TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu perhelatan mode terbesar, Indonesia Fashion Week, resmi dimulai hari ini. Acara yang digelar di Jakarta Convention Center ini memamerkan 747 merek produk kreatif lokal.
"Acara bertemakan sustainability fashion, yakni bagaimana kita tetap modis dan menjaga kelestarian budaya Indonesia," ucap Taruna Kusmayadi, Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), dalam sambutannya saat pembukaan acara.
Acara yang diinisiasi APPMI ini rencananya bakal dilaksanakan hingga 1 Maret 2015 mendatang. Dalam kurun waktu tersebut, terdapat 34 peragaan busana dalam dua panggung runway.
Sebanyak 230 desainer juga memamerkan 2.522 karya mereka yang berupa busana perempuan, busana laki-laki, busana anak, dan busana muslim. Aksesoris dan produk tekstil lainnya juga masuk dalam daftar pameran yang sudah terkurasi.
Khusus busana muslim, acara ini menampung 160 kios yang bertempat di Hall Cendrawasih. Penempatan ini diinisiasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia dengan tujuan menarik kerja sama business to business dengan pasar luar negeri, khususnya ASEAN.
"Produk busana muslim lokal potensial diekspor ke Malaysia, Brunei Darussalam, dan daerah sekitar Thailand Selatan," ucap Nus.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengapresiasi terlaksananya IFW. Ini dianggap Triawan sebagai sarana strategis menyokong Indonesia menjadi kiblat mode dunia pada 2025.
"Mode adalah mata uang yang harus kita perjuangkan nilainya," ucap Triawan Munaf sebelum membuka acara.
ROBBY IRFANY