Takotsubo atau Sindrom Patah Hati, Penyebabnya Tak Terduga

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Jumat, 27 Oktober 2017 13:13 WIB

Foto ilustrasi. Dok: StockXpert

TEMPO.CO, Texas - Kematian seekor anjing Yorkshire terrier, Meha, ternyata bisa membuat pemiliknya mengalami sindrom patah hati seperti yang diderita penderita serangan jantung.

Joanie Simpson bangun pagi dengan dada dan bahu terasa sakit, dia mengira terkena serangan jantung. Setelah tes dilakukan, ternyata Simpson, mengalami apa yang disebut sindrom patah hati.

Sindrom patah hati ini dikenal dengan istilah medis takotsubo cardiomyopathy. Yaitu dimana kondisi pasien mengalami serangan ‘patah’ hati, karena ruang pemompaan utama, ventrikel kiri, melemah, dan menyebabkan rasa sakit dan sesak napas. Kondisinya reversibel dan sementara, tapi bisa mengakibatkan komplikasi serupa. Begitu disebutkan Abhijeet Dhoble, MD, seorang kardiolog di Houston’s Memorial Hermann Heart & Vascular Institute, Texas. Baca: Bukan Serangan Jantung, Tapi Sindrom Patah Hati, Apa Itu?

Kasus yang ditulis Dhoble dalam TheNew England Journal of Medicine, ini kemungkinan terjadi akibat tekanan yang bertubi-tubi.

Disebutkan bahwa Simpson berusia 62 tahun itu mengalami stres yang menumpuk. Kematian Meha merupakan salah satu dari banyak tantangan yang dimilikinya saat itu. "Suami saya sedang bersiap untuk pensiun," kenangnya. Penjualan beberapa properti tidak berjalan mulus. Anaknya berurusan dengan masalah punggung yang memburuk. Menantunya kehilangan pekerjaannya.

Kemudian Meha kecil, yang diadopsi pasangan itu saat usianya baru satu tahun, didiagnosis menderita gagal jantung kongestif.

Setiap minggu, dokter hewan perlu menguras akumulasi cairan yang terjadi. Semakin lama, kondisi anjingnya memburuk, dan Simpson memutuskan untuk melakukan euthanasia (suntik mati). Tapi ketika akan dilakukan, tiba-tiba Meha bersemangat. "Dia melompat ke pangkuanku," katanya, jadi mereka pulang ke rumah. Baca: Sumpah Pemuda 2017, Blogger: Abaikan Hater, Nguras Energi

Tapi keesokan harinya, Meha mati. Sungguh suatu peristiwa yang sangat buruk untuk diingat. Sampai setahun kemudian Simpson masih syok. Dia merasa sudah bisa mengatasi situasi itu, tapi, beberapa hari kemudian, dia terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa.

"Hampir selalu ada stresor yang sangat berbeda. Jika Anda bertanya kepada pasien dengan hati-hati, mereka akan memberitahukannya kepada Anda."

Jeffrey Decker, MD, kepala seksi kardiologi klinis di Frederik Meijer Heart & Vascular Institute of Spectrum Health di Grand Rapids, MI, menyebutkan hal yang tak terduga bisa memicu sindrom Takotsubo ini, misalnya sebuah argumen sengit, pesta kejutan, atau bahkan berbicara di depan umum. Rasa sakit yang parah pun bisa jadi pemicu, termasuk, serangan asma, mendapatkan kabar buruk kesehatan seperti diagnosis kanker.

"Takotsubo" berarti "gurita panci" dalam bahasa Jepang. Dinamai demikian, kata Decker, karena ketika seorang dokter memperhatikan kondisi selama pengujian, bagian tertentu dari otot jantung tidak bergerak dengan baik. Bagian lain adalah karena kurangnya gerakan, membuat jantung terlihat seperti pot yang digunakan oleh nelayan Jepang saat menjebak gurita.

Sekitar 95 persen pasien sindrom patah hati sembuh dalam waktu satu atau dua bulan. "Biasanya prognosisnya cukup menguntungkan," kata Decker. Baca juga: 4 Trik Memilih Suplemen Agar Stamina Tetap Oke

Simpson kini dalam kondisi baik. Yang menarik, dia kini memiliki pandangan baru. "Saya (dahulu) membiarkan smua masalah di pikiran saya dan menjadi bertumpuk. Padahal seharusnya saya berkata, 'Tuhan, saya menyerahkan ini kepadaMU', “ katanya. Sarannya, bahwa tekanan atau stressor itu tak bisa dihindari. Tapi jangan semuanya menjadi beban. “Jangan biarkan setiap hal kecil memperberat Anda,” katanya.

Berita terkait

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

8 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

15 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

23 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

27 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

37 hari lalu

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.

Baca Selengkapnya

Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

37 hari lalu

Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

39 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

42 hari lalu

Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

Lemah jantung alias gagal jantung dapat menyerang sisi kiri, kanan, atau kedua sisi jantung. Namun, biasanya penyakit ini menyerang sisi kiri dahulu.

Baca Selengkapnya