Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kayan Mentarang, Wajah Alam di Masa Adam dan Hawa  

Editor

Amirullah

image-gnews
Kayan Mentarang, Jantungnya Pulau Borneo
Kayan Mentarang, Jantungnya Pulau Borneo
Iklan

TEMPO.CO, Malinau - Mungkin seperti di Kayan Mentarang-lah wajah alam ketika Adam dan Hawa masih belia. Bukit dan lembah begitu hijau. Separuhnya tertutup rumput setinggi 20 sentimeter. Di sana, rusa dan banteng sarapan dengan tenang. Separuh lainnya tertutupi gerombolan pohon besar. Dari dalam kerumunan itu, terdengar suara uwa-uwa yang menggema.

Burung merak berteriak-teriak dengan suara cempreng. Juga terdengar lengkingan burung enggang gading (Buceros/Rhinoplax vigil) yang keanggunannya dipuja suku Dayak. Gayanya terbang menjadi gerak tarian, dan bulunya mereka pakai pada topi kebesaran. Ia adalah simbol alam atas, tempat para dewa bersemayam.

Bukit dan lembah itu berada di kawasan Long Tua, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Tim Tempo (penulis Qaris Tajudin dan fotografer Aditya Noviansyah) dan adventure specialist Dody Johanjaya mengunjunginya Oktober lalu setelah empat hari melintasi Bahau, sungai yang 90 persen tepiannya tertutup hutan tebal.

Padang alang-alang Long Tua (long berarti sungai) ini terletak di Kayan Mentarang, taman nasional dengan luas 1,35 juta hektare. Letaknya di ketinggian antara 200 meter hingga 2.500 meter di atas permukaan laut, membuat hewan dan tanamannya begitu beragam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1996, kawasan yang sebagian besar terletak di Kabupaten Malinau, dan sedikit di Kabupaten Nunukan, ini ditetapkan sebagai taman nasional. Diapit Sungai Kayan di selatan dan Sungai Mentarang di utara, taman nasional ini memiliki kawasan hutan primer dan sekunder tua terbesar di Asia Tenggara.

Selain kerapatannya hampir tak tertandingi oleh hutan-hutan lain di Kalimantan, koleksi satwa liarnya juga lengkap. Berdasarkan penelitian World Wildlife Fund, ada lebih dari 70 mamalia di sana--termasuk banteng, rusa, kijang, dan macan akar. Ada 210 jenis burung, termasuk berbagai elang yang sangat sering kami lihat merentangkan sayapnya di atas pohon-pohon tepi sungai. (Baca Edisi Khusus Surga Wisata Indonesia)

TIM TEMPO | AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jumlah Rute Penerbangan Perintis di Bandara Juwata Kaltara Ditambah

11 Januari 2023

Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis, 23 September 2021. TEMPO/MARTHA WARTA
Jumlah Rute Penerbangan Perintis di Bandara Juwata Kaltara Ditambah

Penerbangan perintis di Bandara Juwata telah dilayani sejak 2015 dengan pelayanan terhadap sembilan rute penerbangan.


Situs Peninggalan Perang Dunia II di Tarakan akan Dijadikan Destinasi Wisata

17 April 2021

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang meninjau situs peninggalan Perang Dunia II di Tarakan, Jumat (16/4) yang rencananya akan dijadikan destinasi wisata. (ANTARA/HO-Dokumen Diskominfo Pemprov Kaltara.
Situs Peninggalan Perang Dunia II di Tarakan akan Dijadikan Destinasi Wisata

Tarakan sempat menjadi benteng pertahanan Belanda di mass Perang Dunia II.


Garam Bukan di Laut, tapi di Gunung Krayan dan Diekspor

15 April 2019

Proses pembuatan garam Gunung Krayan, Long Bawan, Nunukan, Kalimantan Utara. TEMPO | Ninis Chairunnisa
Garam Bukan di Laut, tapi di Gunung Krayan dan Diekspor

Garam di Gunung Krayan berkaitan dengan kisah Suku Dayak Lundayeh di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.


BI: Rupiah Dapat Terjaga dengan Tingkatkan Sektor Wisata

8 Maret 2019

Wisatawan berenang di air terjun Semolon di Desa paking Kecamatan Mentarang, Malinau, Kalimantan Utara, 7 Januari 2017. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
BI: Rupiah Dapat Terjaga dengan Tingkatkan Sektor Wisata

Bank Indonesia mengajak daerah di Indonesia untuk berperan dalam menjaga kurs mata uang rupiah.


3 Karya Kalimantan Utara Diakui Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

15 Oktober 2017

Arsip: Sejumlah warga mendorong perahu hias miliknya usai mengikuti upacara peringatan Hari Nusantara se-Provinsi Kalimantan Utara yang dipusatkan di Pangkalan TNI AL Sedadap Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (22/12/14). (ANTARA FOTO/M Rusman)
3 Karya Kalimantan Utara Diakui Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Tiga karya budaya Provinsi Kalimantan Utara ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada 2017.


Melihat Identitas Orang Dayak di Kayan Mentarang  

15 Desember 2013

Kayan Mentarang, Jantungnya Pulau Borneo
Melihat Identitas Orang Dayak di Kayan Mentarang  

"Hukum adat berperan penting dalam menjaga kelestarian hutan di sana."


Kerennya Naluri Warga Kayan Mentarang Saat Berburu  

15 Desember 2013

Kayan Mentarang, Jantungnya Pulau Borneo
Kerennya Naluri Warga Kayan Mentarang Saat Berburu  

Selain jejak celeng, kami juga melihat bekas tapak banteng, rusa, juga tai banteng yang masih segar.


Memanah Ikan di Hutan Kayan Mentarang  

15 Desember 2013

Kayan Mentarang, Jantungnya Pulau Borneo
Memanah Ikan di Hutan Kayan Mentarang  

Sungai selebar 20 meter berada di bawah keteduhan pohon-pohon besar. Air mengalir tenang, hampir tanpa riak.