Yoghurt dan Keju Turunkan Risiko Diabetes

Reporter

Minggu, 9 Februari 2014 11:34 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, New York - Orang-orang yang ingin terhindar dari penyakit diabetes tipe 2 ada baiknya meningkatkan konsumsi yoghurt. Demikian diungkapkan para ilmuwan Inggris berdasarkan penelitian terbaru. Menurut hasil riset, mengkonsumsi yoghurt bisa menurunkan risiko diabetes hingga 28 persen, dibandingkan jika tidak mengkonsumsinya. Sedangkan jika mengkonsumsi produk turunan susu yang difermentasi, seperti keju rendah kalori, bisa menurunkan risiko hingga 24 persen.

"Hasil riset kami menunjukkan yoghurt menjadi bagian dari makanan sehat," ujar Dr Nita Forouhi, ketua peneliti riset Nutritional Epidemiology Programme di Medical Research Council, University of Cambridge, seperti dikutip situs Health Day, 5 Februari 2014.

Menurut Forouhi, riset ini tidak secara langsung mengarah pada nutrisi dalam yoghurt atau produk fermentasi rendah kalori. Namun penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang mengarah ke sana. "Termasuk di dalamnya adalah kalsium, magnesium, vitamin D, dan asam amino, yang secara umum terdapat dalam produk turunan susu," ujar Forouhi seperti dilaporkan Jurnal Diabetologia.

Produk turunan susu, termasuk yoghurt, cenderung memiliki manfaat lebih seperti vitamin K dan bakteri probiotik. Namun Forouhi mengingatkan bahwa riset ini tidak ada hubungan sebab-akibat. Melainkan menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan kelompok makanan yang terkait dengan penyakit tertentu.

"Banyak penelitian sebelumnya yang menfokuskan pada asupan produk turunan susu secara keseluruhan. Sedangkan riset terbaru ini bisa mengevaluasi subtipe dari produk turunan susu," katanya.

Untuk riset ini, Forouhi dan rekan-rekannya meneliti data dari 4.255 pria dan wanita. Mereka merupakan bagian dari British study. Dari jumlah itu, 753 orang mengalami diabetes tipe 2 dan dipantau selama lebih dari 11 tahun. Sedangkan 3.502 orang diambil secara acak untuk perbandingan.

Meneliti pola konsumsi para partisipan, ilmuwan menemukan bahwa jumlah produk susu, baik yang kaya maupun rendah lemak, tidak ada hubungannya dengan terjadinya diabetes. Hal ini diketahui setelah berbagai gaya hidup sehat, pendidikan, obesitas, dan kebiasaan makan lainnya serta total asupan kalori diperhitungkan.

Forouhi mengatakan konsumsi susu dan keju tidak ada hubungannya dengan risiko berkembangnya diabetes. Yang terlihat signifikan adalah jumlah produk turunan susu yang difermentasi, seperti yoghurt, fromage frais atau keju rendah kalori, dan low-fat cottage cheese yang dikonsumsi para partisipan.

"Mereka yang mengkonsumsi makanan tersebut, risiko terkena diabetesnya turun 24 persen dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi salah satu dari produk itu," kata Forouhi. Saat para ilmuwan meneliti yoghurt lebih spesifik, ternyata risiko berkembangnya diabetes turun 28 persen.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Terpopuler:
Kampanye Fashion Rp 50 Ribu Ala Angel Lelga
Kerajinan Tangan Unik di Crafty Days di Bandung
Demam Selfie Hanya Bertahan 6 Bulan
Pesan Ketua Majelis Kehormatan untuk Dokter




Berita terkait

Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

26 Januari 2019

Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

Para peneliti menemukan alasan berat badan seseorang tidak bertambah meski makan sesuka hatinya.

Baca Selengkapnya

10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

17 September 2017

10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

Sejak dulu, lemon memang dikenal sangat kaya akan vitamin C dan zat gizi lain.

Baca Selengkapnya

Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

14 September 2017

Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

Sebuah penelitian menegaskan pentingnya makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh buat kesehatan kognitif.

Baca Selengkapnya

Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

19 Juli 2017

Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

Kesalahan saat memakai kondom ketika berhubungan intim bisa menyebabkan kehamilan tak diinginkan akibat kondom bocor atau tertinggal di lubang vagina.

Baca Selengkapnya

Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

19 Juli 2017

Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

Banyak orang yang malas mengkonsumsi karbohidrat karena takut gemuk padahal hal itu salah.

Baca Selengkapnya

Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

19 Juli 2017

Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

Menurut seorang pakar kesehatan, berolahraga berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kulit yang cepat menua.

Baca Selengkapnya

Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

12 Juli 2017

Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

Pakar neurologi mengatakan ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.

Baca Selengkapnya

Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

24 Juni 2017

Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

Kini, terdapat ratusan aplikasi yang didesain khusus untuk dapat membantu para penderita insomnia.

Baca Selengkapnya

Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

21 Juni 2017

Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, perlemakan hati, dan kerusakan pankreas.

Baca Selengkapnya

Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

16 Juni 2017

Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

Berdasarkan penelitian, manfaat ginkgo biloba antara lain meningkatan fungsi kognitif, mood positif, energi, dan memori.

Baca Selengkapnya