Meskipun demikian, Andi berpendapat isi komiknya berhasil menghadirkan banyak gambar profil dari mereka yang diduga terlibat dalam kasus ini secara lebih jelas. Misalnya, dia menggambar profil pelaku pemukulan Udin dengan bentuk postur tegap, memakai baju lengan panjang berwarna gelap yang tertata rapi dengan dasaran baju dimasukkan ke celana, dan mengikatkan kain menutupi sekujur kepala. Pria itu membawa tongkat besi sepanjang lengan orang dewasa saat menyambangi kediaman Udin.
Andi juga mereka adegan saat Marsiyem memangku kepala Udin yang remuk dan mengeluarkan banyak darah setelah dipukul pada pukul 23.00, 13 Agustus 1996. Saat itu Andi menggambarkan pemukulan terjadi ketika situasi di sekitar halaman rumah Udin sedang sepi, sementara Marsiyem masih di dalam rumah.
Dia juga mengisahkan di dalam komiknya ada seorang penjual bakmi di depan rumah Udin yang pernah melihat sosok pelaku saat pertama kali bertamu di rumah Udin tapi gagal menemuinya. Penjual bakmi itu dikisahkan oleh Andi sempat didatangi oleh seseorang yang mengaku polisi dan memintanya bersaksi bahwa pelaku pembunuhan Udin adalah Iwik atau Dwi Sumaji.
Dalam mengumpulkan data untuk penyusunan komik ini, Andi mengaku banyak terbantu oleh koleksi kliping berita mengenai kasus Udin yang disimpan oleh Marsiyem. Sejumlah foto, kata dia, memudahkannya menggambarkan profil banyak figur yang berkaitan dengan kasus pembunuhan Udin. "Kalau ada yang mau buat film Udin, gambar banyak figur di komik ini bisa bermanfaat," kata dia. (Baca juga: Kasus Udin Difilmkan)
Selanjutnya: Dukungan Pihak Luar