1. Perawatan awalIklan
Alunan gamelan menemani proses spa saya siang itu, di sebuah ruang berukuran 3x5 meter berpencahayaan temaram. Oleh Tri, perempuan yang sudah menjadi terapis di Martha Tilaar Salon Day Spa sejak 29 tahun, kaki saya terlebih dulu direndam dan dibersihkan dengan garam aromaterapi. Setelahnya, ia mengoleskan scrub di tubuh saya untuk mengangkat sel kulit mati.
Tri kemudian meletakkan sejumlah batu basalt vulkanik hangat di punggung dan telapak tangan saya. Batu basalt dipilih karena mampu menyerap dan menyimpan panas lebih lama dibanding jenis batu alam lainnya. Keberadaan batu tersebut, meski hanya selama sepuluh menit, bisa memberi efek rileks pada tubuh.
2. Krakatoa Lava Massage
Tahap pemijatan ini menggunakan abu vulkanik yang sudah diolah menjadi gel yang mudah diserap tubuh. Gel dicampurkan dengan madu yang mengandung vitamin B1, B2, C, E,dan mineral untuk antioksidan. Kandungan tersebut bermanfaat melembabkan, melembutkan, dan mencerahkan kulit, mencegah penuaan dini, serta sebagai antibakteri.
Gel juga mengandung aromaterapi dari cypress atau cemara yang kaya minyak atsiri untuk melancarkan peredaran darah, menghilangkan nyeri otot, mengurangi selulit, dan mengaktifkan sistem syaraf. “Cypress terkenal bisa menghancurkan lemak,” ujar Mien. Tahap ini membuat saya amat rileks, apalagi Tri memberi “bonus” berupa totok wajah.
3. Krakatoa Heating Paste Stone
Pada tahap ini, dua "batu" dari abu vulkanik ditaruh di bagian dada dan perut. Menariknya, batu tersebut dibikin si terapis langsung di depan Anda. Batu spa dibikin dari adonan 250 gram bubuk abu vulkanik dan 75 cc air dingin, yang akan mengeras dalam waktu tiga menit setelah diaduk. “Karena adonan cepat mengeras, saya mesti mengaduk dengan cepat dan pakai pelindung tangan,” kata Tri, yang mengenakan sarung tangan plastik.
Sensasi hangat terasa begitu kedua batu menyentuh kulit saya. Bau belerang menguar mengiringi asap tipis yang keluar dari batu. Menurut Mien, batu hangat dari abu vulkanik Krakatau bermanfaat menghancurkan lemak dan sel kulit mati, serta untuk melancarkan peredaran darah. Untuk membuat tubuh semakin rileks, terapis juga akan memberi pijatan-pijatan lembut.
4.Krakatoa Heating Wrap
Tahap terakhir, Tri kembali membuat adonan dari 210 gram abu vulkanik dan 175 cc air dingin untuk masker. Namun jenis bubuk abu yang digunakan berbeda dengan tahap sebelumnya, karena tak bakal mengeras. Adonan kental tersebut kemudian dibalurkan ke seluruh tubuh. Setelahnya, tubuh saya dibungkus rapat dengan plastik, dan selimut khusus.
Mien menjelaskan, tubuh harus ditutup rapat dengan plastik dan selimut khusus untuk memaksimalkan meresapnya nutrisi masker ke kulit. Efeknya, selama 20 menit tahap ini berlangsung, tubuh akan luar biasa berkeringat. “Saat berkeringat itu, racun-racun keluar dari dalam tubuh,” ujarnya. ISMA SAVITRI
Baca juga: