TEMPO.CO, Jakarta - Hijup, e-commerce fashion muslim, mengikuti perhelatan Indonesia Fashion Week untuk pertama kali pada IFW 2016. Dalam debutnya, Hijup berkolaborasi dengan tiga desainer busana muslim sekaligus.
"Hijup berkolaborasi dengan Ria Miranda, Zaskia Sungkar, dan Vivi Zubedi mengusung tema ‘Ethnocentrism’," kata CEO Hijup.com Diajeng Lestari, Jumat, 11 Maret 2016.
Tema Ethnocentrism, menurut Diajeng, menyiratkan Hijup bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia. "Indonesia sangat unik karena ada banyak percampuran etnik," katanya. Ia menyebut Indonesia kaya akan etnik.
Dalam kolaborasi ini, Zaskia Sungkar mengusung palet warna monokrom untuk 13 look. Dia mengaplikasikan warna hitam-putih dalam batik Garut dan kain tenun yang dipesan langsung dari perajinnya. "Aku ingin anak muda mau pakai batik dan sebetulnya ini lanjutan dari koleksi yang dipamerkan kemarin di London," tuturnya.
Adapun Vivi Zubedi menampilkan akulturasi motif Arab, Maroko, dan Afrika, yang dipadukan dengan motif Bali dan Lombok, dalam bahan tenun dan poliester. "Saya terinspirasi oleh kisah Bany Suleym," kata desainer berdarah Arab ini. Ia menamakan 13 look-nya, Sulaym Voyage.
Baca Juga:
Ria Miranda, yang berdarah Minang, menampilkan 13 look bertema “Takana”. Ria mengaplikasikan songket Minang yang berwarna ceria ke dalam kain satin. Ria seolah ingin menampilkan kesederhanaan budaya Minang dalam busana ready-to-wear.
Menurut Diajeng, koleksi para desainernya mendapat pasar luas di dunia internasional. Pesanan dari Inggris, Australia, dan Prancis terus berdatangan. "Perempuan muslim butuh busana yang sesuai dengan kegiatan sehari-hari. Ketika komunitas muslim internasional melihat koleksi Hijup, mereka suka karena pas dan banyak pilihan, dari abaya sampai pakaian kerja," ucapnya.
DINI PRAMITA