Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aturan "Belum 5 Menit" Ternyata Keliru

image-gnews
Ilustrasi makanan manis. Shutterstock.com
Ilustrasi makanan manis. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, New York – Sebagian besar dari kita pasti pernah mendengar istilah “belum lima menit” dalam kaitannya dengan makanan yang jatuh di lantai. Artinya, kebanyakan orang pasti akan memungut kembali makanan yang baru jatuh ke lantai dan tetap memakan. Tentunya dengan catatan lantai tersebut memang dalam keadaan bersih.

Tapi, aturan “belum lima menit” atau tepatnya “belum lima detik” ternyata keliru dan hanya mitos. Tak ada penjelasan ilmiah di balik aturan tersebut.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan Rutgers University di New Jersey menunjukkan bahwa bakteri berpindah ke makanan dalam waktu kurang dari sedetik.

Profesor Donald Schaffner, yang mengetuai penelitian tersebut, menjelaskan bahwa opini populer terkait istilah "belum lima menit/detik” sepenuhnya keliru. Penjelasan ini diperoleh setelah melakukan tes terhadap berbagai jenis makanan yang dijatuhkan di empat permukaan berbeda.

Profesor Schaffner menggunakan semangka, roti, roti dan mentega, dan permen karet untuk melakukan penelitiannya dan ia menjatuhkan makanan-makan itu pada baja antikarat, ubin keramik, kayu, dan karpet dalam waktu kurang dari sedetik dan terus meningkat menjadi lima detik, 30 detik, hingga akhirnya 300 detik.

Hasilnya menunjukkan masing-masing makanan yang dijatuhkan tersebut mengandung bakteri salmonella.

Para peneliti ini melakukan total 2.560 pengukuran dengan menggunakan semua makanan dan semua permukaan yang disebutkan di atas. Hasilnya, tak ada makanan yang selamat dari bakteri.

“Aturan belum lima detik adalah penyederhanaan yang berlebihan dari apa yang sebenarnya terjadi saat bakteri berpindah dari lantai ke makanan,” kata Schaffner menjelaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Bakteri bisa mencemari makanan secara instan.”

Tapi, jenis makanan dan permukaan yang berbeda menghasilkan tingkat pencemaran yang berbeda pula.

Semangka, misalnya, bakal lebih banyak dicemari bakteri daripada permen, dan karpet adalah permukaan yang paling kecil kecenderungannya mentransfer bakteri daripada ubin.

“Perpindahan bakteri dari lantai ke makanan tampaknya lebih banyak dipengaruhi oleh cairan,” kata Profesor Schaffner.

“Bakteri tak punya kaki, mereka bergerak bersama cairan, dan lebih basah makanannya, lebih tinggi risiko tercemar bakteri.”

MIRROR | A. RIJAL

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

4 hari lalu

Alibaba Cloud meluncurkan serangkaian alat kecerdasan buatan (AI) khusus industri pada Konferensi Apsara tahunan di Hangzhou, Tiongkok. (Gizmochina)
Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam fokus Alibaba terhadap kecerdasan buatan (AI)


RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

4 hari lalu

Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, saat ditemui di acara Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

Jubir Sri Mulyani menyatakan Kemenkeu selama ini aktif memberi masukan dalam penggodokan RPP Kesehatan.


6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

4 hari lalu

Ilustrasi daun salam. wikipedia.org
6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

Daun kari menawarkan banyak manfaat kesehatan karena senyawa tanaman kuat yang dikandungnya.


Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

Putri dari Indro Warkop Hada Kusumonegoro membagikan pengalamannya menjadi orang yang merawat anggota keluarga sedang sakit atau "caregiver".


Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

10 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

Survei membuktikan komunitas pendukung sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan.


5 Manfaat Makan Tauge bagi Kesehatan

11 hari lalu

Tumis Tauge Ikan Asin. youtube.com
5 Manfaat Makan Tauge bagi Kesehatan

Tauge memberikan nutrisi dengan kualitas yang sangat baik. Lantas, apa saja manfaat makan tauge?


Dikabarkan PHK 500 Karyawan, Ini Kata Halodoc

17 hari lalu

Pangkas Antrean di RS, Halodoc Luncurkan Layanan
Dikabarkan PHK 500 Karyawan, Ini Kata Halodoc

Perusahaan rintisan Halodoc dikabarkan melakukan PHK terhadap 500 karyawan. Benarkah?


Gunung Ile Lewotolok Lembata NTT Kembali Meletus, Penduduk Diminta Waspada

20 hari lalu

Gunung Ile Lewotolok. google.co.id
Gunung Ile Lewotolok Lembata NTT Kembali Meletus, Penduduk Diminta Waspada

Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa gunung api tersebut kembali erupsi atau meletus.


Dokter Ungkap Manfaat Daun Meniran untuk Obat, Tingkatkan Imunitas Tubuh

21 hari lalu

Daun Meniran. Istimewa
Dokter Ungkap Manfaat Daun Meniran untuk Obat, Tingkatkan Imunitas Tubuh

Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) menyebut daun meniran memiliki manfaat bagi kesehatan.


Ini Alasan Diabetes Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung

23 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ini Alasan Diabetes Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung

Kadar gula darah tinggi karena diabetes dapat merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko penumpukan lemak.