TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini pemerintah Liberia sudah menyatakan kondisi gawat darurat atas penyakit virus ebola yang sangat berbahaya. Ebola termasuk penyakit berbahaya karena menular dan angka kematian korbannya cukup tinggi. Angka kematian korban ebola mencapai 40 persen. Artinya, empat dari sepuluh pasien yang mengidap virus ebola tak terselamatkan. (Baca : WHO: Wabah Ebola Afrika Terparah Sepanjang Masa)
Bahkan situs resmi WHO menyatakan angka kematian penyakit ini bisa mencapai 90 persen. Gejala perdarahan yang timbul akibat infeksi virus ini juga dikenal sebagai demam berdarah ebola (ebola haemorrhagic fever).
Bagi mereka yang akan berangkat ke Afrika, dokter Ari Fahrial Syam menyarankan agar mempelajari cara-cara agar tidak tertular ebola. Dokter ini melanjutkan, virus ebola bisa menyebar ke negara lain lewat kontak antarmanusia. Beberapa petugas kesehatan, termasuk dokter yang melakukan kontak langsung dengan penderita virus ebola, mengalami infeksi virus ini dan dilaporkan meninggal. (Baca : WHO: Kami Akan Terus Berantas Ebola di Afrika )
Namun, tak seperti flu, infeksi ini hanya bisa tertular lewat kontak langsung dengan darah atau cairan yang berasal dari tubuh penderita. Jadi, penularan ebola tidak mudah. "Harus ada kontak dekat dengan penderita. Oleh karena itu, yang terpenting otoritas kesehatan bandara harus mencermati para penumpang pesawat yang berasal dari Afrika, terutama yang berasal dari negara yang sedang mengalami wabah tersebut, yaitu Liberia, Guinea, dan Sierra Leone di Afrika," kata Ari.
Berita terkait
Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya
1 Januari 2024
Gaza memulai tahun baru 2024 dengan serangan Israel semalam yang menewaskan sedikitnya dua lusin orang
Baca SelengkapnyaBlokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap
28 Desember 2023
Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir lalu lintas di sekitar dua bandara Los Angeles dan Neww York, bandara tersibuk di Amerika Serikat
Baca SelengkapnyaUNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari
25 Oktober 2023
UNICEF mengatakan 2.360 anak-anak tewas, dan 5.364 lainnya terluka menyusul pemboman Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaTema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan
7 April 2023
Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 Jakarta Naik 735 Orang
20 Juni 2022
Pasien Covid-19 Jakarta naik lagi sebanyak 735 orang per kemarin.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, 27,4 Kali Pedoman WHO
20 Juni 2022
Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat karena konsentrasi PM2.5 saat ini 27,4 kali dari nilai pedoman WHO.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 Jakarta Hari Ini Bertambah 314 Orang
11 Juni 2022
Pasien Covid-19 Jakarta hari ini bertambah 314 orang. Hasil ini didapati setelah melakukan tes PCR terhadap 8.057 spesimen.
Baca SelengkapnyaPekan Kedua Juni, Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Fase Ketiga
31 Mei 2022
Penny menjelaskan penyelesaian tahap uji coba fase ketiga Vaksin Merah Putih bisa lebih cepat dari perkiraan sebelumnnya.
Baca SelengkapnyaWabah Demam Berdarah Maut Serang Irak, Penderita Tewas Kehabisan Darah
29 Mei 2022
WHO melaporkan Irak kini tengah menghadapi wabah demam berdarah Krimea-Kongo yang berdampak fatal, dapat menyebabkan penderita tewas kehabisan darah
Baca SelengkapnyaKasus Hepatitis Akut: Dunia 170 Kasus 1 Meninggal, Indonesia 3 Kasus 3 Meninggal
5 Mei 2022
World Health Organization atau WHO mempublikasikan penyakit hepatitis akut berat ini sebagai kejadian luar biasa atau KLB.
Baca Selengkapnya