Menurut Ripy, setelah dibeli oleh Qatar Telecom, pemilik baru mengangkat seorang direktur yang berusia 38 tahun. Pengangkatan orang muda ini mengakomodasi bertambahnya karyawan baru dari generasi milenial. “Komposisi gen Y meningkat terus menjadi 35 persen,” ujarnya. Kehadiran pekerja milenial ini juga mendorong Indosat mengubah interior kantor secara bertahap sejak tiga tahun lalu.
Namun perubahan kultur di dalam sebuah korporasi tidak bisa dilakukan kalau tidak dijalankan langsung oleh pemimpin perusahaan. “Sikap presiden direkturnya harus kuat. Pertama, tujuan harus jelas. Dan berikutnya, bagian SDM harus menjadi contoh untuk semua perubahan,” dia menjelaskan.
Pendapat senada disampaikan Direktur Pemasaran Karir. Com, Rizka Septiadi. Dia berujar, keberagaman tidak bisa dihindari pada era digital. Sebab, kandidat terbaik bisa berasal dari latar belakang yang bermacam-macam, seperti berasal dari luar kota besar. “Kadang kala mereka memiliki daya saing, karakter, dan sifat belajar yang bisa membuat lebih bersinar,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Ia menyatakan pasar dunia saat ini semakin besar, tapi dengan target yang semakin tersegmentasi. Kondisi ini memerlukan pendekatan penjualan dan pemasaran yang berbeda-beda. “Cara ini bisa disiasati dengan mengetahui kebiasaan, perilaku, dari macam-macam target pasar,” Rizka menyebutkan.
Apalagi, ia menambahkan, bila pendekatan komunikasi produk dilakukan secara spesifik melalui digital yang bisa mengikuti perilaku target pasar. “Hasilnya akan lebih cepat diterima target pasar karena memang sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya. Adapun pendekatan pasar yang tidak spesifik, dia mengungkapkan, hasilnya tidak akan optimal.
Manfaat lainnya, keberagaman dapat menjadi penyeimbang. Ia menuturkan, di lingkungan kerjanya, terdapat orang-orang yang berasal dari berbagai daerah, agama, suku, gender, umur, dan tingkat pendidikan. Ia tidak menampik jika perbedaan gender saja bisa menimbulkan kesalahpahaman. Namun, biasanya, perselisihan bisa disiasati dengan pola komunikasi terbuka dan perilaku menghargai lawan diskusi. “Profesionalitas yang diutamakan, tahu mana waktunya bekerja dan bercanda.”
Menurut Rizka, salah satu langkah yang dilakukan perusahaan untuk membuat karyawan cair adalah melakukan kegiatan meet and eat. Konsepnya adalah pertemuan bulanan yang dibuat dalam suasana santai sembari makan siang. “Biasanya, karyawan yang kembali dari cuti ke daerahnya membawa camilan khas daerah,” kata dia. Saat-saat seperti ini dapat diisi dengan menceritakan pengalaman yang seru dan melakukan banyak diskusi ringan.
MARTA WARTA SILABAN