Batik Motif Virus Influenza Asal Banyumas Dipamerkan di WHO Pusat

Reporter

Mitra Tarigan

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 15 Oktober 2017 16:39 WIB

Batik asal Banyumas, Indonesia dengan motif virus influenza yang dipamerkan di WHO. Foto/Tjandra Yoga Aditama

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Kawasan Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengatakan batik asal Indonesia dipamerkan di kantor WHO pusat, Jenewa, Swiss. Batik kali ini memiliki motif yang tidak biasa. “Batik ini memiliki motif virus influenza,” katanya kepada Tempo Ahad 15 Oktober 2017.

Menurut Tjandra Yoga, batik asal Banyumas ini dibuat untuk WHO secara khusus. Batik ini sengaja dibuat dalam rangka peringatan 67 tahun Global Influenza Surveilans & Response (GISRS). Indonesia mempelopori Pandemic Influenza Preparedness (PIP) dengan diskusi yang panjang selama empat tahun sejak 2007. Diskusi itu akhirnya mengubah konsep GISRS-WHO.

Kerangka PIP yang merupakan suatu kerangka kerjasama multilateral dalam kesiapan menghadapi pandemic influenza, yang mengedepankan akses terhadap virus dan benefit sharing yang setara, adil, transparan, dan mengedepankan prinsip equal footing. Delegasi Indonesia menekankan perlunya masyarakat internasional untuk selalu mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat global dan melaksanakan Kerangka PIP tersebut sesegera mungkin. Baca: Nglelet, Tradisi Menikmati Kopi dan Rokok Sekaligus

Tjandra mengatakan pembuatan batik motif khusus ini adalah hasil kerjasama WHO Pusat dan WHO di Indonesia. Menurut Tjandra, banyak orang yang tertarik dengan batik motif ini di Jenewa. “Banyak peminatnya,” katanya.

Tjandra, yang baru kembali dari Jenewa setelah mengikuti rapat Obat Esensial WHO selama sepekan baru, tiba di kantor WHO Kawasan Asia Tenggara di New Delhi India Ahad pagi. “Batik di WHO ini akan saya upayakan masuk dalam publikasi WHO South East Asia Regional Office (SEARO) tempat saya bekerja sekarang,” katanya. Baca: Ajak Pacar Pakai Batik? Intip Trik Kezia Warouw

Menurut Tjandra sepanjang ia ketahui, baru pertama kali keindahan dan kreativitas batik secara resmi dibuat khusus untuk WHO sebagai bagian dari PBB yang mengurusi bidang kesehatan. Batik yang biasanya menjadi cara untuk berdiplomasi secara budaya, kali ini juga digunakan untuk diplomasi kesehatan dengan logo WHO. “Mungkin teman-teman lain juga sudah pernah menjadikan batik sebagai alat komunikasi di Badan PBB masing-masing sesuai bidang tugas dan keahliannya. Dengan adanya motif khusus virus influenza itu, batik kini menjadi ‘Duta Kesehatan Internasional’,” katanya.

Ia menambahkan, saat menjadi Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra juga pernah membuat batik motif nyamuk serta ada juga motif cacing. Saat ini ia katakan, ada pula batik motif Basil Tahan Asam (BTA), kuman penyebab Tuberkulosis. “Semoga batik (dan kekayaan budaya Indonesia) akan semakin mendunia, dan semoga derajat kesehatan masyarakat Indonesia juga terus meningkat,” kata Tjandra.

Berita terkait

Agnez Mo Kenakan Batik di Gold Gala 2024, Dapat Pujian dari Desainer dan Netizen

4 hari lalu

Agnez Mo Kenakan Batik di Gold Gala 2024, Dapat Pujian dari Desainer dan Netizen

Agnez Mo menghadiri ajang Gold Gala 2024 di Los Angeles, dengan sentuhan khas Indonesia yakni mengenakan batik hingga tusuk konde.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

24 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

25 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

28 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

53 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

55 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

6 Maret 2024

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya