Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Punya Keluarga Toxic? Cek Ciri Berikut pada Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perilaku anak pada orang lain tercermin dari  cara dibesarkan dan diasuh. Anak-anak yang dibesarkan orang tua atau keluarga toxic mungkin tumbuh dengan karakter atau kepribadian yang berbeda.

Perilaku tertentu mungkin tidak selalu menggambarkan anak baik atau tidak tetapi mungkin cermin lingkungan beracun mereka dibesarkan. Berikut ciri anak yang dibesarkan orang tua atau keluarga toxic, dilansir dari Times of India.

Tenang tapi merasa insecure
Anak bisa sangat menyenangkan. Tetapi bahkan yang memiliki orang tua toxic pun terkadang bisa bersemangat. Satu-satunya perbedaan adalah mereka akan sedikit insecure dan meragukan diri sendiri. Sebagian besar anak yang termasuk dalam kelompok ini paling pandai menyembunyikan emosi yang sebenarnya. Bahkan ketika mengalami banyak tekanan dan stres di rumah, mereka akan mencoba memecahkan ketegangan itu dengan membuat lelucon dan bersikap jenaka. Namun di dalam, ada gejolak yang mengacaukan pikiran. Anak terlalu baik kepada orang lain dan merasa sulit berbagi kesulitan dengan orang lain. Sebaliknya, mereka memakai topeng tawa dan senyum.

Mengganggu dan bermasalah
Hasil yang paling umum adalah anak yang toxic dan bermasalah, yang kehilangan tujuan, ambisi, dan memilih untuk berperilaku tidak baik. Kebanyakan anak yang termasuk kategori ini mengganggu, agresif, dan defensif. Mereka tidak suka mendengarkan, tidak menaruh kepercayaan pada siapa pun, dan kemungkinan besar mereka sendiri tidak akan dapat dipercaya.

Meski mungkin tampak kasar dan kuat, mereka secara emosional sangat halus. Itulah sebabnya mereka membuat batasan di sekitar untuk menjaga diri tetap terlindungi. Anak-anak seperti itu butuh perhatian khusus dan bukan diceramahi dan dikritik. Diam-diam mereka ingin didengar dan dihargai.

Dewasa dan bertanggung jawab
Anak yang tumbuh dengan orang tua toxic tak selalu menjadi pembuat onar. Orang tua yang beracun tak selalu berarti lalai atau jauh tapi juga menunjukkan terlalu kritis terhadap anak dan penurut. Karena sangat kritis, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan batasan, tak pernah puas dengan kinerja anak. Anak pun tumbuh menjadi pribadi kompetitif dan terlalu dewasa untuk usianya. Mereka mulai bertanggung jawab pada usia dini dan karena takut dimarahi mereka mencoba dan melakukan yang terbaik dalam segala hal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berpura-pura tak ada masalah
Mereka berpura-pura semuanya baik-baik saja pada akhirnya. Mereka mencoba membangun narasi yang benar-benar berlawanan dengan kenyataan, sesuatu yang diharapkan, tetapi tidak. Mereka menampilkan keluarga yang mendukung, penuh kasih, dan perhatian. Tetapi jauh di lubuk hati semuanya benar-benar berantakan.

Anak seperti itu butuh orang yang dapat memahami dan mendengar keinginan mereka, bahkan ketika kata-kata tidak diucapkan dengan keras. Orang tua dan keluarga yang toxic mungkin tidak merasa bersalah tetapi entah bagaimana seiring waktu hal itu akan berdampak serius pada pikiran anak.

Pendiam sehingga sering disebut anak baik
Anak dengan orang tua tegas dan keras kepala, yang tidak memiliki kemampuan untuk mendengarkan, mungkin jadi pendiam. Mereka lebih suka tinggal sendiri, hampir tidak terlihat, karena takut diomeli orang tua atau keluarga. Mereka tak suka mendapat masalah, tidak menikmati krisis keluarga namun belajar untuk mengatasi perjuangan sendiri. Mereka bukan yang terbaik dalam mengkomunikasikan perasaan tapi lebih kreatif, hampir seperti pemimpi. Anak seperti itu sering dipuji karena jadi pendengar yang baik, sopan, dan tidak suka memberontak.

