Bolehkah Anak Bermain Gadget?  

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan dunia teknologi, terutama gadget, semakin pesat terutama dalam 10 tahun belakangan ini. Tak hanya orang dewasa, saat ini sering kita lihat, anak-anak usia 2-6 tahun pun sudah akrab dengan gadget. 

Roslina Verauli, seorang psikolog anak mengatakan usia anak 2 hingga 6 tahun adalah usia The Players. "Di usia inilah puncak anak-anak harus menghabiskan waktunya dengan bermain,” katanya saat ditemui dalam acara BebeExplora di Gandaria City, Sabtu, 19 September 2015.

Ia menerangkan, gadget juga merupakan salah satu benda permainan yang boleh dimainkan oleh anak. Anak usia 2-6 tahun juga bisa belajar seperti mengenal warna ataupun belajar bahasa lewat gadget. Dengan begitu, gadget bisa merangsang dan mengasah kemampuan kognitif atau IQ.

Masalahnya, gadget bukanlah mainan yang membuat anak aktif. “Jadi, konsep bermain itu ada dua macam. Bermain aktif dan bermain pasif. Bermain gadget itu bermain pasif sebetulnya,” ungkap praktisi di RS Pondok Indah ini. 

Dokter, yang juga sering mengisi beberapa acara televisi ini juga menerangkan, permainan pasif yang dikerjakan anak juga harus bervarasi. “Jangan hanya bermain gadget, tapi variasikan juga dengan mendengarkan musik, menonton televisi, atau membaca buku,” tegasnya.

Selain itu, anak juga harus bermain aktif yang bersifat fisik. Jika bermain gadget dibatasi satu jam sehari, maka bermain aktif bisa sampai lima jam atau lebih.

DINI TEJA