Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Otaru Baumkuchen, Lapis Legit Negeri Sakura

image-gnews
Otaru baumkuchen. Foto: facebook.com
Otaru baumkuchen. Foto: facebook.com
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Antrean orang di sebuah rumah makan Jepang di Mal Plaza Indonesia, Jakarta, mengular. Nama tempat makan yang sama juga antre di beberapa cabangnya. Bahkan, di situs jejaring sosial, para penggemar restoran tersebut membuat grup, yang diikuti ribuan pengikut aktif. Selama ini Negeri Sakura memang terkenal akan kelezatan menu sehatnya, seperti sushi, shabu-shabu, sukiyaki, dan sashimi.

Ternyata bukan hanya itu, Jepang juga punya kue lapis, otaru baumkuchen namanya. Sejak tiga bulan lalu, kita bisa mencicipi langsung kue tersebut di toko kue lapis, yang namanya sama dengan nama kuenya, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. 

Menurut pemilik kedai kue lapis Jepang itu, Pitarto Lauda, nama kue itu gabungan dari dua bahasa. Kata “baumkuchen” diambil dari nama kue unik dari Jerman, tapi sangat populer di Jepang. Dalam bahasa aslinya, baumkuchen berarti tree cake atau log cake, "kue pohon" diakui sebagai The King of Cakes. Sedangkan “otaru” diambil dari nama salah satu toko di Jepang.

Dari segi sejarah keberadaannya, kue ini sudah berumur lebih dari 50 tahun. Seperti filosofi kue asal Cina, kue lapis Jepang ini diberikan kepada seseorang sebagai simbol ucapan selamat sukses atau tanda berbagi kasih pada sesama. Di Jepang, secara tradisional, otaru baumkuchen dibuat di atas batang besi dengan cara melapiskan lapisan adonan dengan kuas rata sambil diputar di atas panggangan. 

Kini, dengan berkembangnya teknologi, alat masak baumkuchen sudah berkembang, tak lagi pakai batang besi tradisional, melainkan menggunakan oven khusus dengan batang besi yang berputar otomatis. 

Dalam proses pembuatannya, setiap lapis dibiarkan berputar sampai lapisan tersebut berubah menjadi warna agak kecokelatan, sebelum lapisan adonan yang baru dilapiskan lagi di atasnya. Tebal lapisan berkisar 15-20 lapis. 

Nah, sewaktu kue sudah dipotong dan dikeluarkan dari batang besi tersebut, setiap layer-nya menjadi terbagi dari layer setelahnya dengan garis yang bulat menyerupai cincin berwarna keemasan. 

Itulah yang membuat kue ini berbentuk menyerupai isi dan sebuah batang pohon yang sudah dipotong, log. "Yang khas dari kue ini, bentuk lapisan-lapisan keemasan muncul ketika kuenya dipotong. Bentuknya sangat indah menyerupai bentuk lingkaran-lingkaran cincin emas seperti batang pohon setelah ditebang,” kata Lauda.

Meski resep kuenya berasal dari Jepang, untuk kedainya, Lauda menggunakan pilihan bahan baku yang rendah gula, kalori, lemak, seperti prinsip orang Jepang, mengutamakan kesehatan. "Karena memakai bahan baku ini, rasa kuenya tidak terlalu manis dan juga tidak eneg," ujarnya. Bukan hanya itu, penggunaan alat masak dengan pengaturan suhu dan adonan yang tepat juga penting agar tekstur kuenya menjadi sangat lembut. 

Pilihan rasa bervariasi, mulai yang orisinal, cokelat, green tea, dan tiramisu. Dua rasa terakhir identik dengan negeri asal otaru. Di berbagai tempat, rasa cokelat disukai banyak orang. Namun, bila mau mencicipi keaslian kue ini, cobalah yang orisinal. 

Penyanyi jazz, Andien, termasuk salah satu penggemarnya. "Aku suka baumkuchen kering, yaitu kue lapis yang dipotong-potong dan dikeringkan seperti keripik. Menyantap camilan ini berteman secangkir kopi atau teh panas rasanya sedap bukan main," katanya. Siapa mau coba? 