Pilihan Editor: Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Anak Nikita Mirzani, Polisi Tunggu Hasil Visum untuk Tetapkan Tersangka

14 jam lalu

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat ditemui di kantornya, Senin, 3 Oktober 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Kasus Anak Nikita Mirzani, Polisi Tunggu Hasil Visum untuk Tetapkan Tersangka

Visum tambahan terhadap LM adalah permintaan dari penyidik untuk mendapatkan barang bukti mengungkap kasus asusila yang dilaporkan Nikita Mirzani.


Polisi Masih Buru Yandi Supriyadi Tersangka Pencabulan Anak-anak Panti Asuhan Darussalam An-nur

17 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Polisi Masih Buru Yandi Supriyadi Tersangka Pencabulan Anak-anak Panti Asuhan Darussalam An-nur

Polisi masih memburu pengurus yayasan panti asuhan Darussalam An'nur Yandi Supriyadi, 29 tahun.


Anak Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Dituntut Hukuman Mati Dinilai Langgar Undang-Undang

22 jam lalu

Terdakwa IS (16 tahun), otak pembunuhan dan pemerkosaan Siswi SMP di Palembang yaitu AA (13 tahun), saat dilakukan pembacaan vonis di Ruang Sidang Candra, Pengadilan Negeri Kelas I Kota Palembang. Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Anak Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Dituntut Hukuman Mati Dinilai Langgar Undang-Undang

UU Perlindungan Anak mengatur anak berhak untuk tidak dijatuhkan hukuman mati atau pidana seumur hidup.


Luhut Kembali Sarankan Prabowo Tak Memilih Orang Toxic Masuk Pemerintahan

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai melayat ke kediaman ekonom Faisal Basri di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 September 2024. Faisal meninggal di usia 65 tahun diduga karena serangan jantung. Tempo/Adil Al Hasan
Luhut Kembali Sarankan Prabowo Tak Memilih Orang Toxic Masuk Pemerintahan

Luhut berujar telah menyarankan pada Prabowo agar tidak memilih orang toxic masuk pemerintahan.


RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

1 hari lalu

Petugas membawa korban tewas dari rumah sakit Kamal Adwan menyusul serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 21 Mei 2024. REUTERS/Rami Zohod
RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

Tentara Israel memerintahkan pasien dan staf medis di tiga rumah sakit di Gaza utara untuk untuk mengosongkan fasilitas tersebut dalam waktu 24 jam.


Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

2 hari lalu

Plt Menteri Sosial Muhadjir Effendy (kiri), dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga berbincang dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 September 2024. Rapat tersebut membahas penyesuaian rencana kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga tahun anggaran 2025 sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

Pendampingan psikologis membantu memulihkan diri korban kekerasan seksual dari trauma yang mendalam.


Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

Polisi menyebut jumlah korban pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'Nur, Tangerang, bertambah menjadi delapan orang, mayoritas anak-anak.


Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

2 hari lalu

Ilustrasi bertemu mertua. Shutterstock
Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak. Apa yang harus dilakukan agar hubungan baik-baik saja?


5 Tips Meningkatkan IQ Anak

2 hari lalu

Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com
5 Tips Meningkatkan IQ Anak

Orang tua dapat membantu meningkatkan IQ anak melalui berbagai cara. Adapun waktu terbaik untuk meningkatkan kecerdasaan anak adalah antara usia 1 hingga 5 tahun.


4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

3 hari lalu

Ilustrasi anak membersihkan rumah. homeforher.com
4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

Mengajarkan anak untuk mandiri memang tak mudah pada awalnya. Orang tua bisa membantu anak lebih mandiri dengan cara-cara berikut.