TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu meresmikan Kongres Fotografi Indonesia di Balairung Soesilo Sudarman, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Jumat 10 Oktober 2014.
Kongres yang digelar selama tiga hari, mulai tanggal 10 sampai 12 Oktober 2014 ini, diikuti oleh 74 fotografer dari 15 propinsi di Indonesia.
“Dalam kehidupan sehari-hari kita hampir tak lepas dari kegiatan fotografi. Nilai tambahnya terhadap kegiatan ekonomi pun ikut meningkatkan seperti tercermin pada kontribusinya terhadap PDB,” kata Mari.(Baca :Yogya Tak Lagi Nyaman dalam Foto )
Tahun 2013, fotografi bersama subsektor film, video mampu menghasilkan nilai tambah Rp 8,4 triliun atau 1,3 % dari total kontribusi 15 subsektor ekonomi kreatif terhadap PDB nasional sebesar Rp 641,8 triliun. Lapangan kerja yang tercipta sebanyak 63.755 tenaga kerja atau 0,54% dari total penciptaan lapangan kerja sektor ekonomi kreatif sebanyak 11,8 juta orang.
Mari mengatakan, sebagai subsektor ekonomi kreatif, kegiatan fotografi kian berkembang pesat seperti subsektor lainnya. Perkembangan teknologi fotografi digital serta penggunaan internet menjadi semakin mudah dan murah sehingga mendorong masyarakat semakin menyukai kegiatan di bidang fotografi.
Dalam tataran kebijakan Kemenparekraf telah menempatkan fotografi sebagai subsektor yang perlu mendapat perhatian besar sehingga bagian khusus yang menangani yaitu Sub-Direktorat Pengembangan Fotografi, Direktorat Pengembangan Seni Rupa, Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya (EKSB).
Dalam kaitan itu, sejumlah diskusi telah digelar dengan mengundang para pelaku fotografi di Indonesia di antaranya “Penyusunan Rumusan Fasilitasi & Avokasi Fotografi Indonesia” yang dihadiri para pemangku kepentingan fotografi di Indonesia yang berlangsung di sejumlah kota besar di Indonesia.
Dalam diskusi tersebut muncul wacana dan usulan tentang pentingnya kehadiran sebuah wadah yang mandiri, non-komersial dan siap memfasilitasi para pemangku kepentingan fotografi. (Baca : Promosi Wisata Selam Lewat Fotografi Bawah Laut )
Para pelaku fotografi sepakat perlunya dibentuk forum avokasi fotografi yang pembiayaannya bisa diperoleh dari sumber yang tidak mengikat, termasuk dana fasilitasi dari lembaga pemerintah.