Kontrasepsi Jangka Panjang, Kurang Diminati Perempuan

Reporter

Minggu, 16 Juni 2013 15:22 WIB

Pemasangan alat kontrasepsi implan (ilustrasi)

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) masih kurang populer dibanding alat kontrasepsi suntik, pil dan kondom. Tahun lalu, pemakaiannya baru mencapai 25 persen. Petugas kesehatan kurang memberi sosialisasi penggunaan metode ini.

Hal ini diungkapkan Dr Sudibyo Alimoeso, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, beberapa hari lalu di Jakarta.

Menurut Sudibyo, ada beberapa hal yang membuat metode kontrasepsi jangka panjang tak populer. Salah satunya, masyarakat kurang mendapat informasi mengenai penggunaan tepat dan kurangnya sinergi antara tenaga medis yang memasang alat kontrasepsi tersebut.

"Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang ini masih banyak kendala atau tantangan. Agar keberadaannya sepopuler kontrasepsi hormonal," katanya.

Kontrasepsi termasuk dalam metode kontrasepsi jangka panjang yakni, metode operasi wanita (MOP) atau tubektomi dan metode operasi pria (MOP) atau vasektomi, IUD dan implant. Khusus metode lain adalah sterilisasi yakni Kontap Pria dan Kontap Wanita. “Metode ini hanya boleh dilakukan oleh dokter ahli,”katanya.

Sudibyo menganggap, minat peserta terhadap metode kontrasepsi ini menjadi terbatas, selain karena keengganan pemakaian (misal IUD harus dimasukkan ke rahim) atau memasang implan ke dalam tubuh. "Sosialisasi sangat penting, agar mitos – mitos atau ketakutan bisa dihilangkan atau diminimalisir," jelasnya.

Pihak BKKBN juga telah membuat "Alat" Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat dan keluarga tentang pentingnya menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang.

Lembaga ini banyak melatih tenaga medis agar lebih trampil untuk memasang alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan. Tenaga bidan telah diinventarisir dan yang belum terampil akan dilatih. Tahun 2011 BKKBN melatih sekitar 35 ribu bidan dan 15 ribu dokter.

Selama ini, kata Sudibyo, penggunaan kontrasepsi sederhana seperti pil, kondom dan suntik belum mampu menekan laju pertumbuhan penduduk. Dalam sepuluh tahun terakhir, TFR (Total Fertility Rate) masih stagnan sebesar 2,6. Atau pasangan suami istri di Indonesia rata-rata memiliki hampir 3 anak. Padahal lembaga ini menargetkan TFR dapat ditekan jadi 2,1.

Untuk menekan angka kelahiran, metode kontrasepsi jangka panjang dianggap tepat. Meski, pemakaiannya masih minim. Tahun 2012, pemakaian baru mencapai 25 persen. Pada 2014, target diharapkan bisa mencapai 27,5 persen.

Sementara, Roemempah Ingsih, Spd M.Kes, dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Manager Unit Bidan Delima menambahkan, kurangnya edukasi serta proses pemasangan yang dinilai kurang sesuai dengan tata krama masyarakat di daerah-daerah menjadi latar belakang tak populernya kontrasepsi jangka panjang seperti, IUD.

”Meski, pengguna implan cenderung meningkat karena pemakaiannya lebih mudah,” katanya. Ia menyarankan, petugas lapangan harus giat memberi penyuluhan, edukasi, dan konseling mengenai penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang," tambah Roem.

EVIETA FADJAR

Berita terkait

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

24 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

5 Maret 2024

Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

Cina mengalami krisis populasi, pemerintah mencari cara menaikkan angka kelahiran.

Baca Selengkapnya

Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

28 Februari 2024

Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

Angka kelahiran dan angka pernikahan di Jepang yang rendah memicu krisis demografi.

Baca Selengkapnya

Cara Buat Akta Kelahiran Terbaru dan Persyaratannya

29 Januari 2024

Cara Buat Akta Kelahiran Terbaru dan Persyaratannya

Akta kelahiran adalah dokumen penting administrasi kependudukan guna memperoleh hak kewarganegaraan. Berikut cara buat akta kelahiran dan syaratnya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Kumpulkan Ibu-ibu di Pyongyang, Resah Angka Kelahiran Terus Turun

4 Desember 2023

Kim Jong Un Kumpulkan Ibu-ibu di Pyongyang, Resah Angka Kelahiran Terus Turun

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gusar akan angka kelahiran di negaranya yang terus turun.

Baca Selengkapnya

Hukum Aqiqah: Pengertian dan Tata Cara Pelaksanaanya

4 Desember 2023

Hukum Aqiqah: Pengertian dan Tata Cara Pelaksanaanya

Hukum aqiqah dalam Islam adalah sunah muakkad, yakni merupakan hal yang dianjurkan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Cara dan Syarat Melahirkan Agar Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan

18 Oktober 2023

Cara dan Syarat Melahirkan Agar Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan

Pemerintah menanggung biaya melahirkan para peserta BPJS Kesehatan. Apa saja prosedur yang harus dijalankan untuk memperoleh fasilitas itu?

Baca Selengkapnya

Ketentuan Aqiqah Anak, Pelaksanaan, dan Hukumnya

25 September 2023

Ketentuan Aqiqah Anak, Pelaksanaan, dan Hukumnya

Aqiqah merupakan ungkapan syukur atas kelahiran anak. Ada beberapa ketentuan aqiqah yang harus dipenuhi, simak selengkapnya di sini.

Baca Selengkapnya

Tak Pernah Rayakan Ulang Tahun, Bisa Jadi Ini Sebabnya

1 September 2023

Tak Pernah Rayakan Ulang Tahun, Bisa Jadi Ini Sebabnya

Tak sedikit orang memilih tidak merayakan hari ulang tahun dengan berbagai alasan. Berikut beberapa sebab orang malas menggelar pesta ulang tahun.

Baca Selengkapnya

Darurat Populasi, Cina Hapus Persyaratan Menikah untuk Dapat Tunjangan Hamil

31 Agustus 2023

Darurat Populasi, Cina Hapus Persyaratan Menikah untuk Dapat Tunjangan Hamil

Cina sedang menghadapi darurat populasi. Jumlah kelahiran anak terus turun.

Baca Selengkapnya