HADRIANI P

Iklan

Berita Selanjutnya

Ilustrasi minum susu. Shutterstock


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pura Mangkunegaran Gelar Pengetan Kamardikan, Hadirkan Iwan Fals dan Nadin Amizah di Konser Dua Generasi

17 jam lalu

Pimpinan Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X (tengah) memaparkan rangkaian acara Pengetan Kamardikan Indonesia yang akan digelar di Pura Mangkunegaran Solo, saat konferensi pers, Jumat, 26 Juli 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pura Mangkunegaran Gelar Pengetan Kamardikan, Hadirkan Iwan Fals dan Nadin Amizah di Konser Dua Generasi

Pura Mangkunegaran Solo akan menggelar rangkaian acara Pengetan Kamardikan Indonesia, rangkaian acara memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79


KJRI Toronto Menggelar Indonesian Food Festival 2024

2 hari lalu

KJRI Toronto menggelar Indonesian Food Festival 2024 pada Sabtu, 20 Juli 2024. Sumber: dokumen KJRI Toronto
KJRI Toronto Menggelar Indonesian Food Festival 2024

KJRI Toronto menggelar acara Indonesian Food Festival 2024 untuk mempromosikan kuliner dan budaya Indonesia. Lebih dari 5 ribu pengunjung menghadiri.


Gerak Cepat UMKM Kuliner Meraup Cuan di Pameran GIIAS 2024

5 hari lalu

Pengunjung pameran GIIAS 2024 tampak memadati area pelataran ICE BSD City, Tangerang, Banten, yang dikhususkan untuk UMKM kuliner, Ahad, 21 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra
Gerak Cepat UMKM Kuliner Meraup Cuan di Pameran GIIAS 2024

UMKM yang menjual berbagai jenis kuliner turut memeriahkan pameran GIIAS 2024.


Daftar Kuliner Khas Bekasi, mulai Gabus Pucung sampai Kue Procot

6 hari lalu

Ilustrasi sayur Gabus Pucung. Dok.TEMPO/ Arif Fadillah
Daftar Kuliner Khas Bekasi, mulai Gabus Pucung sampai Kue Procot

Jika berkunjung ke Bekasi, sayang untuk melewatkan beragam kuliner yang nikmat, mulai gabus pucung, bandeng rorod, kue dongkal, sampai kue procot.


Menyantap Hidangan Nasi Lemak hingga Nasi Rendang di Atas Ketinggian 36 Ribu Kaki

17 hari lalu

Nasi Lemak Pak Nasser di AirAsia (airasia.com)
Menyantap Hidangan Nasi Lemak hingga Nasi Rendang di Atas Ketinggian 36 Ribu Kaki

Tiga menu andalan berbahan santan AirAsia yakni Nasi Lemak pak Nasser, Uncle Chin's Chicken Rice, dan Plant Based Nasi Rendang.


5 Negara Tanpa Malam dengan Tradisi Kuliner Terkenal

21 hari lalu

Asap mengepul saat gunung berapi meletus di dekat Grindavik, Islandia, 16 Maret 2024. Gunung berapi itu memuntahkan lava berwarna oranye terang ke udara yang sangat kontras dengan langit malam yang gelap. Melissa Ezair/via REUTERS
5 Negara Tanpa Malam dengan Tradisi Kuliner Terkenal

Fenomena tanpa malam di 5 negara ini tidak hanya mempengaruhi pola tidur dan aktivitas penduduk, tetapi juga tradisi kuliner mereka.


10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

23 hari lalu

Makanan khas palestina. Foto: Canva
10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

Makanan khas Palestina memiliki jenis yang beragam dan menggunakan bahan dasar tradisional seperti kacang, minyak zaitun, hingga rempah yang khas.


Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

24 hari lalu

Perhelatan Pasar Kangen di Markas Polda DIY Maret 2023. (Dok. Istimewa)
Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

Pasar Kangen Jogja menghadirkan 280 stand kuliner dan barang lawasan pada 4-7 Juli 2024 di Taman Budaya Yogyakarta.


7 Makanan Khas Kuningan Jawa Barat yang Sayang untuk Dilewatkan

35 hari lalu

Nasi Kasreng. Foto: TelusuRI| Nita Chaerunisa.
7 Makanan Khas Kuningan Jawa Barat yang Sayang untuk Dilewatkan

Banyak tempat makan dan hidangan menggugah selera yang bisa menambah pengalaman menyenangkan saat liburan di Kuningan Jawa Barat.


Kampanyekan Diplomasi Makanan, Australia Kenalkan Menu Baru Olahan Daging Domba di Surabaya

35 hari lalu

Chef asal Australia Bent Draper demonstrasi memasak bertema
Kampanyekan Diplomasi Makanan, Australia Kenalkan Menu Baru Olahan Daging Domba di Surabaya

Kedutaan Besar Australia Jakarta bersama Konsulat Jenderal Australia Surabaya mengkampanyekan diplomasi makanan bertema "Taste of Australia."