Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Profesi Ini Sering Dicari Orang Bermasalah Kesehatan Jiwa!

image-gnews
Seorang bocah laki-laki menjalani sesi psikologis di pusat rehabilitasi narkoba milik pemerintah di Taguig, Metro Manila, Filipina, 12 Desember 2016. REUTERS/Erik De Castro
Seorang bocah laki-laki menjalani sesi psikologis di pusat rehabilitasi narkoba milik pemerintah di Taguig, Metro Manila, Filipina, 12 Desember 2016. REUTERS/Erik De Castro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Psikolog dan psikiater, kedua kata ini sering dianggap memiliki makna yang sama, yakni orang-orang yang berkecimpung di bidang kesehatan jiwa. (Baca: Dampak Psikologis Narkotika Sulit Hilang, 3 Tahun Baru Kuat Lagi)

Sebenarnya kedua profesi ini berbeda. Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, psikolog diartikan sebagai ahli psikologi. Sementara psikologi berarti ilmu yang berkaitan dengan proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku atau ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.

Adapun psikiater adalah dokter yang ahli dalam penyakit jiwa. Jadi, jelaslah bahwa seorang psikiater memiliki latar belakang ilmu kedokteran atau berangkat dari profesi dokter yang kemudian belajar mengenai ilmu psikiatri.

Hal ini dibenarkan oleh Dr. A. A. A. Agung Kusumawardhani, Kepala Departemen Psikiatri RSCM. Agung menyebutkan dasar ilmu yang diasup kedua profesi ini sangatlah berbeda.

"Perbedaannya jelas. Kalau psikolog itu kan mereka dari ilmu behavior ya, ilmu perilaku basic-nya. Sementara, kalau psikiater dari ilmu kedokteran. Jadi, belajar dari gangguan, penyakit, kemudian kita bagaimana mengatasinya. Kalau psikolog mereka belajar dari ilmu perilaku, perilaku-perilaku yang normalnya diterima masyarakat seperti apa sih, seperti itu," jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (30/3/2017) usai acara Seminar terkait Hari Bipolar Sedunia bertema Gangguan Bipolar Vs Gaya Hidup Modern.(Baca: Percayakah Anda Penyebab Sifat Penyendiri adalah Faktor Genetika?)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dalam penanganan pasien, yang berhak memberi obat hanyalah psikiater. Psikolog hanya diperkenankan melakukan sejumlah tahapan tertentu seperti mengadakan tes atau konseling. Namun, ketika pasien sudah membutuhkan penanganan lebih lanjut seperti membutuhkan pengobatan, seorang psikolog biasanya akan merujuk pasien untuk ditangani oleh psikiater.

"Biasanya psikolog tahu kalau ini batasannya, ini sudah perlu obat. Kalau sudah perlu obat, psikolog ga bisa beri obat, dia harus rujuk ke psikiater. Jadi, biasanya psikolog akan membatasi diri di mana kasus-kasus yang bisa ditangani dengan konseling, psikolog akan handle, tapi begitu tidak bisa dengan konseling dia harus ke psikiater," paparnya.

Agung juga menyebutkan bahwa ada saatnya, pada titik tertentu, psikiter akan bekerja sama dengan psikolog. Tentunya, psikolog dengaan orientasi klinis. Sebab, tidak semua psikolog berorientasi pada masalah klinis. Dalam penanganan, para psikolog diharapkan lebih berperan dalam pelaksanaan tes bagi pasien sebelum mendapat penanganan lebih lanjut dari psikiater.

BISNIS.COM

Baca Juga
Ucapkan 5 Kalimat Sakti Ini pada Wanita Idaman Anda
Waspada, Osteoporosis Berjangkit Pada Tubuh Tanpa Disadari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.


Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Petugas Satpol PP memeriksa bilik panti pijat saat menggelar razia di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, 25 Januari 2016. Razia ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi di wilayah tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.