog dan mendengarkan penjelasan satu sama lain.

"Sesungguhnya perbedaan pendapat tidak masalah di dalam keluarga, namun membangun keterbukaan untuk saling memahami adalah penting, maka perlu membangun kebiasaan untuk melakukan problem resolution, yaitu penyelesaian masalah dengan berkomunikasi," katanya.

5. Bangun Kebiasaan

Kepribadian anak dan cara mereka menghadapi masalah sangat dipengaruhi oleh kebiasaan yang dibentuk oleh orang tua sejak awal. "Kebiasaan mendengarkan anak dan berdialog terbuka dapat membantu anak memiliki pengalaman positif dalam menyampaikan pendapatnya," kata Dhani. Ia menambahkan bahwa potensi konflik akibat perbedaan pandangan dalam keluarga dapat diminimalkan jika kebiasaan komunikasi yang positif telah dibangun sejak dini.

Dengan kebiasaan komunikasi yang baik, orang tua dan anak akan lebih bersedia untuk saling mendengarkan dan memahami berbagai sudut pandang terhadap suatu masalah, sehingga dapat saling menghargai. "Kunci dalam membangun komunikasi timbal-balik adalah membangun kebiasaan dari sedini mungkin untuk terbuka berkomunikasi dengan anak, berdialog, dan saling mendengarkan cerita, pandangan, ataupun berbagai pengalaman yang dialami anak juga orang tua," kata Dhani.

Pilihan Editor: 6 Tips Memberi Tahu Anak Soal Masalah Keluarga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Punya Keluarga Toxic? Cek Ciri Berikut pada Anak

1 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
Punya Keluarga Toxic? Cek Ciri Berikut pada Anak

Berikut ciri anak yang dibesarkan orang tua atau keluarga toxic, yang tampak dari perilakunya sehari-hari.


Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

1 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

Psikolog mengatakan pentingnya orang tua membangun komunikasi positif dengan anak agar bisa saling memahami.


Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

Perbedaan pendapat orang tua dan anak dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.


Nikita Mirzani Jemput Paksa Anaknya: Polisi: Hak Ibu

2 hari lalu

Nikita Mirzani bersama Kuasa Hukumnya Fahmi Bachmid saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dani Aswara
Nikita Mirzani Jemput Paksa Anaknya: Polisi: Hak Ibu

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menyatakan Nikita Mirzani berhak menjemput anaknya, LM, karena masih dalam pengasuhan


PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

2 hari lalu

Anak-anak Palestina yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza


Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

3 hari lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

Orang tua perlu mengenalkan beragam makanan sejak dini kepada anak dan ciptakan suasana makan yang menyenangkan untuh cegah GTM anak.


Tips Atasi Anak yang Suka Pilah-Pilih Makanan

3 hari lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Tips Atasi Anak yang Suka Pilah-Pilih Makanan

Jika anak tetap dibiarkan hanya suka makan jenis tertentu. Kebiasaan itu menetap sampai usia yang lebih besar


Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

4 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

Jika mendapati anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, segera berkonsultasi ke dokter dan tidak perlu menunggu sampai usianya bertambah.


4 Sinyal Anda Sudah Tak Tertarik Lagi pada Pasangan

4 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
4 Sinyal Anda Sudah Tak Tertarik Lagi pada Pasangan

Terapis menjelaskan alasan pasangan kehilangan rasa tertarik sehingga mengganggu hubungan, terutama yang sudah berlangsung lama.


Jumlah Lansia di Jepang Cetak Rekor Tertinggi, Sepertiga Populasi di Atas 65 Tahun

4 hari lalu

Sejumlah lansia menari saat direkam, di Tokyo, Jepang, 12 April 2021. Grup pemandu sorak atau cheerleader bernama Japan Pom Pom ini tampil beda karena beranggotakan lansia. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jumlah Lansia di Jepang Cetak Rekor Tertinggi, Sepertiga Populasi di Atas 65 Tahun

Sepertiga dari jumlah populasi di Jepang adalah lansia berumur di atas 65 tahun. Orang muda mulai ogah punya anak.