TEMPO.CO, Jakarta -Pedangdut Kristina berpendapat tentang aksi pemberian gratis Sari Roti ada aksi 212 pekan lalu. "Sejauh ini saya menilai pada pembaian gratis Sari Roti pada aksi 212 awalnya saya berpikir ini roti bagus sekali mau kasih gratis bahkan dibagi-bagikan secara gratis di asi tersebut. Tetapi kemudian kok akhirnya beredar klarifikasi yang membuat kita bertanya-tanya kok begitu ya ada efek tak sedap saya jadi bingung juga." komentar Kristina panjang lebar pada Jumat malam, 9 Desember 2016.
Kristina yang terkenal dengan lagu Jatuh Bangun ini mengatakan apabila pihak Sari Rroti memberikan klarifikasi ke masyarakat ia berpikir sah-sah saja karena itu memang hak mereka.
"Cuma menurut saya seharusnya pihak perusahaan tiddk perlu memberikan klarifikasi karena tidak penting juga jadi hilang deh respek humanis, awalnya kan kita berpikir begitu ini pekerjaan muia," ujar dia.
Penyanyi yang baru saja lulus dan wisuda dari kuliah hukum dari Universitas Jayabaya ini menyayangkan apabila pemberian klarifikasi tersebut karena ada tekanan dari pihak-pihak tertentu kepada perusahan Sari Roti. Jadi kesannya bukan klarifikasi murni ya," ujarnya menyayangkan.
Kristina menyadari sebagai warga negara berharap peristiwa seperti ini tidak lagi terulang. "Ya, kasihan juga kalau kemudian efek dari niat mulia ini berujung pada kepentingan tertentu semata. Atau ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk tujuan tertentu, rasanya tidak indah," kata dia.
Kristina juga menyebutkan imbas dari peristiwa ini tidak perlu ada aksi boikot perusahaan Sari Roti. "Kan karyawannya banyak dan mayoritas juga beragama Musim, jadi enggak seharusnya juga mereka (perusahaan Sari Roti) membuat klarifikasi yang melukai hati orang Islam," kata dia.
Dan Kristina berharap hal ini menjadi suatu pembelajaran dan pemahaman pihak perusahaan Sari Roti untuk membuat klarifikasi yang akan berdampak kurang baik untuk perusahaannya.
HADRIANI P.