Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Jadah Tempe dan Sate Kelinci Kaliurang  

image-gnews
Jadah Tempe dan Sate Kelinci Kaliurang. TEMPO/Muh Syaifullah
Jadah Tempe dan Sate Kelinci Kaliurang. TEMPO/Muh Syaifullah
Iklan
TEMPO Interaktif, Sleman  - Makanan ringan khas wisata Kaliurang, Sleman, Provinsi Yogyakarta mulai laris seiring dibukanya lokasi wisata tersebut. Para pengunjung taman wisata tersebut mulai berdatangan sejak kawasan wisata tersebut dibuka pada 11 Desember lalu.

“Saya sudah mulai berjualan sejaktempat wisata ini dibuka, dua bulan libur karena mengungsi,” kata Sukani, 65 tahun, pedagang jadah (juadah) tempe di Kaliurang, Minggu (27/12).

Pada hari-hari ramai pengunjung, biasanya Sukani bisa menjual 5 kilogram jaudah dan seratus tempe yang dibacem. Namun saat ini ia hanya menjual 2 kilogram juadah saja. Sedangkan tempe yang sudah dibacem hanya 100 buah saja.

Jadah atau orang Jakarta menyebut uli itu terbuat dari ketan dicampur kelapa. Jadah tempe khas Kaliurang berupa dua buah juadah dengan ukuran berdiameter 5 centimeter. Sedangkan tempe yang dibacem adalah tempe yang pembuatannya dengan dibungkus daun jati.

Biasanya, warga Yogyakarta, semisal almarhum Umar Kayam, memakan jadah Kaliurang dua jadah sekaligus, plus satu potong tempe. Caranya, tempe bacem diletakkan di tengah di antara tumpukan dua jadah. Lebih nikmat, bila juadah tempe ini disantap pagi atau sore hari dengan ditemani satu cangkir teh atau kopi hangat.  

Harga satu tangkep jadah tempe hanya Rp 1.500 saja, dijamin terasa di lidah dan mengganjal perut kosong. Selain menjual jadah tempe, biasanya pedagang jadah juga menjual ampyang atau kacang gula yang biasa dibawa oleh para pendaki gunung untuk pengecapan lidah agar tidak pahit.

Mengunjungi Kaliurang tak lengkap rasanya bila tak mencicipi sate kelinci di daerah ini. Sudah dua pekan ini, menurut Heri Giarto, salah satu penjual sate kelinci di Kaliurang, n, para penjual sate kelinci sudah mulai menjajakan dagangannya. “Pasca Merapi meletus, penjual jadah dan sate tutup, ya baru dua pecan ini kami buka,” kata Heri.

Heri mengaku berjualan sate kelinci mengikuti jejak orang tuanya. Keluarganyalah yang pertama kali menjual sate kelinci di kawasan Kaliurang, sekitar sepuluh tahun lalu. Dalam sehari dalam keadaan normal, Heri bisa memotong 10 ekor kelinci. “Tapi sekarang habis 3 ekor,” katanya.

Satu ekor kelinci bisa untuk 20 porsi sampai dengan 25 porsi. Satu porsi terdiri dari 5 buah tusuk. Harga per porsi sebesar Rp 8.000 saja. Sedangkan untuk nasinya seharga Rp 2.000 per porsi. Rasa sate kelinci mirip sate ayam, tetapi lebih kesat. Bumbunya juga tak beda dengan bumbu sate ayam, yakni terdiri saos kacang yang dicampur kecap manis.

Jumlah pedagang dan penjual makanan di lokasi wisata Kaliurang, saat ini sekitar seratus pedagang. Pasca Merapi meletus, warung makan, termasuk warung sate kelinci banyak ditinggakan pemiliknya.  

Akibatnya sejumlah warung yang agak terbuka dimasuki oleh kawanan monyet. Monyet-monyet yang berada di Taman Nasional Gunung Merapi yang berada di Kaliurang membuka genting atau membuat lubang lalu menjarah makanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dagangan saya berupa makanan habis dijarah monyet, kawanan monyet menjebol genting lalu membawa makanan ke taman, kerugian mencapai Rp 5 juta,” kata Umiyati, salah satu pedagang yang kiosnya berada di dekat Taman Nasional Gunung Merapi.

Ia menambahkan, saat terjadi erupsi Merapi, getaran vulkanik menyebabkan beberapa kaca dan genting pecah, sehingga monyet dengan leluasa menjarah makanan.

Umi dan pedagang lainnya berharap pemerintah juga membatu permodalan pedagang. Sebab, usai mengungsi selama dua bulan dan berpindah dari pengungsian satu ke pengungsian lainnya sebanyak 7 kali, pedagang sudah kehabisan modal untuk berdagang. “Kami sangat berharap pemerintah juga memikirkan kami,” katanya.

Sangat wajar, seiring liburan  Natal dan liburan akhir tahun ini, pedagang kuliner di Kaliurang berharap dapat berkah dari kocek wisatawan. Dengan panorama yang indah, hawa yang sejuk dari pegunungan, plus sensasi rasa jadah tempe bacem dan sate kelincinya, tak akan rugi bila wisatawan kembali berkunjung ke Kaliurang.  

MUH SYAIFULLAH | ZA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

4 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

18 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

19 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

20 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

22 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

24 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

32 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

34 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.