TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin untuk virus dengue penyebab penyakit demam berdarah sudah mulai diujikan secara klinis dengan jumlah sampel yang terbatas. Meski begitu, vaksin dengue ini dinilai belum siap diluncurkan ke masyarakat karena memiliki banyak hambatan serta kekurangan. Salah satunya, masih terjadi reaksi silang antar jenis virus dengue. Yaitu, virus dengue 1, virus dengue 2, virus dengue 3, dan virus dengue 4.
"Reaksi silang ini maksudnya, tubuh manusia sudah membentuk antibodi virus dengue 1, tapi tetap tidak bisa kebal terhadap virus dengue 2, 3 atau 4," ujar pengamat epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, di ruang utama Rumah Sakit Fatmawati, Rabu, 3 Maret 2013.
Reaksi silang ini memberikan dampak seseorang tidak dapat kebal secara keseluruhan dari virus dengue penyebab demam berdarah. Oleh karena itu, penelitian vaksin dengue ini masih terus diteliti, di beberapa negara tropis seperti Thailand dan Indonesia. Di Indonesia, perkembangan vaksin dengue ini masih terus dilakukan di Bali dan Jakarta.
Bila vaksin dengue ini nantinya sudah siap diluncurkan, menurut Tri Yunis, kekebalan dapat melindungi seseorang dari virus dengue penyebab demam berdarah selama kurang lebih 1 tahun. Sehingga tahun berikutnya, orang tersebut tetap harus disuntik kembali. "Inilah yang menurut saya masih kurang efektif untuk diluncurkan kepada masyarakat," kata Tri Yunis. "Tambah lagi harganya yang mahal. Sekali suntik bisa mencapai seratus hingga dua ratus lima puluh ribu," ujarnya.
Karena itu, mencegah demam berdarah harus dilakukan secara personal dengan memberantas sarang nyamuk atau pemberian insektisida, seperti fogging fokus (pengasapan di daerah pembawa virus dengue), penggunaan obat nyamuk semprot, bakar atau elektrik, dan penggunaan lotion anti nyamuk. "Semua ini lebih murah dan tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak," kata Tri Yunis.
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Fatmawati, Gustan Sayhri A.M., menyatakan hingga saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus dengue penyebab demam berdarah. "Karena sifat virus itu kan memang menjadi parasit dalam tubuh manusia dan akan menjadi kambuh lagi bila sudah ketemu pemicunya dari luar," kata Gustan pada kesempatan yang sama. Karena itu, pencegahan sangat penting. "Jangan sampai kena lagi karena akan makin memperparah," ujarnya.
Menurut Gustan, dari seluruh tipe virus dengue yang ada (1,2,3 dan 4), yang paling berbahaya adalah virus dengue 3. Namun, Gustan menegaskan, virus dengue tidak mematikan. "Yang mematikan apabila terjadi komplikasi dengan penyakit lain, pendarahan masif misalnya," kata Gustan. Satu-satunya cara untuk melawan penyakit ini adalah melewati masa kritis, biasanya 3-4 hari setelah digigit dengan cara banyak minum air putih dan mengkonsumsi makanan bergizi yang dapat meningkatkan trombosit.
CHETA NILAWATY
Baca Berita Tempo Lainnya
Makian Eza ke Ardina Rasti Dibacakan di Sidang
Eza Gionino Jalani Sidang Perdana
BCL Terharu Mengingat Raffi Ahmad
Diego Michiels Disunat
Adi Bing Slamet Diminta Fokus Soal Eyang Subur
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas