Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Tradisi Kuliner Imlek di Cina dan Indonesia

Editor

Kurniawan

image-gnews
Pedagang makanan khas Imlek merapikan dagangannya di kawasan Glodok, (27/1). Beragam makanan khas Imlek mulai banyak dijual dan dibeli warga keturunan Tionghoa untuk menyambut Imlek 2565. ANTARA/Izaac Mulyawan
Pedagang makanan khas Imlek merapikan dagangannya di kawasan Glodok, (27/1). Beragam makanan khas Imlek mulai banyak dijual dan dibeli warga keturunan Tionghoa untuk menyambut Imlek 2565. ANTARA/Izaac Mulyawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun Baru Cina atau Imlek akan tiba pada 19 Februari 2015. Bila dirunut dari sejarahnya, pelaksanaan ritual Imlek di Daratan Cina dan Indonesia hampir sama. Namun, makanan peranakan Cina-Indonesia sudah mengalami percampuran. Karena itu, makanan Imlek yang disajikan di Indonesia dapat dipastikan berbeda dengan makanan yang disajikan di Cina.

Berikut ini beberapa perbedaan tradisi kuliner tersebut.

30 Versus 13

Menu yang disajikan saat Imlek di Cina berjumlah 30, sedangkan di Indonesia lazimnya hanya ada 13 ragam makanan. Menurut Aji Chen Bromokusumo, peneliti budaya Cina-Indonesia, di Cina, sajian Imlek selalu disertai minuman khas yang beralkohol, sedangkan di sini minuman khas hanya ada di Probolinggo, Jawa Timur. Di daerah ini ada pabrik yang memproduksi sirup yang dikenal dengan nama Ie Ie. Sirup ini hanya diproduksi pada saat Imlek sejak 1949.

Asin Versus Manis

Menu Imlek di Cina biasanya asin, sedangkan di Indonesia manis. Aji mencontohkan masakan ayam oh atau ayam hitam yang bumbunya menggunakan taoco dan kecap. Di Indonesia, kecap yang digunakan memiliki rasa manis. Sedangkan kebanyakan kecap yang digunakan di Cina adalah kecap asin dan kecap ikan.

"Penggunaan kecap manis itu sangat mencerminkan budaya Jawa," kata Aji pekan lalu. Penganan Cina, menurut Aji, jarang menggunakan bahan manis dan bumbu yang kuat. Bumbu pada masakan Cina lebih sedikit dan didominasi bawang putih.

Totok Versus Peranakan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

William Wongso, pakar kuliner Indonesia, menyatakan masakan Cina di Indonesia harus dibedakan menjadi dua, yakni totok dan peranakan. Menurut dia, masih banyak warga keturunan Cina di Indonesia yang menyajikan makanan ala Cina seperti aslinya.

Ia menyebutkan beberapa contoh masakan Cina yang istimewa dan jarang ada di Indonesia karena bahannya premium. "Seperti sup sirip ikan hiu. Ada beberapa keluarga yang menyajikan makanan ini, tapi tentunya keluarga dengan tingkat perekonomian yang sangat baik," ujarnya.

Dengan demikian, menurut William, bagi warga Cina totok, sajian Imlek bukan sekadar makanan perayaan atau persembahan, tapi juga mencerminkan status orang.

Lontong Cap Go Meh  Versus Variasi Lontong

Sejarawan Kota Semarang, Jongkie Tio, mengatakan, dalam sejarahnya, lontong opor Cap Go Meh adalah menu Imlek yang pertama kali dikembangkan di pesisir utara Jawa, khususnya Kota Semarang. Menurut Jongkie, lontong Cap Go Meh merupakan hasil akulturasi masyarakat Cina yang berlabuh di Semarang dengan masyarakat muslim setempat. Saat itu kaum Cina peranakan sering melihat orang Jawa merayakan Lebaran dengan ketupat, opor ayam, dan sambal goreng hati.

Menu itu ditiru kaum Cina perantauan yang berlabuh di Semarang saat perayaan Cap Go Meh atau hari ke-15 Tahun Baru Cina. Mereka membuat acara makan besar dengan menu Lebaran seperti penduduk muslim Jawa. Mereka memodifikasi menu Lebaran ini: tak hanya disajikan dengan opor ayam dan sambal goreng ati, tapi juga masakan lain, seperti tahu, rebung, buncis, udang, srundeng, docang, abing, bubuk kedelai, lodeh, telur, dan kerupuk.

CHETA NILAWATY | SOHIRIN (SEMARANG)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

48 hari lalu

Warga keturunan Tionghoa melaksanakan ibadah di Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 9 Februari 2024. Sembahyang malam pergantian Tahun Baru Imlek 2575/2024 itu sebagai ungkapan syukur atas segala rezeki dan keselamatan serta untuk pengharapan kehidupan lebih baik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?


5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

49 hari lalu

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna. Foto: Canva
5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.


Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

49 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Imlek. Pexels/Angela Roma
Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.


Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

57 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

Mendekati Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, BMKG memberikan prediksi cuaca di Indonesia yang dominan hujan.


Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

58 hari lalu

Biksu berdiri di dekat dekorasi lentera naga yang disiapkan untuk perayaan Tahun Baru Imlek di Kuil Buddha Fo Guang Shan Dong Zen di Jenjarom, Malaysia 26 Januari 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

Naga dalam Naga Kayu merupakan simbol kekuatan, kehormatan dan kekuasaan di kebudayaan Cina melalui astrologi shio dalam urutan ke-5.


Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

21 Januari 2024

Aneka kuliner dari berbagai tenant di Food Destination Mal Ciputra Jakarta. TEMPO | Rini K
Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

Food Destination Mal Ciputra mengetengahkan empat tema berbeda hingga 2025.


Dugaan Dana Kampanye Ilegal

17 Januari 2024

Dugaan Dana Kampanye Ilegal

PPATK menemukan transaksi janggal di rekening 21 bendahara partai politik. Dugaan dana kampanye ilegal dari aktivitas terlarang.


Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

31 Januari 2023

Warga mengunjungi area yang didekorasi dengan lentera dalam sebuah Festival Lampion guna merayakan perayaan Cap Go Meh di Taman Yuyuan di pusat kota Shanghai, Cina, 26 Februari 2021. Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. REUTERS/Aly Song
Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

Pada perayaan Cap Go Meh, orang biasanya makan bola nasi yang disebut tangyuan, menonton barongsai, dan menyalakan kembang api.


Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

24 Januari 2023

Ketua MPR RI Bambang saat menghadiri makan malam perayaan tahun baru Imlek 2574, di Restoran Tamarind and Lime, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu malam (22/1/23).
Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

Pengakuan negara terhadap tahun baru Imlek tidak lepas dari jasa Presiden Republik Indonesia


Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

23 Januari 2023

Penampakan arus lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kamis, 22 Desember 2022. Dok. Jasa Marga.
Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

PT Jasa Marga menyebut volume kendaraan di jalan tol naik sebesar 19,76 saat Hari Raya Imlek.