TEMPO.CO , Jakarta:Tingginya angka pelecehan terhadap anak dan wanita membuat sebuah terobosan baru. Salah satunya melalui aplikasi safety pin, yaitu aplikasi tentang pelaporan pelecehan terhadap anak dan wanita yang kini masih dalam tahap menunggu.
Aplikasi yang diperuntukkan oleh wanita dan anak-anak ini masih dalam tahap menunggu terjemahan dari pihak organisasi wanita PBB.
Menurut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pada Selasa, 4 Agustus 2015 di Balai Kota, Jakarta Pusat, menegaskan pihaknya sudah memintanya dari tahun lalu. Tetapi hingga sekarang belum ada konfirmasi lebih lanjut. Pihak yang mengurus safety pin yang akan digunakan warga Jakarta itu nantinya masih ditangani oleh pihak PBB.
Menurut pria yang disapa Ahok ini, pihaknya sudah mempunyai alternatif lain, ketika aplikasi safety pin masih belum bisa dikerjakan. Masyarakat langsung bisa melaporkan kasus pelecehan kepada Pemerintah DKI.
"Walaupun belum ada safety pin warga udah bisa masuk aplikasi kami dan bisa melaporkan kasusnya" ujar Ahok
Setelah safety pin keluar, maka kelak semua pelaporan tentang pelecehan yang dialami oleh wanita dan anak-anak di Indonesia bisa diakses terbuka. Ahok berharap dengan seluruh dunia bisa mengakses safety pin, seluruh dunia bisa tahu bila Indonesia benar-benar melalukan pengamanan pelecehan terhadap anak dan wanita dan ikut menjadi bagian dari gerakan global dalam pengamanan wanita dan anak.
BIMA SANDRIA