TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin sering merasa lesu padahal tidak sedang sakit. Hal pertama yang perlu dipahami adalah banyak hal yang bisa menguras energi meski seringnya kombinasi faktor tertentu yang membuat kita terasa tak bertenaga.
Salah satu yang paling berpengaruh adalah temperatur, dengan cuaca panas dan sinar matahari sebagai penyebab paling besar. Penyebabnya adalah termoregulasi atau cara tubuh menjaga suhu inti tubuh dengan cara mempengaruhi aliran darah dan menggunakan cadangan energi.
"Artinya, kita harus menghabiskan lebih banyak energi untuk bergerak dalam cuaca panas dibanding pada suhu yang lebih sejuk," jelas Dr. Anthony Beutler, direktur medis kedokteran olahraga di Intermountain Health di Salt Lake City, Amerika Serikat, kepada USA Today.
Kurang tidur adalah faktor signifikan lain karena cukup tidur berkualitas adalah cara tubuh mengumpulkan lagi energi yang sudah dipakai saat terjaga. Beutler mengatakan jika kita tak cukup menyimpan tenaga, tubuh tak akan punya cukup tenaga untuk digunakan sepanjang hari.
Stres dan cemas
Pola makan buruk juga bisa menyebabkan kurang tenaga. "Tubuh perlu diberi makan, terutama dengan makanan yang tepat dalam jumlah cukup. Makan makanan olahan, mengandung banyak gula, sudah pasti akan bikin lesu," kata Dr. Denise Millstine, spesialis kesehatan dan direktur klinik pengobatan terintegrasi Mayo Clinic di Arizona.
Stres dan kecemasan juga menguras cadangan energi. Millstine mengatakan terlalu stres bisa membuat lelah dan sering merasa stres dan cemas bisa berdampak pada fisik dan juga mengurangi kualitas tidur, yang kemudian membuat lesu.
Beberapa jenis pengobatan juga memiliki efek samping mengantuk, begitu juga mengonsumsi alkohol dan minuman berkafein seperti kopi, minuman ringan, atau minuman energi. Kelebihan berat badan juga mempengaruhi penggunaan energi.
"Rasanya seperti membawa sekantung besar barang ke mana pun Anda pergi," ujar Millstine.
Pilihan Editor: Pakar Sebut Stres dan Kebiasaan Tidur yang Buruk Bikin Selalu Letih