TEMPO.CO, Kupang - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur Dr Stevanus Desoka menyatakan makanan bersifat oksigen dapat mempengaruhi kesehatan ginjal seseorang. "Misalnya, makanan-makanan yang mengandung bahan pengawet atau bahan kimia," kata dia Kupang, Rabu. Hal ini disampaikannya berkaitan dengan peringatan Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day (WKD), yang jatuh pada 8 Maret. Di Indonesia jumlah penderita penyakit gagal ginjal di Indonesia menempati urutan kedua setelah penyakit jantung.
Baca juga: Diet untuk Penderita Gagal Ginjal
Menurut Stevanus penyebab penyakit ginjal tidak seperti malaria, flu, batuk atau yang lainnya. Namun penyakit ginjal itu bermula dari konsumsi makanan dari bahan-bahan pengawat yang dilakukan sejak dini.
"Oleh karena itu anak-anak harus dilarang mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung banyak sekali bahan kimia atau pengawet," tutur Stevanus. Itu salah satu ikhtiar mengantisipasi agar tak menderita gagal ginjal kelak.
Penyebab lain adalah konsumsi obat-obatan yang tidak teratur. “Karena obat-obatan itu dikonsumsi tidak dengan anjuran dokter,” kata dia.
Baca Juga:
Baca juga: Waspadalah, Kebanyakan Minum Teh Sebabkan Gagal ...
Ia menyarankan satu cara untuk mencegah munculnya penyakit ginjal adalah lebih banyak mengkonsumsi air mineral. Namun bagi masyarakat di NTT ia menyarankan untuk lebih berhati-hati mengkonsumsi air mineral karena masih banyak mengandung kapur. “itu justru akan mengakibatkan sakit ginjal.”
Maka dia punya saran agar setelah air dimasak, harus dibiarkan dulu agar semua kapurnya turun. Kalau tidak makin lama akan mengakibatkan sakit gagal ginjal.
Stevanus mengaku sering melakukan bedah ginjal pada pasien dan menemukan penyumbatan batu ginjal akibat terlalu banyak mengkonsumsi air berkapur.
ANTARA